Mozilla: Firefox Bisa Mati Tanpa Google, Bukan Hanya Karena Uang!

Seperti yang telah kita tahu, Google saat ini tengah dalam situasi perselisihan hukum antara Google dan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) terkait dugaan praktik monopoli yang dilakukan oleh Google. DOJ menuduh Google mempertahankan dominasinya dalam pencarian dan periklanan digital dengan cara yang tidak adil, seperti membuat kesepakatan eksklusif dengan produsen perangkat dan operator seluler untuk menjadikan Google sebagai mesin pencari default.

Baca Juga : OpenAI Siap Tampung Chrome Jika Dijual Google!

Nah DOJ juga telah mendesak Google untuk menjual Chrome dan membuka indeks pencariannya kepada para pesaing karena awalnya Google telah membayar miliaran dollar kepada Mozilla dan Apple untuk mempertahankan Google Search sebagai default search engine dan itu jelas merupakan praktik yang ditandai DOJ sebagai anti – persaingan.

Namun, ternyata ada hal menarik dari kasus ini guys, dimana meskipun kedengarannya ini adalah hal yang bagus, dalam kasus Mozilla justru keadaan ini tidak terlalu bagus loh. Hal itu karena sebagian besar pendanaan yang bisa didapatkan Mozilla berasal dari Google, kabarnya bahkan jumlahnya mendekati 80%. Yap Mozilla baru-baru ini mengungkapkan bahwa masa depan browser Firefox berada dalam ancaman serius jika Google tidak lagi menjadi mesin pencari defaultnya.

Terkait hal tersebut kepala keuangan Mozilla Eric Muhlheim juga telah menerbitkan sebuah postingan yang menjelaskan bagaimana pendanaan Google dapat membuat atau menghancurkan Firefox serta mesin internalnya, berikut pernyataannya dilansir dari halaman blog Firefox.

Firefox users view Google as the best quality search engine. Mozilla experienced this firsthand when we switched the Firefox browser’s default search engine from Google to Yahoo between 2014 and 2017 in an effort to support search competition. Firefox users found Yahoo’s search quality lacking and some switched to Google search while others left the Firefox browser altogether.

Jadi kerusakan yang dapat dialami Firefox bisa berlipat ganda yang pertama, akibat kurangnya dana itu sendiri dan kedua, akibat pengguna yang tidak puas dan meninggalkan Firefox karena pengalaman menjelajah yang tidak memuaskan.

Selain itu, dalam eksperimen internal yang dilakukan antara 2021–2022, Mozilla mencoba mengganti Google dengan Bing sebagai mesin pencari default. Hasilnya menunjukkan bahwa Bing tidak mampu memonetisasi trafik seefisien Google, menyebabkan penurunan pendapatan yang signifikan, jadi dalam hal ini Google masih dibutuhkan dan sangat dibutuhkan oleh Firefox.

Sementara itu, Mark Surman, Presiden Mozilla, juga berpendapat sebelumnya bahwa hal ini sebenarnya tidak membantu mendorong persaingan yang lebih sehat karena kehilangan Firefox berarti semakin memperkuat dominasi perusahaan teknologi besar dalam ekosistem internet

The big unintended consequence here is the handing of power from one dominant player to another. So, from Google Search to Microsoft, or Bing for example—while shutting out the smaller, independent challengers that actually drive browser innovation and offer web users privacy and choice.

This isn’t something we do because it’s profitable or easy. We do it because it matters. The DOJ’s proposal doesn’t just miss the mark, it risks handing even more power to dominant industry players like Google or Apple, not less.

Namun mari kita lihat nanti, karena kasus antimonopoli terhadap Google memang bertujuan untuk menciptakan persaingan yang lebih sehat didunia internet, namun jika ini justru menyebabkan Firefox tumbang, hasilnya bisa berbalik arah dimana Google malah makin kuat karena kehilangan salah satu pesaing utamanya.

Via : Mozilla, Neowin

⚡️ Kenapa Linux Jarang Digunakan?

Gylang Satria

Penulis, Pengguna Windows 11, Elementary OS, dan Iphone SE 2020. Tag @gylang_satria di Disqus jika ada pertanyaan.

Post navigation