Migrasi ke ElementaryOS 8 – Gantikan Windows 10 Pro di Asus K401UQK

Selain menggunakan Asus Vivobook OLED 15 yang bersistem operasi Windows 11 Home, saya juga menggunakan Asus K401UQK yang sudah saya pakai sejak tahun 2017. Laptop ini hadir dengan spesifikasi yang kentang ditahun ini, dengan Intel Core i5 7200U, 128 GB SSD Sata + 256 GB SSD Mini Sata, 20 GB RAM ( 4 GB + 16 GB) dan Nvidia GeForce 940MX.

Nah laptop ini sudah cukup lama menggunakan Windows 10 sebagai OS utama meskipun sempat beralih dari Windows 10 Pro ke Enterprise 2019 saat saya bekerja di instansi sebelumnya. Selain itu, untuk setup dual boot, laptop ini juga saya install dengan distro Linux andalan saya yaitu Elementary OS yang berjalan cukup lama, hingga akhirnya satu tahun kebelakang saya beralih ke Ubuntu 24.04 karena GNOME cukup enak untuk dimodifikasi dan di setting agar sesuai dengan kebutuhan.

Tapi kawan kawan, akhirnya dua minggu kebelakang ini saya kembali lagi beralih ke ElementaryOS 8 dan sepenuhnya meninggalkan Windows 10 yang tidak lagi mendapatkan dukungan resmi dari Microsoft. Alasan kenapa saya beralih dari Ubuntu karena saya cukup suka dengan gaya tampilan Pantheon yang sederhana, clean dan minimalis, selain itu performa Elementary OS 8 ini saya rasa lebih ringan dibandingkan dengan Ubuntu karena lagi lagi Desktop Environment yang dipakai tentunya berpengaruh besar pada sektor ini.

Instalasi dan Setup SSD

Elementary OS 8 ini saya install secara langsung ke Mini SSD Kingspec di Asus K401UQK yang saya pakai, metodenya seperti biasa, dimana SSD saya format sepenuhnya dengan format ext4 untuk / atau root dan fat32 untuk /boot/efi.

Sementara swap saya set di SSD Midasforce 128 GB dengan ukuran 24 GB untuk swap dan sisanya untuk Data.

Di setup kali ini, tidak ada dualboot dan sepenuhnya saya menggunakan Linux Elementary OS 8. Jadi di sistem bios pun hanya akan terdeteksi satu bootloader saja.

File ISO dari ElementaryOS ini bisa kamu dapatkan dari situs resmi https://elementary.io/id/ dan untuk membuat media instalasi saya tetap menggunakan Rufus karena memang Rufus itu terbaik.

Setup Desktop

Nah setelah instalasi selesai, pada dasarnya sih sekarang tidak banyak yang saya ubah, tidak ada modifikasi brutal dan saya biarkan seperti default saja karena memang ingin merasakan pengalaman pantheon yang saya suka.

Namun meskipun begitu, ada beberapa hal yang saya ubah juga agar menyesuaikan dengan kebutuhan saya, misalkan double click di files saya aktifkan, lalu settingan dock saya ubah agar auto hide jika ada windows yang overlaps ke dock, selain itu windows control saya ubah ke Windows menggunakan Pantheon Tweaks.

Untuk tema saya biarkan default saja karena ini sudah cakep banget. Selain itu tidak lupa settingan multi monitor juga saya set agar monitor kedua di jadikan potrait.

Sisanya menyesuaikan, mulai dari instalasi aplikasi hanya yang benar benar saya butuhkan, dan desktop saya buat seminimalis mungkin tanpa ada banyak modifikasi brutal demi menjaga performa dan keoriginal pantheon ini tetap sama.

Aplikasi yang saya pakai?

Untuk aplikasi di Elementary OS 8 ini saya memakai aplikasi yang biasa saya pakai di Ubuntu, mulai dari Google Chrome, Firefox dan Zen sebagai browser utama, Sublime Text untuk aplikasi Coding meskipun sudah ada Code yang merupakan bawaan Elementary OS, Anytype untuk Notes, WindTerm untuk pengganti MobaXterm, Thunderbird sebagai email client, VLC sebagai video player, Spotify dan lainnya.

Untuk aplikasi Office, sebelumnya saya menggunakan WPS Office, namun entah kenapa karena WPS kadang crash di Elementary OS 8, saya akhirnya pindah ke LibreOffice 25.8 yang ternyata bagus juga, enak untuk dipakai dan tidak perlu lama untuk penyesuaian.

Untuk password manager, di Browser saya install Bitwarden, namun di Elementary OS 8, sebagai backup dan akses cepat saya juga pakai KeePassX yang bisa dibuka dengan tombol kombinasi Windows + P sebagai akses cepat.

Kenapa KeePassX? karena aplikasi ini tidak bergantung pada cloud dan merupakan aplikasi desktop lokal, file database juga disimpan di secara manual dalam format .kdbx, dan cocok untuk pengguna yang ingin kontrol penuh atas data dan enkripsi password.

Nah untuk dukungan aplikasi, kita bisa mendapatkan banyak aplikasi di AppCenter, jika kurang kita juga bisa menginstall aplikais Flatpak karena secara default Elementary OS sudah mendukung-nya, cukup install dan download dari Flathub saja.

Untuk saya sendiri, sekarang sih lebih suka install aplikasi via repo, jika harus pakai .deb, selain Gdebi yang biasa saya pakai di Ubuntu, di Elementary OS kita bisa pakai Eddy.

Bagaimana pengalaman penggunaanya?

Setelah hampir 2 minggu ini saya menggunakan Elementary OS 8 dengan konfigurasi dan aplikasi yang pakai dan sesuaikan, semuanya berjalan lancar dan normal saja. Meskipun ada beberapa hal yang membutuhkan penyesuaian karena saya sudah cukup lama menggunakan Ubuntu, namun semuanya berjalan lancar kok.

Tapi mungkin ada beberapa hal yang cukup ganggu juga sih dan ini memang karena batasan dan Pantheon itu sendiri, misalkan Workspace di Monitor kedua tidak ikut berubah ketika kita pindah Workspace.

Atau kehadiran aplikasi Clipboard History andalan saya di Elementary OS 7 yang tidak ada, membuat saya cukup kesulitan mengakses fitur Clipboard History. Solusinya sekarang saya pakai Serigy yang saya atur agar bisa berjalan dengan tombol kombinasi Win + C dan Win + V.

Tapi selain dua hal tersebut, tidak ada error, tidak ada kendala, performa maksimal dan semuanya berjalan sempurna.

Bahkan dengan membuka banyak sekali tab di Chrome dan Firefox, membuka beberapa aplikasi seperti WindTerm dan lainnya, penggunaan RAM juga bisa dikatakan cukup kecil, jika di Ubuntu mungkin ini memakan ekstra 2 GB, tapi di Elementary OS 8, ini beneran minimalis.

Selain itu, salah satu yang menurut saya enak sih fungsi trackpad nya beneran malah lebih smooth dibandingkan di Ubuntu atau bahkan di Windows 10. Swipe dua jari atau Swipe tiga jari untuk mengatur jendela rasanya enak, rasanya dulu di Elementary OS 7 tidak se-smooth ini deh.

Nah yang pasti, buat kamu yang punya laptop lawas dan ingin sistem yang ringan namun tetap modern, mungkin Elementary OS 8 ini bisa jadi pilihan yang menarik. Apalagi jika kamu suka dengan ampilan yang minimalis ala Pantheon, dan siap oprek oprek dikit, pengalaman desktopnya jelas bisa sangat menyenangkan.

Bagaimana? apakah kamu ada yang pakai Elementary OS 8 juga? jika ada komen dibawah guys, apakah kamu suka dengan Elementary OS ini atau tidak?, atau kamu bisa rekomendasikan distro linux andalan kamu biar nanti saya coba juga.

Terima kasih.

⚡️ Meracik Home Server Handal dari Laptop / PC Tua

Gylang Satria

Penulis, Pengguna Windows 11, Linux Ubuntu, dan Samsung S24. Tag @gylang_satria di Disqus jika ada pertanyaan.

Post navigation