CEO Nokia Stephen Elop menyatakan bahwa dia sangat senang dengan keputusan Nokia yang secara esklusif mengembangkan smartphone ber-OS Windows Phone. Elop mengatakan bahwa Nokia melihat adanya potensi marketshare Android dikuasai oleh satu manufaktur saja.
Apa yang kami takutkan beberapa tahun lalu adalah adanya resiko bahwa Android akan didominasi oleh satu manufaktur saja. Kami sudah menebak siapa manufaktur tersebut berdasarkan dari resourcenya yang tersedia, dan kami menghargai bahwa kami sudah cukup terlambat untuk ikut terjun didalamnya. Sudah ada banyak manufaktur lain yang terjun di Android.
Sekarang setelah mempelajari ekosistem Android, ada banyak sekali device berkualitas dari banyak manufaktur. Tetapi hanya ada satu manufaktur saja yang mendominasi market.
Sejak Nokia memilih untuk bekerja sama dengan Microsoft 2010 lalu, Samsung telah menjadi manufaktur Android terbesar di dunia. Dikala popularitas semakin menanjak, perusahaan seperti HTC malah terlihat merugi. Dirilisnya HTC One misalnya, sudah 4 bulan HTC One hanya terjual 5 juta unit saja, sedangkan Samsung Galaxy S4 sudah terjual 10 juta unit hanya dalam 1 bulan saja.
Hal seperti inilah yang kemungkinan besar ditakutkan oleh Nokia jika ikut terjun ke dalam market Android.
Di sisi lain Nokia menjadi penguasa 85% marketshare Windows Phone di dunia, sedangkan HTC berada di urutan kedua dengan hanya 12% marketshare saja.
Namun demikian Nokia tidak menutup mata bahwa perusahaannya masih sering mengalami kerugian. Laporan keuangan terbaru Nokia masih menunjukkan adanya kerugian 150 juta dolar meskipun penjualan Nokia Lumia terlihat semakin meningkat.
via Guardian
