Sejak pertama kali Nintendo merilis perangkat genggam gaming yakni Nintendo Switch, hadirlah sebuah ruang kategori baru di ranah perangkat gaming. Lalu, kategori tersebut semakin menggila setelah Steam Deck diluncurkan pada bulan Februari tahun lalu.
Nintendo Switch dan Steam Deck saat ini sudah memiliki pasar tersendiri dan bisa dikatakan bahwa Microsoft agak terlambat dalam mengadopsi kategori ini, terlebih lagi Windows 11 sering kali menjadi penyebab keluhan bagi orang-orang yang membeli ASUS ROG Ally ataupun Lenovo Legion Go.
Mengingat betapa populernya kategori perangkat ini beberapa waktu ke belakang, maka ini akan menjadi masalah besar bagi Microsoft apabila mereka sampai tertinggal (lagi) atau kehilangan pangsa pasar yang mulai ramai di ranah ini.
Berikut ini WinPoin sampaikan beberapa alasan bagi Microsoft untuk menjadikan Windows 12 lebih ramah untuk kategori perangkat genggam gaming!
1. Perangkat genggam gaming terlalu populer untuk diabaikan Microsoft
WinPoin sebenarnya agak kaget ketika Microsoft malah mendiamkan dan membiarkan Windows Phone mati begitu saja, padahal dikala itu Windows Phone cukup laris dipasaran, bahkan pangsa pasarnya masuk diposisi 5 besar dan hal tersebut menjadikan Windows Phone sebagai alternatif bagi sesorang yang ingin tampil berbeda. Namun takdir berkata lain dan kita semua tahu ujung ceritanya, mungkin yang disesalkan Micorosoft adalah smartphone sekarang ini telah menjadi pasar yang jauh lebih besar dibandingkan komputer dan ini adalah pasar yang sudah tidak bisa dimasuki lagi oleh Microsoft.
Namun perangkat genggam gaming pasti punya cerita yang berbeda, terutama karena betapa besarnya gaming bagi Microsoft. Buat kamu yang belum tahu, Microsoft sudah terjun dalam industri ini selama beberapa dekade, tidak hanya melalui Xbox, tetapi juga dengan membuat beberapa game PC sendiri. Terlebih lagi, Microsoft sampai mengakuisisi Activision. Pastinya akan sangat tidak masuk akal bagi Microsoft untuk melewatkan kesempatan besar ini, apalagi ini adalah salah satu wilayah kekuasaan Microsoft.
Baik Asus maupun Lenovo telah membuat terobosan besar dalam perangkat genggam terbaru mereka, dan keduanya merupakan mitra besar bagi Microsoft. Bahkan, AMD telah meluncurkan chip khusus untuk perangkat semacam ini. Jadi, sangat tidak masuk akal bagi Microsoft membiarkan mitranya berjuang sendiri akan tetapi pengguna diberikan pengalaman perangkat lunak yang buruk seperti yang ada di Windows 11.
Jika pengalaman perangkat lunak yang didambakan pengguna tidak datang dari Microsoft, maka perusahaan lain mungkin akan menyediakannya suatu saat nanti. Valve telah berulang kali menyatakan pihaknya sedang berupaya menghadirkan SteamOS ke perangkat genggam lain, dan itu bisa menjadi ancaman yang sangat serius bagi Windows dalam kategori ini.
Microsoft perlu bertindak cepat jika tidak ingin kehilangan pangsa pasarnya di wilayah kekuasaannya.
2. Masalah perangkat lunak dan driver terlalu sering terjadi di Windows 11
Seperti yang sudah WinPoin sering singgung, Windows adalah OS yang sulit untuk beradaptasi di perangkat manapun karena saking banyaknya masalah yang timbul, mulai dari masalah driver yang tidak mendukung atau ada kendala di bagian software.
Jika Microsoft ingin bersaing dengan konsol seperti Switch atau Steam Deck, maka mereka perlu menawarkan pengalaman yang dapat diandalkan dan dapat diperbaiki secepat mungkin. Windows 12 harusnya bisa menjadi titik balik bagi Microsoft untuk menyederhanakan beberapa perangkat lunak di latar belakang dan menciptakan pengalaman yang lebih konsisten di seluruh perangkat genggam gaming.
Baca juga: Windows 12: Fitur Baru, Tampilan, Spesifikasi Minimum, dll
Namun, Microsoft bukan hanya mengurusi perkara gaming saja, tetapi juga perkara lain terkait dengan prioritas fitur yang akan ditanamkan di Windows 12. Jika prioritas Microsoft di Windows 12 adalah AI, maka jangan heran apabila masalah driver dan software mungkin masih akan sering terjadi.
3. Kurangnya dukungan dalam mode sentuh dan controller
Windows 11 telah membuat beberapa kemajuan agar lebih cocok untuk digunakan pada perangkat berbasis layar sentuh, namun pengalaman yang ditawarkan masih belum maksimal. Meskipun sudah ditambahkan banyak gerakan sentuh untuk mempermudah navigasi, akan tetapi masih ada beberapa masalah yang sering timbul.
Misalnya saja — target sentuh terkadang masih berukuran terlalu kecil dan juga tampilan desktop yang ada di Windows 11 saat ini bukan yang paling cocok untuk layar sentuh. Microsoft sebenarnya telah menawarkan pengalaman yang lebih baik untuk layar sentuh di masa lalu, dengan menampilkan Start menu secara penuh. Namun hal tersebut sudah ditinggalkan karena pada saat itu tidak ada banyak tablet yang menggunakan OS Windows.
Bukan hanya dari segi UI saja, perangkat genggam gaming juga memerlukan dukungan yang jauh lebih baik dalam mode controller. Windows 11 memang dapat dinavigasikan menggunakan controller bawaan seperti yang ada pada ROG Ally ataupun pada Legion Go, tetapi pengalaman yang diberikan oleh Windows 11 masih jauh dari kata memuaskan karena saking banyaknya keluhan ketika bernavigasi pada kedua perangkat tersebut.
Prediksi WinPoin terkait dengan perangkat genggam gaming yang menggunakan Windows 12
WinPoin kurang yakin jika Microsoft akan memfokuskan Windows 12 sebagai OS untuk perangkat genggam gaming. Namun bukan berarti Microsoft akan melepaskan kategori baru ini begitu saja — terlebih lagi ini adalah salah satu ranah yang menjadi kekuatan dari Microsoft itu sendiri.
Microsoft mungkin akan menjadikan Windows 11 sebagai pelajaran untuk mengembangkan perangkat genggam gaming dan memperbaiki masalah yang timbul di Windows 12. Meskipun pada akhirnya performa yang diharapkan di Windows 12 tidak sebaik SteamOS.
Secara keseluruhan Windows masih tetap memiliki pengguna yang besar dan akan ada banyak orang yang memilihnya hanya karena lebih familiar untuk digunakan.