Selama ini saya sedikit skeptis mendengar kabar tentang ‘perangkat mitos’ Microsoft, yaitu Surface Phone. Hingga saat ini gosip tentang perangkat itu masih bertebaran dengan sangat kuat dan dikonsumsi media dengan sangat lahap. Orang-orang di Windows Central sering sekali menjadi sumber berita-berita semacam ini, namun kedekatan mereka dengan Microsoft menjadikan saya menganggap bahwa mungkin mereka punya kepentingan menjaga hype perangkat tersebut. Inilah yang menjadikan saya agak skeptis menanggapinya.
Nah, pagi tadi saya agak terkejut karena Rudy Huyn, developer ‘pejuang’ yang menjadi idola banyak pengguna Windows Phone, ternyata menyinggung masalah perangkat misterius ini.
Kalau mungkin teman-teman kurang familiar dengan Rudy, dia adalah fans berat Microsoft, namun tetap berjarak dengan raksasa software tersebut. Seringkali dia mengkritik berbagai kebijakan Microsoft, namun bukan itu saja, seringnya dia mengambil langkah kongkrit untuk menunjukkan ‘jalan yang seharusnya’. Ketika Instagram menjadi tren, Rudy membuatkan 6Tag yang menjadi legenda di Windows Phone karena lebih baik dari perangkat resminya. Ketika dia membuat aplikasi third party untuk dropbox, buatannya begitu bagusnya hingga dia akhirnya direkrut oleh Dropbox guna mengembangkan aplikasi orisinilnya. Yang memorable juga dia ‘berkelahi’ dengan Snapchat karena membuatkan 6Snap untuk pengguna Windows Phone. Snapchat melarang adanya aplikasi pihak ketiga, yang berakibat Microsoft menghapus 6Snap milik Rudy dari App Store. Saat itu Rudy bahkan menyerahkan source code miliknya agar Snapchat bersedia membuatkan aplikasi untuk para pengguna Windows Phone. Itu semua menjadikan saya menilai, bahwa ketika dia mengungkapkan sebuah informasi, maka kemungkinan besar informasi tersebut kredibel karena dia sendiri selalu netral, namun tetap menunjukkan cinta yang besar pada ekosistem Windows, terutama Windows Phone.
Kembali ke gosip tadi, Rudy mengungkapkan bahwa dengan peningkatan Continuum, ada perangkat ‘jenis baru’ yang sedang disiapkan Microsoft. Twit ini disambar oleh Daniel Rubino yang menegaskan bahwa memang Microsoft bertujuan menciptakan ‘kategori baru’ untuk menghindari persaingan dengan iOS dan Android yang sudah terlalu mapan.
Saya pun berupaya meriset berbagai sumber terkait kemungkinan ini, dan ternyata semua kepingan puzzle yang ada selama ini bisa menyatu cukup rapi dengan pernyataan kedua tokoh populer di kalangan pengguna Windows Phone / Windows Mobile tersebut. Bukan sekali saja Microsoft ‘menciptakan kategori baru’ untuk sekedar menghindari persaingan dengan perangkat yang sudah terlalu mapan.
Kalau kamu ingat, perangkat Surface, meskipun awalnya tidak mendapat sambutan yang mengesankan, namun kini menjadi pelopor kategori hybrids, yaitu gabungan antara tablet dan laptop yang kemudian banyak ditiru oleh berbagai manufaktur. Microsoft memerlukan tiga generasi Surface untuk mencapai kesuksesan ini! Kengototan mereka (dalam hal terus mengucurkan sokongan dana meskipun lini Surface tidak menguntungkan), bahkan mempersiapkan landasan untuk tipe perangkat two in one ini dengan rilis Windows 8, menunjukkan visi dan keyakinan mereka terhadap produk ini.
Hololens, sebuah PC yang dipakai seperti kacamata raksasa, juga merupakan ‘kategori baru’ yang diciptakan oleh Microsoft. Ketika perusahaan lain memikirkan teknologi Virtual Reality, Microsoft selangkah lebih maju dengan Augmented Reality. Mungkin memang sambutan pasar kurang meriah, namun tetap saja ini perangkat yang futuristik dan bervisi ke depan. Mereka sudah mengamankan jalur khusus di masa mendatang bila pasar mobile mulai jenuh.
Barusan Microsoft juga merilis Surface Studio dan Dial yang diperuntukkan oleh pangsa pasar niche (ceruk khusus) – Seperti biasa masyarakat kurang menyambut inovasi gemilang ini, namun saya yakin bahwa perangkat ini punya prospek yang bagus.
Lalu seperti apakah perangkat ‘kategori baru’ ini? Kita bisa menarik benang merah sejak rilis Windows 10. OS ini dapat berjalan di berbagai hardware. Saat ini Windows 10 sudah berjalan di PC, Hololens, XBox, Surface, tablet, laptop, dan banyak lagi. Di dunia smartphone, bahkan sebuah perangkat Android, Mi 4 LTE bisa menjalankan Windows Mobile 10 bila pengguna menginginkannya. Kesimpulannya sederhana: Dengan OS ini, Microsoft bisa menciptakan perangkat apa saja dan tetap membuatnya berjalan dengan Windows 10!
Benang merah kedua adalah Continuum. Fitur yang sering dibully sebagai “..sebuah solusi atas pertanyaan yang tidak pernah diajukan”. Orang sering mempertanyakan, apa relevansi menggunakan Continuum? Kenapa tidak pakai laptop dan ponsel saja? Menurut saya, adanya fitur ini – dan seperti kata Rudy – Peningkatan yang dilakukan Microsoft terhadap fitur ini, memungkinkan Microsoft menciptakan sebuah perangkat yang bisa beralih menjadi PC bila dibutuhkan. Mengapa Microsoft ngotot mempertahankan, bahkan mengembangkan sebuah fitur jika tidak memiliki visi untuk apa digunakan ke depannya? Ini memperkuat dugaan saya bahwa perangkat selanjutnya pasti bisa dengan mudah beralih antara dunia mobile dan PC, atau bahkan lebih luas lagi.
Oya, jika kamu penasaran seperti apa peningkatan Continuum di Creators Update, saksikan video berikut:
Apakah perangkat ini sebuah impian? Tidak juga. Sudah terkonfirmasi bahwa Panos Panay sedang mengerjakan perangkat berbasis Intel dan terbuat sepenuhnya dari logam. Yang menjadikan saya penasaran adalah masuk dalam kategori seperti apakah perangkat tersebut?
Untuk saat ini mungkin sudah sah membayangkan bahwa perangkat tersebut mungkin bisa berfungsi sebagai ponsel dan PC, namun saya yakin seperti biasa: Microsoft akan mengejutkan kita dengan sesuatu yang berada di luar impian liar kita! Kalau saat ini saja pengguna Windows, meskipun kecil dengan pangsa pasar yang terus menipis, sering dipandang keren dan berbeda – Maka saya bisa membayangkan betapa kerennya saat perangkat ini rilis nanti. Jangan kuatir, nantinya kita bukan pengikut tren, tapi kita akan menciptakan tren baru!
Bagaimana pendapat kamu tentang kemungkinan ‘kategori baru’ untuk perangkat yang sedang digodok oleh Microsoft ini?
Sumber: Windows Central, Rudy Huyn