Bau-bau persaingan cukup kental disini. Pada 21 Oktober kemarin Google melaporkan ke Adobe dan Microsoft seputar celah keamanan eksploit yang mereka temukan. 5 hari kemudian Adobe merilis update Flash untuk menutup celah keamanan yang dilaporkan Google.
Namun belum sempat Microsoft merilis patch untuk menutup celah eksploit ini, Google sudah keburu mengungkapnya ke publik. Ini dilakukan oleh Google hanya 10 hari saja sejak mereka melaporkan celah eksploit Windows ini ke Microsoft.
Google memang memiliki aturan di policy mereka yang menegaskan tidak akan mempublikasikan celah keamanan eksploit aktif hingga 7 hari setelah dilaporkan. Namun aturan ini sendiri memang dianggap kontroversial.
Banyak peneliti keamanan memilih mempublikasikan celah keamanan yang mereka temukan setelah patch telah dirilis. Bahkan banyak perusahaan software menyatakan 7 hari tidak cukup untuk meneliti celah eksploit, menemukan solusinya, coding patch nya, testing, dan merilis patch nya ke publik.
Terlebih Windows merupakan sebuah OS yang tentu saja jauh lebih kompleks daripada software / plugin seperti Adobe Flash.
Sebenarnya Google bisa saja untuk memilih tidak mempublikasikan celah keamanan ini dan menunggu dirilisnya patch Windows oleh Microsoft. Namun dengan dipublikasikannya celah keamanan serius ini bahkan sebelum Microsoft merilis patch-nya, membuat jutaan pengguna Windows di dunia menjadi sasaran empuk eksploit. Kini Microsoft harus sesegera mungkin merilis patch dan update agar pengguna Windows terlindungi dari eksploit ini.
Saat dihubungi, perwakilan Microsoft menyatakan bahwa pengungkapan celah eksploit ke publik seyogyanya dilakukan secara terkoordinasi, dan dipublikasikannya celah eksploit oleh Google ini jelas membuat pengguna Windows menjadi target potensial.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Google melakukan publikasi eksploit sebelum Microsoft sempat merilis patch-nya. Januari 2015 lalu Google juga melakukan hal yang sama untuk celah eksploit Windows 8.1 yang mereka publikasikan.
Bagaimana menurut kamu tindakan Google ini? Bagikan pendapat kamu disini.
via venturebeat | google