Film Kontroversial “The Interview” Akhirnya Dirilis, Sang Hacker Gagal Intimidasi

Film Kontroversial

Film satir komedi “The Interview” memang menjadi alasan group hacker Guardian of Peace (#GOP) membobol Sony Pictures dan membocorkan berbagai data penting yang berhasil dicurinya. #GOP mengancam akan menyebarkan lebih banyak data penting ke publik jika Sony tetap memilih untuk merilis Film yang berisi plot pembunuhan Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-Un tersebut. (Baca: Sony Pictures di Hack, Banyak Film Keren yang Belum Dirilis Jadi Bocor ke Publik)

Film Kontroversial

Sony sempat gentar dan menyatakan tidak akan merilis The Interview. Namun sayang sikap tersebut dikritisi oleh Presiden US Barack Obama yang menyatakan Sony telah membuat kesalahan dengan menuruti kemauan hacker tersebut. Obama berpendapat bahwa siapapun dari negara manapun tidak boleh mengatur apa yang bisa dan tidak bisa ditonton oleh publik. (Baca: Obama Menyalahkan Sony Karena Patuh Kepada Para Hacker)

Sepertinya teguran Obama tersebut langsung membuat Sony berubah pikiran hingga akhirnya merilis The Interview melalui berbagai media streaming seperti YouTube, Google Play, Xbox Video, dsb.

Namun alih-alih merilisnya secara gratis seperti yang sudah dirumorkan sebelumnya (Baca: Sony Akan Merilis Film “The Interview” Secara Gratis), Sony merilisnya dengan harga 75.000 rupiah. Sony juga hanya mengijinkan pengunjung US saja yang bisa menontonnya.

Namun seperti film atau layanan lainnya yang meskipun hanya ditujukan bagi negara tertentu saja, publik dari negara manapun bisa juga mengaksesnya “dengan sedikit kreativitas”.

Lalu apa kira-kira reaksi dari group hacker Guardian of Peace setelah melihat Sony akhirnya merilis film kontroversial ini? Akankah mereka menyerang Sony Pictures lagi dengan berbagai serangan cyber?

via microsoft

Febian

Productivity addict. Geek by nature. Platform Agnostic.

Post navigation