Ekstensi Di Google Chrome Ternyata Perlambat Browsing Secara Signifikan

Extensions merupakan salah satu bagian penting yang ada didalam browser. Banyak pengguna memasang extensions untuk meningkatkan kinerja dan pengalaman penggunaan dari browser itu sendiri, entah itu adblock, password manager, dan lainnya, bahkan setidaknya ada lebih dari 5000 extension yang tersedia di Chrome Web Store untuk pengguna install dan gunakan.

Namun tahukah kamu, ternyata extensions tersebut memperlambat browsing secara signifikan loh. Nah mengenai hal tersebut, baru baru ini tim dari  Debugbear menganalisa bagaimana dampak dari penggunaan extension di Google Chrome dengan berbagai cara, termasuk dampak pada CPU Usage dan waktu buka situs web.

Salah satu hal yang cukup menarik dari laporan Debugbear adalah ekstensi browser ternyata dapat memperlambat waktu buka situs web, terutama jika ekstensi tersebut dirancang untuk dijalankan ketika halaman mulai dimuat dan bukan ketika konten halaman ditampilkan kepada pengguna.

Bahkan, dari laporannya extension dapat menambah hingga 1000 ms untuk memuat situs web sederhana, selain itu extensioin juga dapat menunda interaksi setelah situs web dimuat, tetapi hal ini kurang umum terjadi dan dampaknya kurang dari 50 ms untuk semua ekstensi kecuali beberapa ekstensi tertentu saja.

Selain itu, extension juga bisa menambah beban pemrosesan CPU ketika membuka website tertentu, terutama jika extension tersebut memuat kode tertentu berdasarkan jenis situs web.

Sebagai contohnya, Monica, sebuah extension AI dengan 2 juta pengguna ternyata menambah waktu pemrosesan 1,3 detik bahkan di situs pengujian sederhana dan umumnya, menurut laporan Debugbear extension populer seperti (Honey Automatic Coupons, Klarna Pay Later, Monica – Your AI Copilot, Capital One Shopping, Popup Blocker, Dark Theme, Malwarebytes, Dark Reader, DDG Privacy Essentials) memiliki waktu pemrosesan yang tinggi.

Namun, Debugbear juga mencatat bahwa beberapa extension justru meningkatkan pengalaman pengguna, terutama extension adblock untuk memblokir iklan yang berat pada suatu website.

Loading less content also means using less device memory. However, ad blockers also need to access blocklists of ad servers and other third party scripts. While these blocklists increase memory consumption, they only need to be loaded once and then can be used across multiple pages in the browser.

Bahkan beberapa extension juga mampu mengurangi ukuran halaman web dari 40+ MB menjadi kurang dari 5 MB, yang tentunya ini adalah hal yang sangat baik bagi para pengguna.

Kesimpulan Hasil Temuan Debugbear

  • Di situs web dasar, beberapa extension Chrome menambahkan waktu pemrosesan 500 ms atau lebih.
  • 86% extension yang diuji memiliki dampak minimal pada situs web sederhana.
  • 1,7% extension menambah 500 ms atau lebih pada pemrosesan situs web sederhana.
  • Pada website yang kompleks, waktu pemrosesan mencapai 2000ms.
  • Dampaknya mungkin bersifat kumulatif, yang artinya beberapa extension mungkin lebih berdampak pada pengalaman / experience.
  • Extension populer dengan waktu pemrosesan yang tinggi: Honey Automatic Coupons, Klarna Pay Later, Monica – Your AI Copilot, Capital One Shopping, Popup Blocker, Dark Theme, Malwarebytes, Dark Reader, DDG Privacy Essentials.
  • Salah satu jenis extension mengurangi pemrosesan situs web: content blocker
  • Beberapa content blocker mengurangi waktu pemrosesan dari 50+ detik menjadi beberapa detik.
  • Sebagian besar extension mengurangi ukuran halaman dari 40+ MB menjadi kurang dari 5 MB.
  • Kebanyakan extension justru mengurangi konsumsi memori (RAM).
  • Extension penting yang berkinerja baik adalah: uBlock Origin, ScriptSafe, Privacy Badger, Malwarebytes.
  • ExtensionAdBlock Plus dan AdBlock yang populer justru memiliki kinerja lebih buruk, dan tidak jauh lebih baik daripada browser tanpa ekstensi.

Jadi Haruskah Kita Menggunakan Extension?

Jawabannya tentu tergantung dari pengguna itu sendiri, meskipun menurut laporan Debugbear extension secara signifikan menurunkan waktu browsing secara signifikan, namun justru dalam beberapa kasus extension akan menambah pengalaman pengguna.

Selama kita memiliki perangkat dengan RAM yang cukup dan processor yang mumpuni, menginstall berbagai extension pada dasarnya bukan menjadi masalah. Namun tentu ada baiknya kita hanya menginstall extension yang hanya kita butuhkan saja untuk meminimalisir penggunakan CPU dan RAM yang berlebihan.

Nah bagaimana menurutmu? komen dibawah guys. Untuk laporan Debugbear dan detail lengkap dapat kamu baca pada halaman berikut.

Gylang Satria

Penulis, Pengguna Windows 11, Elementary OS, dan Iphone SE 2020. Tag @gylang_satria di Disqus jika ada pertanyaan.

Post navigation