Drama: Mantan Developer Memohon Microsoft Menjual Wunderlist Kembali Padanya

Microsoft To-Do via TheNextWeb

Ketika awal membeli Wunderlist, Microsoft memang sempat diharapkan untuk menjadikan aplikasi ini sebagai aplikasi to-do list yang jaya. Akan tetapi nyatanya Satya Nadella yang waktu itu baru saja mengambil alih kursi CEO dari Ballmer memiliki rencana lain. Resource Wunderlist dijadikan dasar untuk sebuah aplikasi baru yang dibangun dari nol: Microsoft To-Do.

Fast forward ke zaman sekarang, Microsoft To-Do sukses menjadi aplikasi seperti yang diinginkan Microsoft. Sebagian besar pengguna merasa puas oleh aplikasi ini, dan bahkan menantikan update dan fitur-fitur baru yang akan diberikan To-Do. Akan tetapi hal ini memang diiringi kabar yang cukup menyedihkan bagi penggemar Wunderlist yang hadir terlebih dahulu. Microsoft berencana untuk menutup layanan Wunderlist setelah sekian lama mempertahankannya. Memang sudah sejak lama tidak ada penambahan fitur baru di Wunderlist karena memang pada dasarnya Microsoft hanya ingin menjadikannya sebagai ‘landasan’ bagi Microsoft To-Do. Kabar akan ditutupnya Wunderlist ternyata ditanggapi dengan penuh dukacita oleh pendiri Wunderlist, Christian Reber.

Reber mengungkap di akun Twitter miliknya bahwa dia bersedia untuk membeli kembali Wunderlist untuk menghindarkannya ditutup dan dia ingin menolong orang-orang yang masih memakai Wunderlist.

Flashback ke tahun 2015, Reber tadinya bergabung ke Microsoft bersamaan dengan pembelian Wunderlist oleh Microsoft, namun kemudian dia meninggalkan Redmond setelah Microsoft merilis To-Do. Sebenarnya pada saat merilis To-Do, Microsoft sudah mengungkapkan blueprint rencananya bahwa mereka akan menutup Wunderlist, meskipun tidak dalam waktu dekat. Nampaknya Reber tidak dapat menerima hal ini sehingga dia melakukan kampanye untuk membeli kembali Wunderlist, dan bahkan menulis janji-janji hal yang akan dilakukannya jika Microsoft berkenan menjual Wunderlist kembali kepadanya.

Apakah upaya Reber ini mendapatkan tanggapan positif? Sebagian besar mendukung Reber dalam upayanya membujuk Microsoft untuk tidak mematikan Wunderlist. Namun ada juga yang memberikan tanggapan negatif atas pernyataan Reber tersebut.

Beberapa orang berpendapat bahwa seharusnya Reber menyadari konsekuensi menjual startupnya kepada Microsoft. Tentu saja mereka akan menutup layanan tersebut jika tidak lagi mereka gunakan. Apalagi dalam hal ini posisi Wunderlist jika dibiarkan maka akan menjadi kompetitor langsung dari Microsoft To-Do.

Akankah Reber berhasil memperoleh startupnya kembali? Kita nantikan saja kabar selanjutnya.

Sumber: TheNextWeb

Kiki Sidharta

Penulis Winpoin yang paling sering minta dimaklumi kalau lagi lama nggak nulis | Dengan senang hati menjawab pertanyaan seputar Windows Phone lewat akun Twitter @kikisidharta

Post navigation