Ada era dimana Apple memonopoli pasar laptop high-end ($1000 ke atas). Yaitu era dimana Steve Jobs masih memimpin menara komando dari Apple dengan inovasi dan desainnya yang jauh di depan. Bahkan pada tahun 2009, data dari NPD menyatakan 90% dari laptop high-end adalah jajaran MacBook.
Namun yang terjadi saat ini adalah yang sebaliknya. Sejak ditinggal Steve Jobs, rasa-rasanya Apple kurang kekeuh untuk berinovasi. Bahkan MacBook Pro terbaru dari Apple masih menggunakan prosesor yang dirilis 2 tahun kemarin.
Apple lebih fokus untuk menjual iPhone dan aksesorisnya yang jadi sumber pemasukan utama perusahaan. Disaat Apple terlena, Windows tanpa disadari telah mengambil alih pasar laptop high-end.
Hal ini dikonfirmasi oleh CFO dari Microsoft, Amy Hood, yang disampaikan pada reporter Blombeerg, Dina Bass, melalui akun twitternya.
Microsoft CFO Amy Hood tells me that Windows OEM partners took share from Apple at the high-end of PC market last quarter.
— Dina Bass (@dinabass) January 26, 2017
that, according to Microsoft, pricy Windows machines are beating out Apple more often than previously
— Dina Bass (@dinabass) January 26, 2017
Tentu pernyataan ini dapat diterima dan masuk akal, mengingat saat ini banyak OEM yang memproduksi laptop premium dengan bundling OS Windows. Laptop-laptop tersebut memiliki berbagai fitur lebih dan desain yang bervariasi. Hal ini membuat banyak pengguna Mac yang tertarik mencoba Laptop Windows.
Meskipun banyak yang tidak betah dan kembali lagi memakai Mac, tapi banyak juga yang malah ketagihan. Hal ini karena Laptop premium terbaru (2015-ke atas) mampu memberikan pengalaman penggunaan yang mulus, desain cantik dan berkelas, serta fitur unik yang tidak ada di MacBook (touchscreen, pen input, Windows Hello, dan lain-lain).
Namun, di negara berkembang, termasuk Indonesia sendiri, sepertinya MacBook masih menjadi primadona pasar laptop high-end. Karena pilihan laptop high-end yang terbatas, performa dan garansi dari Apple yang terjamin serta rasa ‘prestige’ dari logo Apple, menjadi alasan utama banyak orang berduit memilih MacBook. Seandainya Surface diperkenalkan secara resmi dan gencar dipromosikan melalui berbagai media lokal, mungkin ceritanya bisa beda lagi.
Nah bagaimana denganmu? Seandainya nanti atau saat ini sudah punya dana lebih, kira-kira laptop high-end apa yang ingin kamu beli? Apakah berpindah ke MacBook atau membeli laptop high-end Windows dari ASUS, Lenovo, HP, MSI, dan sebagainya? Atau malah mengambil resiko membeli laptop yang tidak dirilis di Indonesia? Bagikan pendapatmu disini yak! :)
via MSPU