Pada tahun 2016 lalu, Microsoft mengejutkan dunia dengan mengumumkan bahwa Microsoft akan mengintegrasikan bash Linux serta disusul menjadikan PowerShell sebagai open source untuk Linux. Microsoft juga dengan bangga mengumumkan kontribusi mereka di dunia open source yang sangat besar. CEO Microsoft Satya Nadella bahkan saat itu naik ke panggung dengan slide bertuliskan “Microsoft cinta Linux”. Ini merupakan sesuatu yang unik karena dalam sejarahnya, Linux diciptakan untuk membendung dominasi Microsoft di dunia OS. Namun nampaknya Nadella dengan semangat ‘kerja sama’-nya benar-benar ingin mengubur permusuhan Microsoft dengan dunia open source. Setelah tiga tahun, nampaknya dunia open source mulai melihat keseriusan Microsoft dalam hal ini dan agak melunak. Red Hat, salah satu distro Linux terbesar kini mengundang Satya Nadella dalam Summit yang diadakannya.
Acara kolaborasi ini diumumkan dengan bangga oleh Red Hat melalui akun resmi mereka.
.@Microsofts @satyanadella will join #RedHat‘s @JWhitehurst on the mainstage at #RHSummit. Hear about the evolution of our relationship with Microsoft and how we are working together to deliver value to our joint customers: https://t.co/W47df0HAEz. pic.twitter.com/y2Pljp5qSv
Red Hat, Inc. (@RedHat) April 17, 2019
Dalam blog mereka, Red Hat bahkan menyebut Nadella sebagai ‘pemimpin yang memberikan napas baru dalam dunia teknologi’ dan ‘mitra utama’. Nadella rencananya akan mendapatkan kesempatan berbicara di panggung bersama Jim Whitehurst, CEO Red Hat. Blog ini juga memberikan pujian kepada Nadella terkait upayanya untuk meningkatkan kolaborasi dengan komunitas open source. Tindakan ini menciptakan evolusi terhadap hubungan Red Hat dengan Microsoft dan menjadikan mereka mampu bekerja sama untuk menghadirkan nilai lebih bagi pelanggan mereka berdua.
Acara Red Hat Summit ini akan diselenggarakan di Boston pada tanggal 7-9 Mei 2019. Seperti biasa acara ini akan mengulas teknologi terbaru Red Hat serta membagikan wawasan Red Hat bagi dunia teknologi.
Sumber: Redhat