
Baru baru ini dunia Internet dikejutkan oleh informasi bahwa Anna’s Archive yang merupakan sebuah project yang dikenal sebagai pengarsip buku dan penelitian mengklaim telah berhasil melakukan scrapping hampir seluruh konten Spotify.
We backed up Spotify (metadata and music files). It’s distributed in bulk torrents (~300TB), grouped by popularity.
This release includes the largest publicly available music metadata database with 256 million tracks and 186 million unique ISRCs.
It’s the world’s first “preservation archive” for music which is fully open (meaning it can easily be mirrored by anyone with enough disk space), with 86 million music files, representing around 99.6% of listens.
Berdasarkan informasi yang dibagikan dihalaman blog-nya, setidaknya ada 256 Juta Metadata, 86 Juta Lagu dengan total hampir 300 TB data dibagikan melalui Torrent dan diurutkan berdasarkan popularitas.
Selain itu, menurut Anna’s Archive, koleksi ini mencakup sekitar 99,6% dari seluruh aktivitas dengar di Spotify, menjadikannya salah satu arsip musik terbesar yang pernah ada.
⚡️ Akhirnya Kebagian Sinyal 5G di Rumah, Sekencang Apa?
Nah jelas dong ini menjadi salah satu kontroversi besar, karena scraping massal dan distribusi ulang audio jelas melanggar hak cipta dan ketentuan layanan Spotify. Meski memang niatnya disebut sebagai preservasi namun balik lagi bahwa hukum tidak memberikan pengecualian untuk “niat baik” semacam ini.
Lalu apa kata Spotify?
Pada tanggal 22 September 2025 kemarin, Spotify merilis pernyataan resmi mengenai klaim dari Anna’s Archive dimana mereka telah mengidentifikasi dan menonaktifkan akun pengguna yang melakukan scaping ilegal.
Spotify has identified and disabled the nefarious user accounts that engaged in unlawful scraping. We’ve implemented new safeguards for these types of anti-copyright attacks and are actively monitoring for suspicious behavior. Since day one, we have stood with the artist community against piracy, and we are actively working with our industry partners to protect creators and defend their rights.
Nah menariknya, sebelumnya, Spotify hanya menyebut bahwa “sebagian” file audio berhasil diakses dengan cara melanggar DRM, tetapi Anna’s Archive bersikeras bahwa mereka berhasil mengarsipkan hampir seluruh katalog Spotify.
Yang jelas sih ini membuka perdepatan besar di Internet, antara preservasi musik digital dan perlindungan hak cipta. Nah saya juga bingung nih, apakah ini memang dianggap sebagai langkah pelestarian sejarah atau merupakan pembajakan berskala besar, tidak tanggung loh 300 TB Data, itu seperti HDD External 4 TB yang saya pakai, tapi ada 75 buah.
Namun bagaimana menurutmu? komen dibawah guys, berikan pendapatmu mengenai hal ini.
Via : Android Authority
