Pada artikel sebelumnya, Apa itu Blue Light Effect dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan, saya telah memaparkan bahaya sinar biru bagi kesehatan. Untuk teman-teman yang belum membaca, secara singkat beberapa penelitian, termasuk yang dilakukan oleh Harvard University, telah mengungkap bahwa sinar biru menekan sekresi melatonin, sehingga mengganggu irama sirkadian tubuh, bahkan pada kasus yang parah dapat memicu kanker, diabetes, penyakit jantung, dan obesitas. Sangat disarankan bagi kita untuk mengurangi ‘asupan’ sinar biru ketika menjelang malam. Namun di era digital seperti ini, bagaimana kita dapat melakukan hal tersebut?
Cara Menghindari Bahaya Blue Light
1. Gunakan perangkat teknologi yang mendukung sinar biru lebih minimal
Jika kamu memang (tak dapat dihindari) harus bekerja hingga malam hari, alangkah baiknya jika menggunakan perangkat teknologi yang mendukung kinerja kamu. Beberapa layar monitor modern, seperti LG 20″ yang saya pakai bekerja, memiliki fitur Reader, yang dapat mengurangi radiasi sinar biru dengan memperkecilnya. Efeknya, warna monitor kamu akan terasa lebih warm, atau kemerahan, namun ini justru menjadikan kamu lebih nyaman menatapnya waktu malam. Harga monitor ini pun cukup murah. Saya membelinya dengan harga sejuta saja, tentu saja cukup terjangkau bagi teman-teman semua.
2. Gunakan Software Filter Sinar Biru di PC atau Laptop kamu
Terdapat beberapa software yang setelah diinstal akan aktif secara otomatis dan memfilter sinar biru yang dipancarkan oleh monitor. Efeknya sama dengan fitur Reader pada monitor seperti yang saya ungkap tadi, yaitu mengubah warna menjadi lebih warm. Di antara software tersebut, salah satu yang paling populer adalah Flux. Kamu bisa mengunduhnya di sini.
Flux akan mendeteksi posisi kamu, dan berdasarkan gambaran lokasi, dia akan memperkirakan zona waktu kamu, kemudian secara otomatis mengubah tampilan monitor menjadi lebih warm dan menyaring sinar biru yang dipancarkan pada waktu yang diperkirakan matahari mulai terbenam dan hari mulai malam. Praktis sekali bukan? Flux juga tersedia untuk MacOS dan Linux.
3. Pasang aplikasi khusus di smartphone atau tablet kamu, atau ubah warnanya menjadi lebih warm secara manual ketika hari menjelang malam
Android dan iOS memiliki beberapa aplikasi yang dapat secara otomatis mengubah layar ponsel menjadi lebih warm, menyaring pancaran sinar biru dan menjadikan perangkat kamu lebih sehat untuk digunakan pada malam hari. Bahkan iPhone 5S ke atas memiliki fitur night shift yang dapat mengubah warna layar iPhone menjadi lebih warm secara otomatis. Sayangnya aplikasi semacam itu belum ada di Windows Phone / Windows Mobile. Namun jangan khawatir, kamu masih tetap dapat melakukannya secara manual!
Cara untuk Windows Mobile: Buka Setting > Extras > Color Profile
Kamu akan mendapati pengaturan profil warna. Ubah Color temperature dengan menarik bilahnya ke sudut warm. Kamu akan mendapati warna layar kamu menjadi lebih kemerahan dan nyaman untuk dilihat pada malam hari.
Tentu saja trik ini bukan tanpa kelemahan. Untuk kamu yang bekerja di bidang desain atau fotografi yang memerlukan akurasi warna, ini justru akan mengganggu pekerjaan kamu. Namun demikian saya hanya dapat menyarankan untuk membatasi ‘konsumsi’ sinar biru dari perangkat digital, terutama di malam hari.
4. Tips Lain-Lain
Untuk menjaga kesehatan, upayakan untuk menghindari layar terlalu terang, dua atau tiga jam sebelum tidur. Jika bekerja sulit dihindari pada malam hari, kamu bisa mencari kacamata khusus yang memiliki filter sinar biru untuk digunakan saat bekerja di malam hari demi kesehatan kamu.
Kesimpulan
Nah, demikianlah berbagai tips untuk menghindari bahaya sinar biru, utamanya pada saat malam hari. Dalam tuntutan kerja di era digital ini, memang paparan berbagai perangkat elektronik tidak dapat dicegah. Kita sendiri yang harus pandai mencari cara untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup kita dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada.
Punya tips tambahan untuk menghindari blue light effect atau efek sinar biru? Tuangkan pendapat kamu di kolom komentar!