RIP Android di Windows, Kenapa Dimatikan..??

Sebuah pengumuman yang nggak terlalu mengejutkan sebenarnya karena Microsoft cukup sering bikin sesuatu lalu gak dilanjutin lagi, dan kali ini yang jadi sasaran adalah Windows Subsystem for Android atau WSA.

Nah buat temen2 yang belum tahu ini adalah fitur yang memungkinkan kita untuk install dan menjalankan aplikasi Android langsung dari dalam Windows. Fitur yang digadang-gadang bakal jadi fitur utama di Windows 11 — tapi status nya preview terus sampe sekarang. Lalu lanjut digadang-gadang bakal jadi fitur utama nih di Windows 12, tapi ternyata 5 Maret 2024 kemarin Microsoft menyatakan untuk menghentikan pengembangan WSA, nggak dilanjutin lagi. Semua aplikasi dan game Android yang terinstall di Windows lewat WSA ini bakal nggak jalan lagi di 5 Maret 2025. Buat pengguna Windows yang udah terlanjur menginstall Amazon AppStore atau aplikasi Android sebelum pengumuman ini keluar, masih tetep bisa pake aplikasi Androidnya — maksimal ya sampe 5 Maret 2025 tadi.

Nah ini merupakan kegagalan yang kesekian kalinya dari perjalanan panjang Microsoft untuk membawa aplikasi Android kedalam Windows.

Dulu kalo temen2 inget di era Windows Phone. Di 2015 Microsoft memperkenalkan Project Astoria. Sebuah upaya dari Microsoft untuk membawa aplikasi Android kedalam Windows Phone melalui Windows 10 Mobile. Nah ini keren nih, karena kalo biasanya untuk membawa aplikasi dari platform lain diperlukan porting — tapi dengan Project Astoria di Windows 10 Mobile Preview waktu itu, kita bisa langsung install APK nya dan langsung jalan aplikasi Androidnya di Windows 10 Mobile.

Saat itu saya sempat test di Lumia 730 dan memang bisa. Aplikasi Android yang gak memerlukan Google Play Services bisa jalan relatif lancar di Windows 10 Mobile. Tapi untuk aplikasi yang memerlukan Google Play Services memang gak bisa jalan dengan lancar, karena Google Play Services punya Google dan gak boleh dimasukkan begitu saja di Project Astoria.

Sayangnya gak butuh waktu lama, di awal 2016 Microsoft langsung mengumumkan kalo Project Astoria gak dilanjutkan lagi. Alasan dari Microsoft waktu itu, gak pengen ada terlalu banyak bridge di Windows 10 Mobile, karena selain Project Astoria untuk mengusung aplikasi Android, mereka juga punya Project Islandwood untuk mengusung aplikasi iOS ke Windows 10 Mobile. Dan Microsoft lebih memilih melanjutkan Project Islandwood waktu itu. Tapi desas-desus nya sih, selain alasan itu Microsoft juga merasa khawatir, aplikasi Android bakal mengancam keberlangsungan ekosistem Universal Windows Apps mereka, karena Project Astoria ini berjalan terlalu bagus, sampe mungkin bikin developer malas bikin Windows Apps secara native. Dan Microsoft juga kabarnya tidak ingin terlibat masalah hukum dengan Google terkait dengan berbagai Google API yang mereka adopsi di Project Astoria. Project Astoria akhirnya dimatikan bahkan sebelum Windows 10 Mobile Final dirilis, umurnya hanya sebatas di versi preview aja.

Waktu berlalu, 4 tahun kemudian di 2020 Microsoft kembali punya ide untuk mengusung aplikasi Android ke Windows 10 — tapi kali ini ke Windows 10 PC. Saat itu motivasinya karena Windows 10X ingin bersaing dengan Chromebook yang mulai menginvasi market pendidikan dan enterprise. Dan karena Chromebook bisa menjalankan aplikasi Android, maka Windows 10X juga harus bisa biar tetap kompetifi. Akhirnya mereka membuat Project Latte, yang membuat developer aplikasi Android bisa membawa aplikasi Android mereka ke Windows Store dengan sedikit atau bahkan tanpa modifikasi code.

Dan Project Latte inilah yang sepertinya menjadi cikal bakal munculnya Windows Subsystem for Android (WSA) di 2021. WSA ini muncul menemani WSL atau Windows Subsystem for Linux yang udah ada lebih dulu. Dengan WSA ini kita bisa aktifkan, terus install aplikasi Android lewat Amazon AppStore di Microsoft Store. Jadi aplikasi Android nya bisa didownload dan diinstall dari Amazon Appstore. Kita bisa sideload juga file APK melalui ADB untuk install secara manual — atau melalui banyak APK installer yang sekarang bertebaran di Microsoft Store.

Nah sayangnya, sama seperti sebelum-sebelumnya, pengembangan Windows Subsystem for Android ini juga lagi-lagi berakhir gak jelas. Digadang-gadang jadi fitur andalan Windows 11, tapi sampai 2,5 tahun setelah Windows 11 filis, WSA ini statusnya masih saja preview. Selain itu WSA ini juga masih di lock hanya bisa dipake di region tertentu — dan tentu Indonesia nggak termasuk.

Kelengkapan aplikasi Android di Amazon AppStore pun sangat miskin koleksi jika dibandingkan dengan aplikasi di Google Play Store. Bahkan meskipun bisa sideload dari ADB atau APK installer, tentu caranya terlalu teknis untuk pengguna umum.

Secara progress meskipun terkesan lambat, WSA sendiri sebenarnya cukup rutin mendapatkan update. Di akhir 2022 kemaren WSA udah diupdate dengan support Android 13. Terus ada update-update minor yang rutin dirilis 1-2 bulan sekali. Sampai di akhir Desember 2023, ini jadi update yang terakhir kali dirilis. Tidak ada update lagi, bahkan sampai pada bertanya-tanya tumben kok lama gak dapet update, dan beberapa udah ada feeling kalo Microsoft udah gak peduli lagi dengan WSA dan ada tanda-tanda segera ditutup.

Dan akhirnya benar. Tidak menunggu waktu lama, lagi-lagi upaya Microsoft untuk mengusung aplikasi Android ke Windows — dibatalkan. Bedanya untuk kali ini, Microsoft gak ngasih penjelasan apapun.

Tapi ada beberapa kemungkinan temen2, kenapa Microsoft akhirnya harus mematikan lagi upayanya dalam mengusung aplikasi Android ke OS Windows.

Pertama, nggak ada banyak pemanfaatan atau penggunaan aplikasi Android di Windows — terlebih setelah turunnya popularitas tablet yang memakai sistem operasi Windows dalam beberapa tahun terakhir. Ini membuat ide untuk membawa aplikasi Android yang cenderung mobile banget — ke Windows yang kini semakin didominasi oleh desktop atau laptop jadi terasa kurang pas. Sebelumnya mungkin Microsoft berharap tablet Windows atau 2-in-1 PC bakal jadi device yang booming dan populer — dan aplikasi Android bakal sangat useful disana. Tapi nyatanya, tidak.

Kedua, karena terlalu banyaknya batasan di WSA saat ini yang membuat pengguna jadi kurang tertarik. App Store yang dipake adalah Amazon AppStore yang gak tersedia secara global di semua negara, koleksi aplikasi didalamnya juga jauh lebih sedikit dibandingkan yang ada di Google Play Store tentu aja. Install APK langsung pun terasa rumit bagi pemula. Membuat makin gak jelas target market nya siapa.

Ketiga, lagi-lagi, tanpa Google Play Store dan Google Play Services — aplikasi Android tidaklah menarik bagi pengguna. Karena memang beberapa fiturnya kadang gak jalan, kayak push notification misalnya. Dan menanamkan Google Play Store atau Play Services di Windows bukan perkara mudah. Google gak bakal mudah diajak kerjasama, apalagi yang mengajak adalah Microsoft musuh bebuyutannya. Dulu aja, di era Windows Phone, saat Microsoft membuat aplikasi YouTube untuk Windows Phone, Google sudah sangat marah. Sampai akhirnya meminta aplikasi YouTube dicabut dari Windows Store, dan begitu Microsoft merilis ulang — Google masih kesal dan langsung diblokir begitu saja oleh Google. Apalagi kalo menanamkan Google Play Store dan Google Play Services di Windows. Gak bakalan mau mereka. Mencari workaround lewat Google API pun juga bakal beresiko kena urusan legal, jadi ya memang stuck.

Alasan-alasan ini membuat pengguna WSA gak bakalan banyak kalopun jadi dirilis final ke publik.

Dan keempat, kemungkinan karena perubahan fokus Microsoft saat ini. Sekarang Microsoft lagi senang-senangnya invest gede-gedean di AI lewat Microsoft Copilot. Selain lebih potensial di masa depan, peluang keuntungannya pun jauh lebih besar, bahkan Copilot Pro pun sekarang udah dijual dengan harga yang cukup mahal, $20 per bulan. Dan Copilot for Windows, sekarang jadi anak emas — yang terus dikembangkan. Melihat kilau perkembangan dan potensi keuntungan dari AI ini, tentu membuat WSA jadi tidak menarik lagi, dan nggak mengherankan memang kalo apa yang menarik di dua tiga tahun lalu jadi tidak terlihat menarik lagi saat ini, karena trend dan perkembangan teknologi yang memang berjalan dengan sangat-sangat cepat.

Tapi kita nggak perlu terlalu sedih juga, karena kalo terpaksa pengen install aplikasi Android di Windows, masih bisa pake software virtualisasi seperti Bluestack misalnya. Bahkan kalo buat main Game, Google juga udah punya Google Play Games untuk PC, yang memang dibuat oleh Google sendiri sehingga experience main game Android di Windows tentu jauh lebih baik — meskipun statusnya saat ini masih beta, tapi karena Google sendiri yang bikin, ya keberadaannya bakal aman2 aja. Siapa yang mau protes orang dia sendiri yang bikin.

Jadi itu temen2 yang bisa saya share hari ini, semoga bermanfaat buat temen2 semua. Kalo ada pertanyaan atau pendapat silakan sampaikan di kolom komentar.

Febian

Productivity addict. Geek by nature. Platform Agnostic.

Post navigation