Mengenal Kebijakan Token Twitter dan Dampaknya terhadap Aplikasi Pihak Ketiga

Setahun lalu, Twitter mengeluarkan kebijakan yang berdampak sangat besar terhadap aplikasi pihak ketiga seperti misalnya UberSoc, Falcon, Tweetbot, Tweetium, Peregrine, dan sebagainya. Kebijakan tersebut adalah: Developer yang membuat aplikasi pihak ketiga berfungsi sebagai klien Twitter akan dibatasi maksimal 100.000 pengguna sebelum developer “mendapatkan izin resmi” dan/atau “bekerjasama dengan Twitter secara langsung”. Untuk aplikasi yang sebelumnya sudah memiliki lebih dari 100.000 pengguna saat kebijakan ini berlaku, aplikasi tersebut akan berfungsi secara normal, namun bila “token pengguna” (user token) menjadi dua kali lipat dari jumlahnya saat itu, maka pembatasan baru ini akan berlaku.

Dalam “pengajuan izin resmi” setelah batas pengguna tercapai, meskipun tidak ada gambaran yang jelas tentang seperti apa skema pemberian izin tersebut, nampaknya ini akan melibatkan negosiasi antara developer dengan Twitter (Kemungkinan negosiasi ini melibatkan uang atau skema yang mendatangkan profit untuk Twitter). Inilah alasannya mengapa aplikasi pihak ketiga rata-rata mengenakan biaya untuk menggunakan aplikasinya. Misalnya Tweetium (USD 3), Aeries (USD 5), ini juga berlaku untuk aplikasi pihak ketiga Twitter di iOS dan Android. Para developer ini harus ‘menabung’ untuk bernegosiasi dengan Twitter nantinya. Selain itu, biaya tersebut juga diperlukan agar developer dapat ‘membeli akses’ terhadap fitur Twitter seperti notifikasi real-time, izin menggunakan beberapa akun dalam satu aplikasi, dan lain-lain.

 

Token TwitterToken Twitter

Kebijakan ini juga berlaku untuk klien Twitter gratis seperti Peregrine. Mungkin beberapa hari lalu kamu sempat mengetahui bahwa Peregrine men-twit kata-kata perpisahan:

Looks like we finally (and sadly) hit the 100,000 twitter user limit and have to close up shop. Thanks for a great time!

Untunglah bahwa ini ternyata adalah kesalahan dari Twitter, sehingga Peregrine dapat kembali beroperasi dan kemudian menghapus Twitnya. Konfirmasi dari pihak developer Peregrine adalah sebagai berikut:

Token Twitter

 

Good news! Turns out a recent bug on twitter makes it look like we ran out of user tokens – We’re not! Workaround inbound!

Jadi pengguna Peregrine-pun bisa kembali bernafas lega. Namun ‘ketegangan’ yang sempat berlangsung ini menunjukkan betapa kebijakan token Twitter ini bisa ‘menghancurkan’ developer tertentu. Tweetro dan Falcon adalah sedikit dari aplikasi Twitter yang sudah terkena efek kebijakan ini.

Mengapa Twitter menerapkan kebijakan tersebut? Konon ini dikarenakan Twitter ingin agar kita lebih suka menggunakan Twitter Web (sehingga menghasilkan traffic untuk Twitter) atau aplikasi orisinil buatan Twitter. Sayangnya, sebagaimana kita tahu, aplikasi asli Twitter ini seringkali kalah jauh fasilitasnya dengan berbagai aplikasi pihak ketiga yang kebanyakan berfokus pada kenyamanan pengguna. Jadi bisa dimaklumi bila aplikasi Twitter orisinil untuk tiap perangkat tersebut bukan aplikasi favorit bagi para pengguna berat Twitter.

Lalu bagaimana efek kebijakan token Twitter ini terhadap pengguna seperti kita? Salah satu hal yang menyusahkan adalah, apabila kita uninstall aplikasi pihak ketiga tersebut, kemudian meng-install-nya kembali, maka kita terhitung sebagai pengguna baru oleh Twitter. Jadi batas token tersebut terus bertambah. Sehingga apabila suatu ketika kita uninstall aplikasi klien Twitter kesayangan kita, lalu aplikasi tersebut terkena limit, maka kita tidak akan dapat sign-in atau masuk ke aplikasi tersebut, meskipun tadinya kita sudah membayar. Jadi Winpoin menyarankan: Apabila kamu sudah membayar untuk aplikasi klien Twitter pihak ketiga tertentu, maka sebisa mungkin jangan uninstall aplikasi tersebut. Bila kamu apes, mengalami situasi aplikasi kamu terkena limit sehingga kamu tidak bisa sign-in, maka kamu harus sabar menunggu developer mengajukan penambahan token untuk aplikasinya. Dan ini entah berapa lama…

Jadi jika kamu adalah penggemar Twitter dan menggunakan aplikasi pihak ketiga tertentu, kamu perlu memperhatikan pesan Winpoin di atas!

 

Kiki Sidharta

Penulis Winpoin yang paling sering minta dimaklumi kalau lagi lama nggak nulis | Dengan senang hati menjawab pertanyaan seputar Windows Phone lewat akun Twitter @kikisidharta

Post navigation