Disclaimer: Alasan yang dikemukakan dalam artikel ini sifatnya subjektif dan mungkin hanya berlaku untuk diri saya sendiri (editorial).
Oke, kenapa saya harus buru-buru meletakkan kalimat penafian di atas? Karena saya ingin menghindari amukan tim Macpoin yang (kemungkinan) lebih banyak menghabiskan waktu menggunakan perangkat berbasis MacOS dan iOS dibandingkan saya. Aji Saputra bisa memblokir saya dari kota Semarang yang indah dan Cherry bisa mencakar saya seperti Laura alias X-23 kalau sampai menjelek-jelekkan karya Steve Jobs.
Latar belakang artikel ini ditulis adalah, karena saya sering mentok, dan akhirnya menyayangkan – Kenapa OS yang dibuat simpel dan anggun (oke anggun itu subjektif) ini ternyata kesulitan untuk membantu saya menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan saya, hingga akhirnya saya lebih suka membawa-bawa Thinkpad saya lebih sering daripada Macbook – Bahkan di taraf nyaris dimuseumkan.
Sebelum iseng membeli laptop baru beberapa bulan lalu, saya memang sudah lama sekali menggunakan Macbook – Meskipun sebagian besar saya gunakan dalam versi Windows, dan saya baru sadar bahwa ada beberapa hal yang saya lewatkan jika menggunakan laptop ‘asli Windows’ dibandingkan dengan sekedar Macbook yang diinstal Windows. Ini menjadikan saya berkesimpulan bahwa Windows lebih superior dibandingkan MacOS. Berikut ini sebab-sebabnya:
Windows Lebih Fleksibel
Android, sering disebut sebagai Windows-nya dunia ponsel. Bukan saja karena jumlah pengguna dan dominasinya, akan tetapi karena fleksibilitasnya. Menggunakan Windows, kamu dapat dengan mudah melakukan tweaking, berbagai perubahan pada tampilan laptop kamu sesuai kebutuhan – sehingga hasil akhirnya yang kamu dapatkan adalah sebuah laptop yang sangat personal! Memiliki laptop yang sama, belum tentu kamu akan mendapatkan start screen dan tampilan desktop yang sama. Hal yang sama tidak terjadi pada MacOS yang cenderung kaku. Macbook dan iMac dirancang agar hanya ada satu atau dua cara yang jelas untuk melakukan sesuatu. Sementara itu, kamu bisa melakukan sebuah tindakan – Contoh sederhana mematikan laptop (Shutdown) – dengan lebih dari tiga cara.
Mungkin tidak semua orang menyukai fleksibilitas semacam itu, namun saya adalah salah seorang yang cocok dengan konsep ini.
Software Microsoft Berjalan Lebih Baik di Windows
Ada yang pernah mengatakan bahwa software Microsoft berjalan lebih baik di ekosistem Apple, termasuk juga MacOS – Untuk hal ini, pengalaman saya membuktikan sebaliknya. Saya merasa bahwa software Microsoft berjalan lebih baik di Windows, dan mungkin saya akan menulis artikel khusus tentang hal ini.
Secara singkat, saya dapat menyatakan bahwa jika kamu menggunakan Office, ada beberapa fitur yang tidak dapat digunakan pada versi MacOS. Jika kamu menggunakan OS Yosemite dan sebelumnya, Office juga terkadang mengalami crash – atau bahkan tidak tampil sama sekali – hingga kamu harus menutup dan membuka program beberapa kali.
Dukungan Software untuk Windows Lebih Lengkap
Poin ini berkaitan langsung dengan pekerjaan saya. Sebagai seorang penerjemah. Hampir sebagian besar software penerjemahan (yang populer disebut sebagai CAT (Computer Aided Translation) Tools) hanya menyediakan dukungan untuk versi Windows.
Kalaupun menyediakan dukungan bagi versi MacOS, nyatanya tidak sebagus dan seandal jika menggunakan Windows. Hal ini juga berlaku bagi sebagian besar pekerjaan kantoran. Kebanyakan software hanya tersedia dalam versi Windows.
MacOS sebenarnya unggul untuk industri kreatif. Software pengolah foto dan video berjalan dengan sangat optimal di MacOS, didukung oleh kemampuan MacOS dalam manajemen RAM dan daya yang brilian. Sayangnya, ini bukan pekerjaan saya – Jadi MacOS bagi saya nyaris tidak bermanfaat dalam mendukung pekerjaan saya.
Windows Kompatibel dengan Hampir Semua Platform
Ini juga salah satu hal yang memudahkan. Windows kompatibel hampir dengan semua platform dan aksesori. Contoh sederhananya, jika kamu menggunakan ponsel selain iPhone, maka memindahkan data merupakan hal yang sangat menyusahkan. MacOS akan menolak membaca data perangkat yang kamu hubungkan.
Pada dasarnya ini memang karena konsep Apple sebagai sebuah ekosistem tertutup. Jadi kamu akan kesulitan jika ingin melakukan cross platform dengan mengandalkan MacOS sebagai sistem operasi utama kamu.
Menjalankan Windows di Sebuah Macbook Tidak Optimal
Pada dasarnya, sebenarnya menjalankan Windows di sebuah Macbook tidak sama optimalnya dengan ‘laptop Windows sungguhan’. Dulunya saya tidak merasakan ini karena tidak memiliki laptop lain sebagai pembanding. Tapi ini beberapa hal yang perlu kamu ketahui jika menginstal Windows di sebuah Macbook:
- Kualitas warna dan pengaturan kecerahan yang kamu dapatkan tidak optimal seperti di MacOS. Hasilnya, kamu akan mendapatkan tampilan komposisi warna dan sistem pengaturan kecerahan yang sedikit (bahkan mungkin jauh berbeda) saat menjalankan MacOS di Macbook dengan saat menjalankan Windows di Macbook.
- Optimasi baterai (saat menjalankan Windows) jelas tidak optimal di Macbook. Jika umumnya dalam versi MacOS laptop saya kuat menyala bahkan hingga 6 jam, di versi Windows saya sudah menadahkan tangan bersyukur jika Macbook itu kuat menyala selama 2 jam.
- Beberapa driver, utamanya driver untuk touchpad, tidak optimal. Menggunakan touchpad di Macbook dalam versi Windows terasa sangat buruk. Jauh dengan versi MacOS, dan jauh dengan laptop Windows yang memang ‘khusus Windows’
Sebelumnya hal ini tidak saya rasakan, dan saya terima dengan alasan umum “Yah, maklumlah, Macbook dipaksa jalanin Windows – Jelas nggak optimal” – Tapi setelah ada pembanding, maka saya mulai merasakan nyamannya menggunakan laptop Windows yang memang didesain khusus untuk menjalankan Windows!
Windows Memberikan Nilai Lebih Optimal pada Uang yang Kamu Belanjakan
Maksud saya dengan nilai uang yang dibelanjakan ini tidak berkaitan dengan Macbook-nya. Saya tahu bahwa Macbook jauh lebih mahal dari laptop Windows dengan spek serupa, dan saya sangat memahami bahwa bagi beberapa orang, fungsi Macbook yang optimal bagi pekerjaannya amat sebanding nilainya dengan uang yang dikeluarkan – dan saya menghormati pendapat tersebut.
Yang saya maksudkan di sini adalah uang yang dibelanjakan untuk software. Sebagai contoh, di MacOS, untuk Tweetbot – Sebuah aplikasi Twitter, kamu harus mengeluarkan uang sebesar 150 ribu rupiah! Sementara itu di Windows, aplikasi yang sama kemungkinan memiliki harga lebih murah. Saya masih belum menyebut banyaknya aplikasi alternatif yang gratis!
Jika kamu memiliki pekerjaan spesifik, kemungkinan besar kamu hanya mengeluarkan uang untuk aplikasi terkait pekerjaanmu, dan ini rata-rata lebih murah dibandingkan versi MacOS. Inilah yang saya maksudkan bahwa Windows memberikan nilai lebih optimal pada uang yang kamu belanjakan!
Demikianlah enam alasan Windows lebih superior dari MacOS berdasarkan pengalaman saya pribadi. Kamu punya pengalaman yang berbeda? Sumbangkan wawasan kamu di kolom komentar!