Hot : Linux Juga Bisa Kena Malware — Kaspersky Rilis Antivirus untuk Pengguna Rumahan

Linux memang bukan menjadi target utama para pembuat malware karena memiliki jumlah marketshare yang jauh dibawah Mac dan Windows, tetapi perlu diketahui bahwa bukan berarti Linux benar benar aman dari Malware.

Nah terkait hal tersebut, Kaspersky Lab memberikan pernyataan sekaligus menegaskan bahwa persepsi “kebal malware” pada Linux sudah ketinggalan zaman.

Pernyataan Kaspersky

Nah menurut menurut Kaspersky, jumlah program berbahaya atau malware yang menargetkan Linux meningkat 20 kali lipat dalam lima tahun terakhir, termasuk salah satu nyatanya adalah backdoor pada utilitas xz tahun lalu, yang disebut sebagai “potensi serangan paling luas dalam sejarah ekosistem Linux.”

⚡️ Bye Adobe! Affinity Sekarang GRATIS!

Jika kamu tidak mengikuti kabar ini, jadi pada 27 – 28 Maret 2024 lalu, seorang developer PostgreSQL Andres Freund menemukan security finding atau temuan keamanan yang diidentikasi sebagai CVE-2024-3094 yang berdampak pada -utils 5.6.0 dan 5.6.1, yang berisi library liblzma yang ternyata memiliki sebuah backdoor yang menyasar proses ssh.

Kenapa ini penting? karena pada xz-utils adalah komponen dasar yang dipakai hampir semua distribusi Linux untuk kompresi dan dekompresi, dengan adanya backdoor di komponen ini, maka tentu semua sistem Linux berpotensi untuk terkena supply chain attack global.

Kaspersky Rilis Antivirus untuk Linux

Nah dikarenakan hal tersebut, Kaspersky kini telah merilis antivirus flagship untuk pengguna Linux rumahan yang sebelumnya hanya tersedia untuk pelanggan enterprise.

Antivirus ini memiliki beberapa fitur utama misalkan seperti

  • AI-powered scan: memantau sistem, perangkat, dan file untuk mendeteksi serta menghapus malware.
  • Proteksi USB: otomatis memindai media eksternal seperti flashdisk saat terhubung.
  • Behavior analysis: deteksi proaktif terhadap malware berdasarkan pola perilaku.
  • Anti-phishing: peringatan terhadap tautan berbahaya.
  • Online payment protection: verifikasi keamanan situs perbankan sebelum transaksi dilakukan.

Sementara itu untuk dukungan disto Linux, Antivirus ini tersedia untuk berbagai distro Linux 64-bit populer dalam format DEB dan RPM, dengan dukungan awal untuk Ubuntu, ALT Linux, Uncom dan RED OS. Dan untuk harga, seperti biasa, Kaspersky untuk Linux masuk dalam skema tiered subscription yaitu Standard, Plus, dan Premium.

Dan perlu diketahui bahwa meskipun fitur untuk Linux identik di semua paket yang disediakan, harga berbeda tergantung proteksi untuk OS lain, jadi jika kamu berminat, silahkan sesuaikan dengan kebutuhan.

Tapi apakah kita perlu Antivirus di Linux?

Sebagai pengguna Linux, jawaban saya sih tergantung dengan pengguna itu sendiri, secara umum Linux memiliki model izin yang ketat dimana malware sulit untuk mendapatkan akses penuh tanpa password, selain itu, repository resmi juga bisa didownload dari sumber terpercaya sehingga resikonya jelas lebih kecil jika dibandigkan dengan Windows.

Nah bahkan jika ada temuan keamanan seperti itu, biasanya komunitas Linux akan bergerak cepat untuk menanganinya karena memang OS Linux ini open source dan para developer dan pengguna bahu membahu mencoba membuat Linux menjadi OS yang lebih baik dan aman.

Dengan kata lain sih, jika kamu hanya pakai Linux untuk browsing, dokumen, dan aplikasi dari repositori resmi, antivirus bukan kebutuhan mendesak, namun jika kamu mengelola server pribadi, sering berbagi file atau mendownload file yang asing, antivirus bisa menjadi proteksi tambahan.

Kalo saya sih nope, mungkin next time saja karena bagaimanapun saya rasa distro Linux yang saya pakai ini sudah cukup secure. Tapi bagaimana menurutmu? komen dibawah guys.

Via : Kaspersky, Neowin

Gylang Satria

Penulis, Pengguna Windows 11, Linux Ubuntu, dan Samsung S24. Tag @gylang_satria di Disqus jika ada pertanyaan.

Post navigation