Apakah kamu merasa bahwa produk-produk Microsoft kurang laku di kalangan konsumen? Satu dan lain hal mungkin disebabkan oleh tingkah polah Microsoft sendiri yang kurang meyakinkan di mata konsumen. Namun Chris Hoffman, seorang blogger teknologi menyebut Microsoft memiliki sense penamaan serta kebijakan penamaan produk yang buruk. Okelah Microsoft menelurkan beberapa produk yang terdengar keren seperti Xbox atau Surface (Bahkan saya yakin pertama kali mendengar kata Surface, kening kamu pasti berkerut. Barang apa pula ini?!) Tapi memang tidak dapat diingkari bahwa Microsoft sering menamai produknya dengan urutan yang tidak jelas dan bahkan hobi gonta-ganti nama untuk produk tertentu seenaknya sendiri. Berikut ini saya mengumpulkan beberapa bukti-bukti tentang kebijakan penamaan produk yang buruk oleh Microsoft.
Windows Store ke Microsoft Store?
Apa yang terlintas di benak kamu saat membayangkan Microsoft Store? Saya sendiri membayangkan bahwa ‘Microsoft Store’ adalah tokonya Microsoft secara fisik. Okelah, kita bisa anggap saya salah kaprah. Akan tetapi untuk bisa disebut ‘Microsoft Store’, bukankah toko tersebut harus mewakili dan menjual semua produk Microsoft? Nyatanya tidak semua produk Microsoft bisa diakses dari Microsoft Store. Azure yang merupakan salah satu produk paling sukses Microsoft, nyatanya tidak memiliki akses ke Microsoft Store. Bukankah ini nantinya membingungkan?
Terlebih lagi jika kamu menyuruh temanmu untuk membeli sesuatu ke Microsoft Store, kamu akan berakhir dengan saling ngotot karena tidak ada toko fisik Microsoft di Indonesia.
Update untuk Windows 8
Jika kamu adalah salah satu pengguna telaten yang merasakan Windows 8, maka kamu akan mendapati bahwa penamaan untuk Update Windows 8 ini sangat tidak beraturan.
- Windows 8
- Windows 8.1
- Windows 8.1 Update
- Windows 8.1 August Update
- Windows 8.1 Update 3
Saya sering garuk-garuk kepala menyaksikan dari mana munculnya angka 3 setelah August Update. Duh.
Update untuk Windows 10
Apakah kamu merasa nama Fall Creators Update janggal? Kamu akan merasa lebih janggal lagi saat melihat urut-urutan penamaan update ala Microsoft ini:
- Windows 10 November Update
- Windows 10 Anniversary Update
- Windows 10 Creators Update
- Windows 10 Fall Creators Update
Mungkin jika hanya mendengar salah satu nama saja, kamu akan merasa nama itu keren. Namun dihadapkan dengan urutan penamaan update tersebut, maka kamu akan geleng-geleng kepala mencari ‘sambungan’ dari nama sebelumnya.
Mungkin ada yang berpendapat: “Kan nama nggak harus nyambung juga” – Menurut pendapat saya, dengan penamaan yang teratur, kita bisa lebih mudah mengingat produknya dan tentu saja kita bisa lebih enak membahas apa yang keren dari update tertentu, bukan jadinya malah susah payah menghafalkan nama-nama update yang saling tidak bersambungan tersebut.
Windows 10 S
Akhir-akhir ini sedang tren Windows 10 S, yang dijalankan pada perangkat berinti Snapdragon – Processor mobile yang memungkinkan perangkat tersebut digunakan selama puluhan jam! Tapi, apa artinya Windows 10 S ya? Saat diumumkan, Microsoft berdalih bahwa maksudnya ini adalah “Soul of Windows” yang menjadikan kita berimajinasi bahwa ini adalah inti dari Windows 10 yang murni. Tapi jika dijajarkan dengan versi Windows 10 lain: Windows 10 Home, Windows 10 Professional, dan Windows 10 Enterprise – Maka penamaan Windows 10 S terasa tidak nyambung. Belum lagi jika dihadapkan fakta bahwa ada produk Microsoft yang bernama Xbox One S. Nah, apakah ini juga menunjukkan bahwa itu adalah “Soul of Xbox”? Karena tipe penggunaan dan karakter Xbox One S berbeda dengan apa yang disebut Microsoft tadi.
Penamaan Xbox
Konsol game terlaris setelah Sony Playstation. Nama Xbox jelas keren. Namun saya tidak yakin ada yang mampu menjelaskan secara spesifik urutan dan perbedaan antara Xbox, Xbox One, Xbox 360, Xbox One S, dan Xbox One X. Saya tak habis pikir kenapa urutan namanya terlihat berantakan begitu.
Produk Ponsel Microsoft
Mungkin ini yang paling legendaris dan masih dalam kenangan kita. Setelah cukup sukses dengan Windows Mobile, Microsoft memutuskan untuk berhenti menamai ponselnya di Windows Mobile 6.5 dan menggantinya dengan Windows Phone 7.
Setelah urutan penamaan Windows Phone 7 yang juga cukup absurd: Windows Phone 7, Windows Phone 7.5, Windows Phone 7.8 – Microsoft memutuskan untuk menyebut produknya sebagai Windows 10 Mobile (atau Windows Mobile 10?)
Kebijakan penamaan upgrade OS-nya kemudian mengikuti upgrade pada PC yang kadang membingungkan pengguna baru.
Kesimpulan
Jika kamu memiliki usaha, produk tak ubahnya seperti wajah kita di dunia. Apalagi tren anak zaman sekarang yang hobi membully seseorang yang bernama aneh. Tentu saja kita tidak ingin nama kita jadi bahan tertawaan publik.
Dalam pekerjaan saya, terkadang saya juga dimintai pendapat oleh perusahaan tertentu – Mengisi semacam kuisioner terkait produk mereka. Jadi apakah nama produk mereka akan terdengar aneh di Indonesia, memiliki konotasi negatif, ataukah memiliki asosiasi tertentu. Jadi bahkan untuk menjual sebuah produk, maka sebuah nama harus dipertimbangkan secara teliti.
Oleh karena itu mungkin kita tidak perlu heran jika Microsoft tidak terlalu ‘terdengar’ di kalangan konsumen. Ini semua karena kebijakan penamaan dan sense nama mereka yang terkadang buruknya luar biasa!