Hot : China Larang Penggunaan CPU Intel & AMD dan Sistem Operasi Microsoft

Baru baru ini cukup ramai diperbincangkan bahwa China melarang komputer di lingkungan pemerintahannya untuk menggunakan perangkat dengan basis chipset Intel dan AMD, dimana selain itu mereka juga melarang penggunaan sistem operasi Microsoft Windows serta aplikasi Database asing.

Kabijakan ini sendiri dibuat agar teknologi dapat bergerak secara mandiri dengan mempromosikan chipset dan sistem operasi dalam negeri.

Nah mengenai hal ini sebenarnya Intel dan AMD bisa saja mendaftar ke pemerintah China agar masuk ke daftar chipset yang disetujui, namun prosesnya tidak mudah serta Intel dan AMD harus memberikan dokumen riset serta pengembangan mereka secara lengkap yang tentu dari sisi Intel dan AMD mungkin ini akan dapat merugikan mereka karena bisa saja teknologi mereka disalin dan dikembangkan ulang oleh China.

Sementara itu, menurut informasi dari Financial Times, setidaknya telah ada 18 prosesor yang disetujui oleh pemerintah China, yang mana di antaranya merupakan chipset buatan Huawei dan Phytium.

Prosesor buatan China ini juga dibuat menggunakan arsitektur umum seperti x86 , x64 dan Arm, serta sistem operasi yang akan menggantikan Microsoft Windows merupakan sistem yang berbasiskan dari Linux.

China Menyumbang 27% Dari Total Penjualan Intel Tahun 2023

Nah menariknya nih, pada tahun 2023 lalu dikabarkan bahwa China merupakan pasar terbesar Intel dengan menyumbangkan 27% dari total penjualan dengan nilai sebesar 54 Miliar USD atau sekitar 853 Triliun Rupiah.

Sementara itu, China juga memberikan 15% dari total penjualan AMD sebesar USD 23 miliar pada tahun 2023 dan 1,5% dari total pendapatan Microsoft menurut informasi dari Microsoft Brad Smith.

Nah kebijakan ini sendiri merupakan bagian dari strategi nasional untuk autarki teknologi di sektor militer, pemerintahan, dan negara yang dikenal sebagai xinchuang atau “inovasi aplikasi TI”.

Apakah Ini Aksi Balas Dendam China Terhadap US?

Seperti yang kita tahu China dan Amerika sering kali saling senggol dalam hal produk mereka, dulu pemerintah US memblokir perangkat Huawei untuk tidak menggunakan produk Google yang tentu sempat membuat Huawei sedikit terguncang meski tetap dapat bertahan.

Selain itu baru baru ini pemerintah US juga memblokir TikTok dengan alasan keamanan data, dimana dengan itu mungkin selain alasan agar China mampu mengembangkan produk lokal mereka agar menjadi lebih baik, ini juga merupakan langkah yang cukup ekstrim yang secara tidak langsung bisa mengurangi pangsa pasar produk yang berasal dari Amerika Serikat.

Nah menurut Analis di Zheshang Securities, diperkirakan China perlu berinvestasi sekitar $91 miliar USD dari tahun 2023 hingga 2027 untuk menggantikan semua infrastruktur IT di pemerintahan, organ partai, dan delapan industri besar lainnya.  

Sementara itu, belum ada informasi dari pihak Intel dan AMD mengenai hal ini, begitu pula dengan Microsoft. Namun perlu diingat bahwa larangan kabarnya hanya berlaku pada lingkungan pemerintahan termasuk militar, pendidikan, dan lainnya, dimana pelanggan umum di China tidak akan terpengaruh hal ini (setidaknya untuk sekarang) karena jika nanti ditahun 2027 proses migrasi dan pergantian infrastruktir IT sudah selesai, bisa saja ini akan mengubah jalannya permainan.

Bagaimana menurutmu? apakah ini langkah yang bagus bagi China? komen dibawah guys.

Via : Financial Times

Gylang Satria

Penulis, Pengguna Windows 11, Elementary OS, dan Iphone SE 2020. Tag @gylang_satria di Disqus jika ada pertanyaan.

Post navigation