Investigasi Dilakukan Pada Antivirus Avast Karena Menjual Data Pengguna!

Selasa 12 Februari dikabarkan Pengawas Perlindungan Data di Republik Ceko memulai penyelidikannya kepada perusahaan Antivirus Avast. Avast memang pernah dilaporkan karena masalah praktik penjualan data lebih dari 100 juta pengguna ke beberapa client dengan nama besar seperti Google dan Microsoft.

Dan sekarang pihak berwenang Ceko mulai mencari bukti dari praktik praktik untuk menentukan apakah perusahaan avast memang bersalah atas penanganan data pribadi pengguna, seperti yang diumumkan Ivana Jan?, President of the Czech Office for Personal Data Protection,” At the moment we are collecting information on the whole case. There is a suspicion of a serious and extensive breach of the protection of users’ personal data. Based on the findings, further steps will be taken and general public will be informed in due time, “

Kekhawatiran praktik pengumpulan dan penjualan data oleh avast ini pertama kali muncul pada bulan Desember tahun 2019 lalu, ketika Wladimir Palant seorang developer Adblock Plus mulai melaporkan ekstensi avast pada Google Chrome dan Firefox yang memang mengumpulkan informasi tentang kebiasaan browsing pengguna, termasuk data yang akan memungkinkan mereka untuk mereproduksi browser sessions. Palant di blog post miliknya mengatakan “Spying on your users is clearly a violation of the terms that both Google and Mozilla make extension developers sign,”

Tidak lama setelah itu, Google dan Mozilla akhirnya menghapus ekstensi tersebut. Terkait dengan pelaporan tersebut, Chief Executive Avast Ondrej Vlcek dengan wawancaranya bersama forbes dia menjelaskan bahwa data pengguna memang dikumpulkan untuk dijual, tapi dia juga menekankan bahwa seluruh proses ini dianonimkan.

“Avast collects browsing data which is sent to our servers for examination in order to protect users against web-based threats in real time. This process relies on the use of artificial intelligence (AI) to parse through volumes of data to detect patterns and issues in ways that would be nearly impossible for human agents,” kata avast dalam pernyataannya dengan softpedia

Sampai sekarang belum ada informasi lebih lanjut dengan bagaimana hasil penyelidikan dan investigasi yang dilakukan, namun memang skandal seperti penjualan data dan memata matai pengguna hampir bisa dilakukan oleh semua layanan, termasuk layanan antivirus itu sendiri.

Untuk sebagian orang di negara +62 ini, kebanyakan akan berkata “lah biarin aja, lagipula gak rugi ini”, namun diluar sana, masalah privasi benar benar diperhatikan dan memang menjadi salah satu faktor utama yang sangat penting. Nah guys pertanyaannya siapa pembaca WinPoin yang pake Avast?

Sumber Referensi : Vice, Uoou.cz, Softpedia, forbes, palant (link terkait di artikel)

Gylang Satria

Penulis, Pengguna Windows 11, Elementary OS, dan Iphone SE 2020. Tag @gylang_satria di Disqus jika ada pertanyaan.

Post navigation