Cybercrime seolah tak ada habisnya. Seiring dengan semakin banyaknya pengguna Internet jumlah cybercrime juga semakin meningkat saja. Bahkan menjamurnya penggunaan teknologi cloud juga menjadi sasaran baru bagi cybercrime. Kasus yang masih hangat adalah dihacknya database Adobe yang menyebabkan data dari jutaan pelanggan dan perusahaan tercuri.
Microsoft sudah tidak asing lagi dengan cybercrime. Bahkan mereka “dipaksa” harus merilis patch secara rutin setiap bulan untuk menambal celah keamanan Windows dan software lainnya.
Untuk membuat pelanggan Microsoft merasa aman, hari ini Microsoft merilis website yang memamerkan Cybercrime Lab mereka. Di website tersebut ditampilkan bagaimana suasana security center mereka, peralatan yang mereka miliki, serta sebuah video loop tentang suasana lab.
Microsoft juga menunjukkan bahwa tahun lalu saja cybercrime telah merugikan hingga $500 milyar atau sekitar 5500 trilyun rupiah, jumlah yang sama sekali tidak sedikit! Microsoft melanjutkan bahwa 20% korban cybercrime adalah bisnis kecil dan menengah.
Kini dengan dirilisnya situs tersebut, Microsoft sepertinya berharap bahwa konsumen mereka akan merasa tenang dan aman. Sepertinya ini menjadi ajang bagi Microsoft untuk membuktikan bahwa mereka serius dalam melindungi konsumennya dan memerangi berbagai cybercrime yang ada saat ini.