Penjualan Handset Nokia Q1 Turun 30%, Kenapa Ya??

Penjualan Handset Nokia Q1 Turun 30%, Kenapa Ya??

Nokia telah menjadi milik Microsoft, perusahaan ini telah mengumumkan laporan keuangannya untuk Q1 di tahun 2014 ini. Laporan tersebut menunjukan penurunan penjualan handset sebanyak 30% dibandingkan dengan tahun lalu. Selain itu laporan tersebut juga menunjukan kerugian sebanyak $452 juta (sekitar Rp. 5,198 triliun) dari pendapatan $2.68 milyar (sekitar Rp. 30,82 triliun) untuk device dan layanan selama quartal terakhir Nokia.

Laporan tersebut menyalahkan persaingan smartphone yang semakin ketat dengan menurunkan harga dan persaingan produk low end, hasil kelanjutan laporan yang mengecewakan dari Q3 tahun 2013. Laporan ini juga menunjukan produk yang paling sering dibeli dari tahun ke tahun, pelanggan banyak menghindari ponsel Nokia model High-end.

Nokia telah usai dengan quartal pertama dengan pendapatan kotor sebanyak $9.54 milyar dan pendapatan bersih sebanyak $2.9 milyar, perusahaan juga menunjukan bahwa hasil pendapatan tersebut telah meningkat menjadi $14.51 milyar untuk pendapatan kotor dan $9.81 milyar untuk pendapatan bersih setelah dibeli Microsoft di Q1.

Sedangkan untuk divisi bisnis Nokia lainnya seperti Nokia Network mendapatkan untung sebanyak $360.75 juta (naik 10% dari tahun tahun sebelumnya) dari pendapat $3.22 milyar. Sedangkan divisi Nokia Teknologi untung sebanyak $118.87 juta (naik 18%) dari pendapatan $181.07 juta. Dan terakhir Nokia HERE telah untung sebanyak $13.82 juta dari pendapatan $288.88 juta, naik $6.91 juta dari kerugian di Q1 tahun 2013.

Dari data diatas apakah benar banyak peminat Nokia yang memilih device low-end? Jika benar, ini merupakan kerugian besar buat Nokia karena tidak banyak smartphone low-end dari Nokia. Bagaimana dengan kamu, lebih suka device Lumia kategori low-end atau high-end?

via Nokia

Edo Chrisnado

Suka ngobrolin berbagai hal tentang teknologi. Dia hampir tidak pernah bisa tenang sebelum mengetahui kabar teknologi paling gress saat ini.

Post navigation