Akhir-akhir ini ChatGPT terlihat sedang tidak baik-baik saja. Setelah tiga hari lalu menyetop sementara pendaftaran ChatGPT Plus karena beban layanan yang terlalu tinggi, sampai menyebabkan error bahkan juga server down. Kemarin secara mengejutkan OpenAI board mengumumkan bahwa Founder sekaligus CEO OpenAI, Sam Altman, dipecat. Alasannya karena Sam Altman dianggap tidak selalu jujur dalam komunikasinya. Proses pemecatan itupun sangat mendadak dan dilakukan hanya melalui Google Meet dadakan. Mira Murati, Chief Technology Officer OpenAI akhirnya ditunjuk sebagai CEO pengganti sementara.
Kekacauan ini pun masih berlanjut. Siangnya, Presiden & Co-Founder OpenAI, Greg Brockman juga didepak sepihak dari jajaran Board OpenAI — meskipun role nya masih dipertahankan karena dianggap masih penting bagi OpenAI. Tapi pada akhirnya, Greg Brockman pun memutuskan keluar alias mengundurkan diri dari OpenAI, perusahaan yang juga dibangunnya itu.
Berita ini mengejutkan banyak senior OpenAI lain, yang membuat tiga researchers senior di OpenAI ikut mengundurkan diri. Ada Jakub Pachocki, Direktur Riset; Alexsander Madry, Kepala Evaluasi Resiko AI; dan Szymon Sidor, peneliti yang udah 7 tahun bekerja di OpenAI.
Parahnya, para investor OpenAI juga tidak diberitahu tentang gejolak ini. Vinod Khosla, pemiliki Khosla Ventures yang berinvestasi di OpenAI sejak 2019 tidak mengetahui hal ini. Reid Hoffman, pendiri Paypal dan LinkedIn yang juga berinvestasi di OpenAI dan sempat menjadi anggota board juga tidak tahu akan hal ini.
Lebih parah lagi, Microsoft, investor raksasa OpenAI dengan besar investasi lebih dari 13 milyar dolar diberitahu hanya satu menit sebelum press release nya dipublikasikan. Satya Nadella pun dikabarkan sangat marah atas keputusan OpenAI ini. Sam Altman juga langsung sesumbar bahwa dia siap membangun perusahaan baru bersama Greg Brockman, dan mungkin beberapa peneliti OpenAI lain yang sudah mengundurkan diri. Tentu kemungkinan besar adalah perusahaan AI lagi untuk bersaing dengan ChatGPT.
Tapi tidak lama setelah drama pemecatan dan pengunduran diri di OpenAI tersebut, rupanya Microsoft dan investor besar lain yang marah langsung turun menekan OpenAI untuk mengembalikan Sam Altman sebagai CEO. Ketika power dan uang berbicara, board member OpenAI akhirnya keder juga. Info terbaru, Board OpenAI berusaha menjilat ludahnya kembali dengan mengajak Sam Altman untuk kembali bergabung dengan OpenAI — dan sepertinya Sam Altman menyetujuinya. Terlihat Mira Murati yang sebelumnya dicalonkan jadi CEO sementara, sudah saling melemparkan emoticon cinta dengan Sam Altman maupun Greg Brockman.
Tapi kembalinya Sam Altman ke OpenAI ini bukannya tanpa pembalasan. Dikabarkan Sam Altman bersedia bergabung kembali ke OpenAI dengan syarat dia ingin board member baru. Dengan kata lain, setelah ia coba dipecat oleh board member lama. Sekarang gantian dia mau kembali asal board member yang ada saat ini diganti.
Menjadi miris nasib board member OpenAI sekarang. Maksud hati ingin memecat Sam Altman, malah sekarang mereka yang terancam dipecat.
Entah apa tujuan OpenAI melakukan pemecatan dan semua kehebohan ini, jika akhirnya keputusan tersebut akhirnya ditarik kembali. Mungkin member board OpenAI tidak menyangka Microsoft dan investor lain bakal semarah ini — atau memang mereka mulai merasa ngeri jika Sam Altman dan jajaran team loyalnya membuka perusahaan AI baru untuk bersaing dengan OpenAI.
Kabarnya bukan hanya Microsoft yang merupakan investor terbesar OpenAI saja yang marah dan ingin Sam Altman dikembalikan sebagai CEO, tapi Thrive Capital yang merupakan investor terbesar kedua, dan juga banyak investor lainnya turut setuju Sam Altman dikembalikan. Jadi tekanan tersebut memang sangat besar.
Tapi hal yang menjadi unik adalah, ChatGPT dan AI yang digadang-gadang akan menggantikan banyak tugas manusia, bahkan menggeser peran manusia dalam banyak hal — ternyata keberlangsungan nasibnya tidak bisa lepas dari peran dan campur tangan manusia. Bahkan ketika ada gejolak aneh di perusahaan pembuatnya, ChatGPT dengan segala kehebatannya tidak mampu berbuat apa-apa. Bahkan sampai saat ini mungkin dia belum memahami apa yang sebenarnya terjadi di perusahaan pembuatnya tersebut.
via openai