Google Bakal Menanamkan Ad Blocker di Chrome Browser

4 Tips untuk Mempercepat Google Chrome

Cukup mengejutkan ketika perusahaan advertising online terbesar di dunia (Google) berencana menanamkan ad blocker di browser terpopuler miliknya (Chrome). Kabarnya ad blocker Google ini bakal ditanamkan di browser Chrome untuk PC dan mobile.

Tentu saja kabar ini membuat banyak pengelola website yang menyediakan konten secara gratis dengan menggantungkan biaya operasional dari iklan menjadi was-was. Terlebih menurut NetMarketShare, Google Chrome saat ini menguasai market browser dengan jumlah pengguna lebih dari 50%.

Namun ad blocker ini kabarnya berbeda dari berbagai ad blocker saat ini. Google hanya akan memblokir iklan yang mengganggu experience pengunjung, serta yang tidak menaati peraturan yang disepakati di Coalition for Better Ads. Jika Google Chrome menemukan iklan yang mengganggu di suatu halaman web, maka seluruh iklan di halaman tersebut bakal diblokir.

Dengan begitu diharapkan pengunjung tidak tergangu oleh iklan yang kurang nyaman, tetapi pengelola website tetap bisa menyediakan konten secara gratis untuk pengguna dengan menampilkan iklan yang tidak intrusif (baca, iklan milik Google).

Beberapa pihak berspekulasi bahwa langkah ini merupakan strategi defensif Google dalam menghadapi solusi ad blocker pihak ketiga. Sebagai informasi, ekstensi Adblock Plus misalnya, meminta bayaran terhadap berbagai website dan ad network yang ingin iklannya tetap tampil meskipun pengguna menggunakan ad blocker tersebut.

Google, Microsoft, dan Taboola ikut bergabung dan membayar ke program whitelist tersebut dengan biaya yang tidak sedikit, yaitu mencapai 30% dari penghasilan iklan mereka. Dan untuk menghadapi ad blocker pihak ketiga tersebut, Google harus menjadi ad blocker juga.

via arstechnica

Febian

Productivity addict. Geek by nature. Platform Agnostic.

Post navigation