Microsoft beberapa waktu lalu kembali melakukan PHK terhadap 1850 karyawannya, dimana mayoritas merupakan divisi hardware di Finlandia yang mengurusi seputar smartphone.
Sebagai kelanjutan dari proses restrukturisasi tersebut, muncul internal memo tentang perubahan strategi Microsoft di lini smartphone Windows mereka.
Salah satu hal yang lumayan mengejutkan adalah daftar market yang menjadi fokus utama bisnis smartphone mereka. Meskipun potensi market Indonesia sangat besar, tetapi ternyata nama Indonesia tidak masuk kedalam daftar tersebut.
Berikut inilah daftar negara yang market nya menjadi fokus utama Microsoft di divisi smartphone:
- US
- UK
- France
- Germany
- Poland
- Australia
- Austria
- Belgium
- Denmark
- Finland
- Ireland
- Italy
- Netherlands
- Norway
- Portugal
- Spain
- Sweden
- Switzerland
Jelas terlihat nama Indonesia tidak ada disana. Bahkan cukup mengherankan juga bahwa India dan Brazil yang market share Windows Phone nya dulu cukup besar dan memiliki banyak fanbase, tidak ikut masuk juga didalamnya.
Dari daftar tersebut sepertinya Microsoft hanya fokus di market negara maju dan premium. Mengisyaratkan bahwa smartphone yang akan mereka buat bakal berkelas high-end, premium, dengan harga yang lumayan mahal.
Hal ini tidak mengherankan mengingat Microsoft sudah menyatakan bakal memfokuskan the next smartphone mereka bagi kalangan bisnis dan enterprise.
Masa Depan Windows 10 Mobile?
Dengan pemecatan ribuan karyawan dan diikuti dengan penyempitan fokus market, banyak orang mungkin langsung berpikiran bahwa inilah akhir dari Windows 10 Mobile. Inilah momen ketika secara perlahan Microsoft mulai menyerah.
Namun ternyata tidak.
Melalui memo yang sama, ada kutipan seperti ini:
I want to assure you that your investment in Windows phones is not at risk. The mobility of the Windows 10 experience remains core to our More Personal Computing ambition. We will continue to support and update the Lumia devices that are currently in the market, and the development of Windows 10 phones by OEMs, such as HP, Acer, Alcatel, VAIO, and Trinity; as well as develop great new devices. We’ll continue to adapt Windows 10 for small screens. We’ll continue to invest in key areas – security, management, and Continuum capabilities – that we know are important to commercial accounts and to consumers who want greater productivity. And we’ll help drive demand for Lumia devices.
Dari situ terlihat bahwa Microsoft masih akan terus berinvestasi di pengembangan Windows 10 Mobile. Bahkan bakal tetap mensupport dan mengupdate Lumia yang sudah beredar di pasaran, termasuk juga device hasil produksi OEM lain seperti HP, Acer, Alcatel, VAIO, dan Trinity.
Hanya saja akan terjadi perubahan besar dibandingkan dengan cara Nokia memasarkan Windows Phone dulu.
Jika dulu Nokia masuk ke market global untuk pengguna umum, kini Microsoft hanya masuk ke market negara mapan dan hanya menyasar kalangan bisnis & enterprise saja.
Nasib Windows Smartphone di Indonesia Kedepannya?
Dengan tidak menjadi fokus utama market, maka the next Windows Smartphone buatan Microsoft, sebut saja Surface Phone, tidak akan dipasarkan di Indonesia.
Kemungkinan besar mereka juga tidak akan merilis Lumia berkelas mid-end ataupun low-end untuk dipasarkan di Indonesia lagi.
Namun hal itu bukan berarti tidak ada lagi Windows based smartphone di Indonesia. Microsoft bakal menyerahkan gap tersebut kepada OEM.
Jadi ibaratnya, market Windows smartphone di Indonesia bakal diserahkan sepenuhnya kepada OEM.
Tentu saja keberhasilannya tergantung dari kemampuan Microsoft dalam membuat OEM tertarik memproduksi smartphone Windows 10 Mobile dan memasarkannya ke berbagai market, termasuk negara-negara yang tidak menjadi fokus utama Microsoft seperti Indonesia.
Nah bagaimana menurut kamu dengan perubahan strategi Microsoft ini? Akankah berhasil membawa Windows 10 Mobile kembali populer di kemudian hari?
Bagikan pendapat kamu disini
via windowscentral