Apa itu Blue Light Effect dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan

Berapa lama waktu yang kamu habiskan di depan layar digital? Sebagian besar dari kita, apalagi pekerja di wilayah perkotaan menghabiskan waktu menatap layar monitor, dan itu masih disambung lagi dengan layar ponsel di waktu pulang bekerja, bahkan menjelang tidur. Demikian juga pelajar. Selain menghabiskan waktu untuk mengetik, riset tugas, smartphone juga tidak lepas dari tangan untuk sosialisasi.

Penelitian mengungkapkan bahwa 60% orang di seluruh dunia menghabiskan waktu lebih dari 6 jam sehari di depan perangkat digital. Karena semua perangkat digital tersebut memancarkan cahaya, kita perlu menganalisis pengaruh cahaya yang dikeluarkan bagi tubuh kita.

Cahaya terbentuk dari partikel elektromagnetik yang berpindah dalam gelombang. Gelombang ini mengeluarkan energi, dan memiliki rentang serta panjang tertentu. Makin pendek panjang gelombangnya, maka makin tinggi energi yang dipancarkan. Panjang gelombang diukur dalam nanometer, yang mana 1 nanometer sama dengan 1 miliar meter. Setiap panjang gelombang diwakili oleh warna berbeda dan dikelompokkan dalam kategori berikut:

  1. sinar gama
  2. sinar x
  3. sinar ultraviolet
  4. sinar terlihat
  5. cahaya inframerah
  6. gelombang radio

Di antara sinar ini, mata manusia hanya sensitif terhadap satu bagian spektrum: yaitu sinar terlihat (visible light). Sinar terlihat ini merupakan bagian dari spektrun elektromagnetik yang terlihat sebagai warna yaitu: ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga, dan merah. Sinar biru memiliki panjang gelombang yang pendek, sehingga menghasilkan energi yang besar. Penelitian mendapati bahwa, paparan sinar biru dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius dan kerusakan pada mata dalam jangka panjang. Inilah yang disebut blue light effect!

Apa saja sumber sinar biru ini? Sumbernya berasal dari matahari, layar digital (TV, komputer, laptop, smartphone, dan tablet) perangkat elektronik, dan lampu LED. Sebenarnya sinar biru ini dapat meningkatkan mood serta meningkatkan kesadaran, serta menimbulkan kenyamanan (Ini juga alasan mengapa banyak media sosial dan website, seperti Facebook dan Twitter, yang memilih menggunakan warna biru sebagai kombinasi warna intinya).

Namun terpapar sinar biru ini terus menerus nantinya dapat menurunkan produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur, sehingga nantinya menimbulkan gangguan tidur, dan mengganggu irama sirkadian kita. Jika kamu tidak akrab dengan istilah ini, irama sirkadian adalah “jam biologis” pada tubuh, yang mengisyaratkan kepada kita untuk beristirahat pada waktu tertentu, kemudian membangunkan kita kembali. Kamu bisa menonton video ini untuk mendapatkan gambaran lebih lanjut.

Peneliti di Harvard bahkan mengklaim bahwa paparan sinar biru memiliki kaitan terhadap beberapa jenis kanker (kanker payudara dan prostat), diabetes, penyakit jantung, dan obesitas. Terutama adalah paparan sinar biru di waktu malam. Mengapa malam hari? Ini dikarenakan sinar biru menekan melatonin, hormon yang memengaruhi irama sirkadian dan juga menurunkan tingkat melatonin yang memiliki kaitan dengan tipe kanker tertentu.

 

Kesimpulan

Sinar biru memiliki energi yang sangat besar sehingga efeknya ketika malam dapat menghambat sekresi melatonin, mengganggu waktu istirahat kita, bahkan mengembangkan beberapa tipe kanker tertentu. Jika sinar biru memang memiliki efek sedahsyat itu, maka ini perlu menjadi perhatian kita! Kita perlu membatasi ‘asupan’ cahaya biru, terutama ketika malam tiba. Mengingat perangkat digital adalah salah satu sumber cahaya biru, berarti kita harus memerhatikan ‘konsumsi’ perangkat digital kita pada malam hari untuk menjaga kesehatan kita. Bagaimana cara mengatasi dampak buruk sinar biru ini bagi tubuh di tengah tuntutan era digital masa sekarang? Jangan khawatir! Winpoin akan menjawab pertanyaan kamu dalam artikel selanjutnya yang berjudul Cara Menghindari Bahaya Blue Light dengan Kebiasaan Menggunakan Perangkat Teknologi Lebih Sehat.

Source:

Blue light has a dark side – Harvard Health Publications

7 Blue Light Facts

What are the effects of blue light exposure on our health

Kiki Sidharta

Penulis Winpoin yang paling sering minta dimaklumi kalau lagi lama nggak nulis | Dengan senang hati menjawab pertanyaan seputar Windows Phone lewat akun Twitter @kikisidharta

Post navigation