3 Fitur Apple yang Sebenarnya Bohongan

Memperbaiki Berbagai Masalah iPhone Melalui Windows dengan dr.fone

Mungkin saya pernah menyinggung ini sedikit di serial Silicon Valley (dan mungkin saya akan membahasnya lebih detail di episode selanjutnya kalau teman-teman tertarik), salah satu kehebatan Steve Jobs, bahkan hampir menyerupai sebuah karunia Ilahi, adalah kemampuan ‘memaksakan’ persepsinya sehingga terasa sangat nyata dan meyakinkan. Tak peduli CEO perusahaan kelas atas yang penuh curiga ataupun hanya fanboy jelata, semua jatuh oleh kemampuan membujuk yang mahadahsyat ini. Orang-orang di dunia teknologi menjuluki fenomena ini sebagai Reality Distortion Field (Area Distorsi Realita) – Ini adalah ungkapan yang menggambarkan bahwa saat Steve Jobs mengatakan sesuatu, maka dia akan mengatakan dengan begitu meyakinkan, didukung oleh bukti-bukti yang seolah nyata, sehingga siapa pun yang mendengarkannya spontan menerima hal itu sebagai kebenaran. Ini bukan saja menjadikan semua argumen Jobs mudah diterima orang lain, meyakinkan orang akan kelayakan dan keunggulan produknya, bahkan ini memudahkannya meyakinkan para insinyur Apple bahwa mereka bisa dan mampu menyelesaikan sebuah proses produksi yang di atas kertas nyaris mustahil dilakukan.

Namun tanpa Steve Jobs sekarang, nampaknya Apple sedikit kesulitan meyakinkan semua orang tentang kejanggalan-kejanggalan yang dialami banyak orang seputar produk-produk Apple. Berikut ini 3 hal yang dikatakan Apple sebagai ‘fitur’, padahal sebenarnya cuma bohongan belaka.

 

1| Apple Melambatkan iPhone Lama sebagai ‘Fitur’

Kontroversi terbaru yang mengemuka adalah tindakan Apple melambatkan iPhone lama setelah performa baterai menurun. Ini semua berawal dari developer Geekbench, John Poole yang membagikan hasil tes dari iPhone 6S dan 7 yang mana menunjukkan bahwa perangkat akan melambat seiring menurunnya performa baterai yang tidak bisa dihindari karena masalah usia. Masalah ini selesai apabila kamu mengganti baterai dari iPhone terkait.

Tentu saja jika konsumen mengalami ini, maka mereka akan cenderung mengira bahwa perangkatnya sudah tidak mampu mengikuti update iOS terbaru sehingga terasa lambat, yang kemudian memicu konsumen untuk membeli perangkat terbaru. Padahal cukup mengganti baterai saja masalah ini terselesaikan.

Apple mengungkapkan pembelaan bahwa ini adalah sebuah fitur. Jika baterai menurun performanya, maka tentu saja adalah hal yang rasional jika processor melakukan penyesuaian dengan menurunkan clock sehingga tidak akan membebani baterai. Ini tentu saja jadi bahan tertawaan dunia, apalagi Apple tidak memberitahukan hal ini secara terbuka dan baru mengaku setelah ‘ketahuan’.

Kisah lengkap tentang kasus ini dapat kamu baca di Macpoin: Mengejutkan! Apple Mengakui Sengaja Memperlambat Performa iPhone Lama.

 

2| Fitur Antena Baru iPhone yang ‘Dipegang secara Salah’

via Digital Trend

iPhone 4 pada masanya merupakan sebuah perangkat yang fenomenal dari perspektif desain. Bentuknya cantik dengan lapisan gelas di bagian belakang, bahkan jauh sebelum lapisan gelas pada ponsel menjadi tren dewasa ini. Apple juga membanggakan desain antena yang inovatif, yaitu mengelilingi ponsel dan dibalut oleh ‘pita’ logam. Diyakini bahwa desain ini akan meningkatkan tangkapan sinyal. Akan tetapi ini memicu kasus yang unik. Saat kita menggenggam ponsel untuk menerima telepon, maka sinyal akan langsung jatuh, bahkan sampai tidak bisa menerima telepon.

Pengguna yang protes akan kekurangan ini disambut oleh jawaban dingin Steve Jobs, “Ya jangan dipegang seperti itu kalau begitu.” Ucapan Steve Jobs ini dirilis sebagai pernyataan resmi Apple dan bahwa cara memegang yang benar adalah dengan menghindari dead grip, yaitu menggenggam ponsel dengan telapak tangan sepenuhnya yang sampai menutup sudut kiri bawah iPhone.

Ini menjadi meme di internet. Istilah “You’re holding it wrong” menjadi bahan tertawaan massal dan bahkan masuk ke Urban Dictionary dengan penjelasan, “Kalimat yang digunakan untuk menghindari melakukan kesalahan”.

Meskipun demikian, Apple tetap berusaha menenangkan penggunanya dengan memberikan casing gratis untuk menghindarkan telapak tangan menyentuh langsung logam yang menutup antena iPhone 4 tersebut.

 

3| Lightning adalah Fitur yang Lebih Baik dari USB-C

Saat pertama kali diluncurkan di tahun 2012, lightning port di iPhone dianggap revolusioner dan mempersingkat waktu charging. Namun tahukah kamu, sebenarnya pada tahun 2009, Apple, Samsung, dan manufaktur ponsel lainnya menandatangani memorandum of understanding (MoU) untuk menjadikan ponsel diisi daya menggunakan tipe kabel yang sama. Tipe kabel ini adalah USB-C!

Namun penelitian dan pengembangan USB-C sangat lambat sehingga menjadikan Apple tidak sabar dan menggunakan lightning. Kemudian pada tahun 2014, USB-C resmi diperkenalkan dan menjadi solusi baru untuk charging smartphone. Ponsel-ponsel yang menggunakan USB-C memungkinkan juga penggunaan fitur ‘fast charging‘ yang lebih canggih dan cepat. Dengan cepat kita melihat bahwa pola charging iPhone tertinggal oleh sistem ini. Kini pada tahun 2016, USB-C menjadi standar charging untuk sebagian besar ponsel high end, kecuali iPhone yang bertahan dengan lightning – Dan kita bisa melihat bahwa Apple seakan tertinggal dengan aplikasi teknologi ini. Bukan saja smartphone, bahkan laptop dan konsol seperti Nintendo Switch sudah mengadopsi USB-C yang menjadi standar untuk transfer daya dan data lebih cepat. Pssst… Bahkan Macbook terbaru juga menggunakannya. Hanya saja Apple masih malu-malu mengakui bahwa sistem ini lebih baik dari lightning milik iPhone mereka.

Mengapa Apple mempertahankan lightning? Tentu saja karena hak patennya dimiliki oleh Apple, sehingga jika ada manufaktur pihak ketiga membuatkan kabel lightning, maka mereka harus membayar royalti kepada Apple. Jika standar iPhone adalah USB-C, maka tentu saja Apple tidak mendapatkan keuntungan tambahan.

 

Begitulah beberapa kebohongan Apple terkait dengan kesalahan-kesalahan yang malah diakui Apple sebagai ‘fitur’. Kamu tahu kebohongan Apple lainnya yang diatasnamakan sebagai fitur? Sumbangkan wawasan kamu di kolom komentar!

Kiki Sidharta

Penulis Winpoin yang paling sering minta dimaklumi kalau lagi lama nggak nulis | Dengan senang hati menjawab pertanyaan seputar Windows Phone lewat akun Twitter @kikisidharta

Post navigation