Microsoft berencana akan merilis lanjutan major update untuk Windows 10 yakni Windows 10 versi 21H1 yang kabarnya akan dirilis untuk publik sekitar bulan May tahun ini.
Seperti pada update-update major sebelumnya, akan terdapat fitur baru, peningkatan sistem, serta keamanan. Namun disamping itu, masalah yang muncul juga sering kali ada pada major update yang baru-baru dirilis.
Jika kamu belum siap menerima update major baru, kamu bisa melakukan konfigurasi melalui Group Policy Editor untuk mencegah update.
Blokir Update ke Windows 10 Versi 21H1
- Buka Group Policy Editor.
- Navigasi ke Computer Configuration > Administrative Templates > Windows Components > Windows Update > Windows Update for Business.
- Pada panel kanan, klik 2x pada opsi Select when Preview Builds and Feature Updates are received.
- Klik opsi Enabled, lalu buka menu drop-down dan pilih opsi Semi-Annual Channel. Terakhir tentukan berapa hari penundaan yang kamu inginkan, kamu bisa memasukkan angka hingga 365 hari. Jika sudah klik OK untuk menyimpan pengaturan.
- Done.
Setelah proses selesai, maka Windows 10 tidak akan menginstall versi 21H1 selama jumlah hari yang kamu tentukan pada langkah ke-4.
Terdapat cara alternatif lain yang bisa kamu coba, dimana cara ini akan tetap membuat Windows 10 yang kamu gunakan tetap berada pada versi yang sama hingga end of service.
- Buka Group Policy Editor.
- Navigasi ke Computer Configuration > Administrative Templates > Windows Components > Windows Update > Windows Update for Business.
- Pada panel kanan, klik 2x pada opsi Select target Feature Update version.
- Klik opsi Enabled, lalu masukan versi Windows 10 yang kamu gunakan saat ini. Misalnya saja jika menggunakan Windows 10 versi 20H1, maka masukan 20H1. Jika sudah klik OK untuk menyimpan pengaturan.
- Done.
Jika kamu pengguna Windows 10 edisi Home yang mana tidak memiliki Group Policy Editor, maka kamu hanya bisa melakukan pengaturan metered connection melalui Settings.
