Hari ini Microsoft berkesempatan untuk memperkenalkan tim di belakang Cortana, si virtual assistant yang mengagumkan. Setelah mengetahui faktanya, ternyata tim dibelakang Cortana adalah mahasiswa yang baru lulus dan dibayar hanya untuk menemukan cara membuat orang lebih produktif.
Cortana sendiri dibuat dari inspirasi virtual assistant Halo yang dirilis untuk Windows Phone tahun lalu. Ditambahkan ke dalam Windows 10 tahun ini untuk membantu orang-orang menjadi lebih produktif. Virtual assistant ini bisa diakses dari tombol atau dari suara.
Cortana bukan hanya serangkaian jawaban yang dilatih. Cortana dirancang untuk memiliki kepribadian yang sebenarnya. Ini bisa dibuktikan dari berbagai hal kecil yang dilakukan oleh Cortana; contohnya ketika ia memantul dan berputar. Cortana sendiri menggunakan suara dari Jen Taylor.
Jelas tim yang baru saja lulus kuliah ini telah melakukan yang terbaik untuk Cortana. Mari kita lihat lebih dekat siapa saja mereka:
Mouni Reddy, Project Manager, lahir di India dan memiliki gelar master di ergonomika dari Penn State. Dia ditempatkan untuk menganalisis dan mengarahkan bagaimana Cortana menangani berbagai skenario percakapan. Ia juga seorang penggemar fanatik Windows Phone. Pertemuan pertamanya dengan OS mobile telah mendorongnya untuk bergabung di tim Windows Phone. Tidak hanya senang telah bergabung di tim Windows Phone, ia juga bahagia bisa mengembangkan fitur yang paling penting di dunia mobile.
August Niehaus, Content Developer, ia adalah salah satu dari lima content developer di tim editorial Cortana untuk user Amerika. Dia dan temant-temannya mencoba untuk menyimpulkan maksud di balik pertanyataan non-fungsional, dan keahlian untuk menjawab pertanyaan yang tepat disituasi tertentu. August mengatakan bahwa aspek yang paling penting dari jawaban adalah harus cerdas. Dia mencubit dirinya sendiri setiap hari, karena ia merasa ini seperti mimpi untuk dapat bekerja di sekitar orang berbakat.
Melissa Lim, mantan magang di Google, besar di San Francisco, mengambil jurusan ilmu komputer dan ilmu kognitif di Berkeley, Universitas Calofornia yang benar-benar menikmati tinggal di kampus Redmond. Ketika ia magang di Microsoft, ia diberi sebuah tanggung jawab besar. “Tingkat tanggung jawab dan kepercayaan Microsoft menempatkan pemagang cukup fenomenal” katanya. Salah satu project pertamanya di tim Cortana adalah fitur pelacak penerbangan. Setelah project itu selesai, ia memilih kepribadian Cortana karena merasa cocok dengan studi ilmu kognitifnya. Dia sekarang telah menjadi Program Manager.
Jonathan Foster, Content Editorial Manager, pemimpin tim yang menulis jawaban Cortana. Dia mengatakan sangat tertarik untuk menjadi bagian dari tim kepribadian Cortana, kepribadian dalam teknologi adalah hal terramai saat ini. Dia mengatakan bahwa bekerja di Microsoft penuh dengan peluang.
Tidak seperti kebanyakan tim lain di Microsoft, fokus tim kepribadian Cortana ini tidak mengarah ke matematika, tetapi pemahaman manusia. Tim ini tidak hanya membutuhkan orang berkompeten, tapi teman-teman yang periang mampu menerjemahkan pemikiran manusia untuk dituangkan kedalam algoritma.
via Microsoft