Setelah meroket dan menjadi manufaktur smartphone populer dalam beberapa tahun, Samsung akhirnya mulai merasakan kemerosotan. Dengan penjualan tahun ini yang turun hingga 60% dibandingkan tahun lalu, Samsung akhirnya memutuskan untuk mengurangi produksi smartphone nya hingga 30%.
Samsung tidak hanya akan mengurangi jumlah dan model smartphone yang dia rilis, namun juga bakal menggunakan komponen yang sama untuk beberapa model device. Tujuannya adalah untuk mengurangi pengeluaran akibat penjualan dan keuntungan yang terus menurun.
Fenomena yang dialami Samsung ini bukan hal yang asing di dunia manufaktur device. Sebelum Samsung Nokia sudah pernah mengalami bagaimana dari penguasa handphone mereka harus terjatuh hingga divisi devicenya dibeli oleh Microsoft. BlackBerry lebih naas lagi, setelah menguasai pasar selama beberapa tahun akhirnya mereka kini jatuh hingga sulit untuk kembali.
Akankah Samsung juga bakal mengalami nasib yang sama seperti Nokia dan BlackBerry dulu?
Turunnya produksi smartphone Samsung ini bisa menjadi momen yang bagus bagi Microsoft untuk memanfaatkan celah. Jika Microsoft mampu merilis smartphone dengan desain dan fitur yang bagus, mereka bisa ikut memperoleh bagian dari 30% pasar yang kini ditinggalkan oleh Samsung.
via wsj