Sony Pictures beberapa waktu lalu dihack oleh group yang menamakan dirinya Guardians of Peace (#GOP). Berbagai data film, serial TV, dokumen penting, hingga email eksekutif mereka berhasil dicuri dan beberapa diantaranya bahkan sudah disebar ke publik. (Baca: Sony Pictures di Hack, Banyak Film Keren yang Belum Dirilis Jadi Bocor ke Publik)
Besarnya kerugian yang dialami Sony Pictures membuat serangan ini masuk ke dalam golongan serangan tingkat tinggi. Tidak heran jika akhirnya FBI dan ahli forensik di Cyber Security FireEye turun tangan langsung.
Malware Berasal dari Korea
FBI menyatakan bahwa malware yang digunakan untuk menginfeksi dan menyerang Sony Pictures dicompile dari Korea. Namun demikian FBI tidak merilis keterangan lebih lanjut apakah yang dimaksud merupakan Korea Utara atau Korea Selatan.
Malware yang digunakan untuk menyerang Sony Pictures ini juga sangat mirip dengan malware yang menyerang ATM dan Stasiun TV Korea Selatan beberapa waktu lalu, dimana Korea Selatan menuding bahwa pelakunya adalah Korea Utara. (Baca juga: Karyawan IT Ditahan Karena Mencuri Database 20 Juta Kartu Kredit)
Sony Curiga Korea Utara Terlibat
Sony Pictures mencurigai ada keterlibatan Korea Utara dalam serangan ini. Hal ini karena Sony Pictures telah menjadwalkan perilisan The Interview pada 25 Desember 2014 nanti. The Interview merupakan film politik yang mengupas pembunuhan diktator Korea Utara Kim Jong-un yang dibintangi oleh James Franco dan Seth Rogen.
Sony Pictures curiga bahwa film tersebut membuat Korea Utara bereaksi dan melakukan serangan hacking ini.
Mampukah FBI Menangkap Pelaku?
FBI sudah beberapa kali berhasil menangkap pelaku cyber attack maupun pelaku pembajakan. (Baca: Founder Pirate Bay Terbukti Bersalah dan Dituntut 6 Tahun Penjara Karena Hacking)
Kini mereka diuji lagi kemampuannya untuk mengungkap bahkan menangkap aktor dibalik serangan cyber yang membuat lebih dari 11.000 GB data Sony Pictures berhasil dicuri. (Baca juga: Pemuda Jomblo Ini Dihukum 3 Tahun Penjara Karena Mengupload Film Bajakan)