Dunia semakin kejam pemirsa! Perusahaan pemegang copyright juga semakin lapar untuk memenjarakan siapa saja yang membajak karya mereka. Universal Pictures baru saja memenjarakan seorang pemuda jomblo berusia 25 tahun karena telah mengupload film Fast and Furious 6 ke internet. Pemuda apes tersebut adalah Philip Danks dari Inggris.
Danks diketahui merekam film Fast and Furious 6 dari sebuah bioskop di kotanya. Dia duduk di kursi belakang dan merekam film tersebut secara diam-diam. Danks bahkan harus dua kali datang ke bioskop karena pada upaya perekamannya yang pertama handycam nya kehabisan baterai.
Setelah sampai di rumah, Danks kemudian mengupload film Fast and Furious 6 hasil rekamannya itu ke internet. Dia membubuhkan nama online nya TheCod3r di video tersebut untuk menandai bahwa dialah yang melakukan upload yang pertama kali.
Dan itulah kesalahan yang berakibat fatal bagi dia…
Tertangkap Karena Jomblo
Video tersebut akhirnya tersebar sampai ke situs torrent dan berbagai situs bajakan lainnya. Universal Pictures pun merasa gerah karena Fast and Furious 6 merupakan film yang mereka buat dengan budget yang sangat besar dan dengan harapan penghasilan yang besar pula.
Mereka pun akhirnya melaporkan TheCod3r ke pihak yang berwajib. Para investigator ternyata bisa dengan mudah menemukan siapa orang dibalik nama tersebut setelah menemukan nama TheCod3r di layanan kontak jodoh Plenty of Fish. Jangankan investigator, WinPoin saja langsung bisa menemukan profile TheCod3r hanya dengan sedikit googling.
Alhasil identitas TheCod3r pun ketahuan yang tidak lain adalah Philip Danks. Dia digerebek dan ditangkap kemudian akhirnya dijatuhi hukuman 3 tahun penjara.
Merugikan Universal Pictures 3.6 Triliun
Aksi merekam film di bioskop dan menguploadnya ke internet ini menjadi tindakan kriminal yang fatal karena Universal Pictures mengaku rugi 3.6 triliun rupiah dari tindakan Danks a.k.a TheCod3r ini. Karena kehilangan keuntungan yang sebegitu besar, mereka pun tidak ragu untuk memenjarakan Philip Danks.
Bagaimana menurut kamu tindakan pihak berwajib tersebut? Apakah hal ini keterlaluan, atau memang Philip Danks layak menerimanya?
via dailymail
