Chrome dan Firefox Akan Hentikan Dukungan Theora Codec

Sebagai bagian dari langkah yang didorong oleh masalah keamanan dan permintaan pengguna, Google dan Mozilla tampaknya akan menghapus dukungan untuk Video Codec Theora di browser mereka.

Google dan Mozilla menekankan bahwa potensi risiko keamanan yang terkait dengan Theora lebih besar daripada penggunaannya di kalangan pengguna.

Implementasi dari Codec Theora ini sendiri melibatkan mekanisme rumit untuk mengurai data biner dan mendekode streams, yang mana dapat menimbulkan kerentanan. Selain itu, frekuensi serangan zero-day (zero-day attacks) yang menargetkan codec media juga meningkat.

Dan untuk memitigasi risiko ini, pembuat browser merasa lebih efisien untuk menghapus dukungan untuk codec yang kurang dimanfaatkan daripada menangani akibat dari potensi serangan. Ini tentunya langkah paling masuk akal dari kedua perusahaan tersebut.

Selain itu, Mozilla telah melaporkan bahwa Theora hanya menyumbang 0,09% dari konten yang diunduh melalui Firefox. Sama halnya dengan Google yang juga mengakui bahwa sistem pengumpulan metriknya untuk Chrome tidak dapat secara akurat mengukur penggunaan minimal Theora dalam browser. Meskipun begitu, pengguna masih dapat memutar konten yang diunduh dengan memanfaatkan implementasi codec JavaScript.

Penghapusan dilakukan bertahap!

Proses penghapusan Codec Theora ini akan dilakukan bertahap di Chrome, dimulai dengan Chrome versi 120 yang direncanakan akan dirilis beberapa minggu kedepan, bahkan mulai bulan Oktober ini Chrome akan berhenti mendukung Theora untuk 50% pengguna di cabang dev, diikuti oleh 50% di cabang beta pada awal November. Pada tanggal 8 Januari 2024, dukungan untuk separuh pengguna di versi stabil juga akan dihapus. Kemudian pada 16 Januari 2024 nanti, dukungan Theora di Google Chrome akan dihilangkan sepenuhnya.

Sedikit informasi, Theora sendiri adalah sebuah produk dari Xiph Foundation. Source Code nya menggunakan codec VP3 sebagai basisnya. Firefox dan Chrome mendukung Theora sejak 2009. Namun, Theora tidak pernah diintegrasikan ke dalam Chrome untuk Android atau browser yang mengandalkan WebKit engine.

Nah itulah sedikit informasi untuk Codec ini, untuk pengguna saya rasa dihapusnya Codec ini bukanlah sebuah masalah, bahkan berdasarkan data dari Google dan Mozilla sendiri, Codec ini rasanya bahkan tidak dianggap ada karena memiliki sedikit sekali pengaruh bagi kedua browser tersebut.

Bagaimana menurutmu? komen dibawah guys.

Via : Google

Gylang Satria

Penulis, Pengguna Windows 11, Elementary OS, dan Iphone SE 2020. Tag @gylang_satria di Disqus jika ada pertanyaan.

Post navigation