Ransomware, meskipun kasus pengguna Windows yang terkena Ransomware tidak sebanyak beberapa tahun lalu, namun masih saja ada pengguna yang terkena, bisa itu karena salah download, sembarangan install, atau bahkan menggunakan crack dan aplikasi ilegal.
Dan terkait dengan masalah Ransomware, mungkin bagi orang yang sudah terkena kesialan tersebut dan seluruh file yang dimilikinya terencrypt, akan mencari decryptor dari Ransomware tersebut dan berharap akan ada keajaiban yang membuat seluruh filenya dikembalikan, namun disinilah letak masalah yang lain akan terjadi, dimana ini merupakan sebuah celah yang secara tidak langsung menguntungkan bagi para Cyber Criminal, mereka memasukan jenis Ransomware baru yang diberi label dengan Decryptor sehingga para korban yang sedang mencari file decryptor sesungguhnya, tertipu dan kembali menginfeksikan dirinya sendiri.
Seperti dilansir dari Bleeping Computer, untuk saat ini salah satu Ransomware paling aktif yang mengidentifikasi dirinya sebagai Decryptor adalah STOP Divu, dan siapapun yang mencoba membuka dan menjalankan aplikasi ini, bukannya mendapatkan sesuatu yang bagus, namun malah sebaliknya. Seperti beberapa testimoni pengguna twitter berikut.
Terkait dengan STOP Decryptor yang sebenarnya alias yang asli, seperti dilansir dari halaman Bleeping Computer berikut, sebenarnya Emisoft sudah merilis decryptor dari Ransomware tersebut pada bulan Oktober 2019 lalu, bahkan file decryptor itu sudah didownload lebih dari 900.000 kali, dan dikarenakan decryptor tersebut sangat populer, Cyber Criminal membuat STOP Decryptor palsu yang akan meng-enkripsi file pengguna untuk kedua kalinya. Disebut dengan Zorab Ransomware yang detailnya bisa kamu lihat pada halaman Bleeping Computer berikut.
Untuk yang terkena kedua Ransomware diatas, yaitu STOP Divu dan Zorab, beruntungnya Emisoft sudah merilis kedua decryptornya, pengguna hanya perlu menggunakan Zorab Decryptor dan selanjutnya menggunakan STOP Decryptor untuk mengembalikan data mereka.
Baca Juga : Hati Hati Dengan Aplikasi Hasil Pencarian Kedua Google!
Namun diluar dari jenis ransomware itu, masih ada banyak lagi yang serupa, sehingga pengguna harus sangat berhati hati dengan apa yang mereka download dan install dalam perangkat mereka. Terlebih jika sudah terkena Ransomware, diharapkan untuk mendownload file decryptornya dari sumber terpercaya, jangan asal sembarang download dengan harapan yang terlalu tinggi dan besar, karena bisa saja apa yang di Download merupakan ransomware lain yang bersiap memangsa data yang telah terenkripsi dari ransomware sebelumnya.
Untuk menghindari Ransomware, tetap update antivirus kamu, update terus OS yang kamu gunakan, jangan instal aplikasi sembarangan, dan jangan gunakan crack dan patch yang dianggap antivirus sebagai file berbahaya.
Baca Juga : Bahaya Pake Software Bajakan!
Semoga kita aman dari segala Ransomware yang beredar, dan semoga artikel ini bermanfaat. 👍
Referensi : Bleeping Computer (Link terkait di Artikel), Borncity