Windows 10 telah terbukti bisa berjalan di prosesor yang memiliki instruksi ARM [Baca: Sebuah Revolusi: Full Windows 10 Berjalan di Hardware Smartphone]. Tentu hal ini akan menjadi tantangan bagi OS(Operating System/Sistem Operasi) tetangga seperti macOS, Android, dan iOS. Namun disamping itu, ternyata ada yang mendapatkan masalah lebih serius dibandingkan OS pesaing tersebut. Bahkan menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidupnya. Siapa sajakah mereka?
Chromebook
Chromebook merupakan laptop yang menjalankan Chrome OS milik Google. Chromebook terkenal di kalangan pelajar luar sana karena harganya yang super murah. Harga murah tersebut dikarenakan untuk menjalankan Chrome OS hanya membutuhkan laptop dengan spesifikasi yang rendah. Meskipun murah, fitur Chrome OS baru bisa dinikmati secara maksimal jika ada koneksi internet.
Hadirnya Windows 10 dengan prosesor ARM bisa mengancam pasar Chromebook. Meskipun tidak semurah Intel Atom atau Celeron, Snapdragon 83x masih jauh lebih murah dibandingkan Core M series–Masalah ini kita bahas nanti–Dengan demikian, untuk membuat sebuah laptop yang mampu menjalankan Windows 10 dengan optimal, tidak dibutuhkan biaya yang besar. Saya kira-kira mungkin sekitar 4 jutaan. Nah, bayangkan, 4 juta bisa dapat ultrabook fanless, yang biasanya dijual 10 juta keatas. Milih mana, Chromebook atau ini? Mending nabung dikit dapat yang ini bukan?
Intel Core M & Core i-Y series
Sejatinya, Intel-lah yang paling terancam. Intel Core M, dan Core i-Y series (rebranding dari Core m5 dan Core m7) sebelumnya belum memiliki saingan yang berarti untuk sektor prosesor tanpa kipas. Mereka menjadi pilihan utama untuk sebuah prosesor ultrabook. Namun dengan berjalannya Windows 10 di ARM, siapa yang tidak ketar-ketir.
Tak bisa dipungkiri, prosesor dengan instruksi ARM lebih murah daripada prosesor berinstruksi x86. Tapi, apakah prosesor ARM kalah dengan prosesor x86? Tidak juga. Prosesor ARM kelas atas seperti Snapdragon 821 mampu menandingi Core i-Y series dalam uji benchmark. Bahkan, beberapa seri custom dari prosesoor ARM seperti A10 di iPhone 7, selevel dengan beberapa seri Core i5! Tentu kebanyakan OEM akan memilih menggunakan ARM yang lebih murah dan hemat daya. Meskipun demikian, prosesor ARM belum mampu menyaingi prosesor Intel dan AMD kelas atas. Masih jauh sekali perbedaan kemampuannya.
Lantas kenapa selama ini tidak ada OS PC yang memakai prosesor ARM? Karena susah, kawan. Untuk menjalankan sebuah sistem operasi di prosesor yang memiliki instruksi berbeda, perlu perubahan kode sampai ke akar-akarnya. Hal ini pernah terjadi saat Apple bermigrasi prosesor PowerPC G ke Intel. Mereka harus merubah jutaan baris kode di OS X. Begitupula dengan Windows 10. Saya yakin tim Microsoft bekerja sangat keras untuk bisa mengotak-atik core Windows 10 sehingga bisa berjalan mulus di prosesor ARM.
Windows 10 Mobile
Berikutnya, yang terancam bukanlah dari pihak luar, melainkan sistem operasi Microsoft sendiri. Hadirnya Windows 10 full di prosesor ARM otomatis akan menjadi pilihan utama dibandingkan Windows 10 Mobile. Dukungan aplikasi sudah terjamin, meskipun beberapa aplikasi mobile populer belum ada didalam Windows 10. Selain itu, dengan UWP, kebanyakan aplikasi di Windows 10 Mobile telah tersedia di Windows 10. Asumsikan saja, jika Windows 10 sudah dirombak agar touch friendly, jujur, mana yang kamu pilih? Windows 10 dengan dukungan aplikasi UWP dan desktop, atau Windows 10 Mobile?
Namun tentu ada kelebihan dari Windows 10 Mobile yang tidak ada di Windows 10. Tak lain adalah bisa berjalan di prosesor ARM kelas low-end. Kebanyakan smartphone, phablet, dan tablet Windows Phone di pasar adalah kalangan low-end sampai mid-end. Namun pahit, sepertinya smartphone kalangan low-mid ini tidak bisa mencicipi Windows 10 full versi ARM. Selain itu, masa depan Microsoft terlihat lebih menjanjikan dengan Windows 10 full daripada Windows 10 Mobile. Entah bagaimana masa depan dari Windows 10 Mobile ini. Apakah migrasi device besar-besaran seperti Windows Phone 7.8 ke Windows Phone 8 akan terjadi lagi?
Demikianlah pendapat yang sekiranya bisa saya bagikan mengenai siapa saja yang sekiranya terancam, jika Windows 10 berjalan di ARM. Meskipun Windows 10 menjadi tantangan, base user dari Android dan iOS masih kuat, jadi mungkin mereka masih bisa bertahan, atau balik melawan. Berbeda kasusnya dengan tiga hal yang saya bahas tadi.
Namun, meskipun banyak yang tersingkir dan dikorbankan, melangkah untuk masa depan adalah hal yang pasti. Harus dilakukan, jangan berkompromi. Ada mereka yang tertinggal, ada mereka yang terus melangkah. Ada mereka yang terjebak di masa lalu, ada mereka yang menantang masa depan.
Nah, bagaimana denganmu? Apakah kamu bersiap untuk perubahan besar di tahun 2017? Bagikan pula pendapatmu disini yak! :)