Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa banyak orang diseluruh dunia ini memang merasa frustasi dengan Windows Update karena sejumlah alasan yang bisa dikatakan cukup konsisten. Dan meskipun sebenarnya tujuan Windows Update ini baik demi meningkatkan keamanan dan performa sistem, implementasinya justru sering kali menimbulkan masalah baru.
Nah itulah yang jadi alasan utama kenapa banyak pengguna benci dengan bagian ini di Windows. Tapi tentang artikel ini gak berakhir disini guys. Sebenarnya ada beberapa poin yang juga berpengaruh pada kebencian pengguna ini dan semuanya diawal dari :
Update otomatis yang memaksa
Di Linux, pengguna bisa dengan bebas memperbarui sistem atau tidak sama sekali, sehingga dengan itu pengguna bisa dengan bebas menjaga system mereka dari masalah yang mungkin akan terjadi setelah update.
Namun di Windows terutama pada era Windows 8 dan 10 awal, pengguna tidak sellau diberikan kontrol penuh atas kapan dan bagaimana update diinstall, sehingga sistem bisa restart otomatis saat perangkat sedang digunakan atau ada notifikasi yang meminta restart yang jelas akan mengganggu pekerjaan atau aktivitas penting.

Kurang transparansi dan Kontrol
Pengguna professional atau pengguna teknis sering kali mengeluhkan atas kurangnya kontrol pada sistem Windows, dimana dalam lingkungan kerja, update bisa saja merusak sistem atau menyebabkan gangguan besar.

Selain itu, system rollback Windows sendiri kadang sering rusak, dimana system restore masih tidak lebih baik dari metode timeshift di Linux.
Jika pengguna bisa mengontrol penuh Windows update tanpa harus ada paksaan update atau otomatis update yang dirilis tiap bulan, ini tentu akan menjadi kabar baik bagi sistem yang harus berjalan 24/7 dan berjalan tanpa shutdown atau restart, misalkan seperti PC yang dipakai monitoring, atau perangkat tertentu lainnya.
Kompatibilitas yang buruk
Beberapa aplikais kadang tidak kompatibel dengan update yang dirilis, termasuk driver. Sehingga ini bisa menjadi penyebab gangguan pada perangkat, entah itu masalah fungsi, lag atau bahkan crash hingga BSOD.
Baca Juga : Phison Investigasi Bug SSD Akibat Update Windows 11 Terbaru | Update Kendala SSD : Firmware Pra Rilis Jadi Sumber Masalah?
Selain itu, beberapa pengguna juga merasa mereka tetap dipaksa menerima update yang tidak cocok dengan perangkat mereka, ini sih memang karena cakupan perangkat Windows itu luas, namun kadang salah satu update didalamnya yang baik untuk perangkat tertentu malah tidak baik bagi perangkat lainnya.
Bug dan masalah baru setelah update
Banyak update justru memperkenalkan bug baru dan bagi pengguna Windows yang sering mengikuti perkembangan update-nya, ini jelas bukan hal baru. Baik masalah performa yang menurun, masalah thumbnail yang gagal, masalah ini masalah itu, banyak deh.
Baca Juga : Microsoft Masih Berkutik Dengan Bug Sound Windows Vista
Selain itu, sering kali Microsoft terlalu mengandalkan pengguna Insider untuk menemukan bug alih alih mereka melakukan pengujian internal yang ketat, dulu di era Windows 7 sebelum ada insider-insideran, rasanya update cenderung stabil.
Namun sejak diperkenalkannya Windows Insider Program pada 2014, Microsoft mulai mengandalkan pendekatan berbasis komunitas untuk pengujian fitur dan pembaruan. Ini memungkinkan jutaan pengguna di seluruh dunia untuk mencoba versi pratinjau dan memberikan umpan balik langsung, tetapi juga berarti bahwa sebagian pengujian berpindah dari laboratorium ke pengguna akhir. Tapi, banyak insider yang hanya mencoba dan tidak melaporkan bug yang mereka temukan, ini karena Microsoft hanya memberikan achivement badge atau lencana tertentu seperti Founding Member atau Bug Bash Hero bisa ditampilkan sebagai bukti kontribusi aktif dalam pengembangan Windows.

Dengan kata lain, tidak ada uang atau hadiah seperti program bug bounty (khusus keamanan). Jadi banyak Insider sebenarnya tidak tertarik dengan program ini, kecuali penggila dan penggemar sistem operasi Windows itu sendiri.
Nah dengan poin poin diatas, ini sebenarnya menjadi penyebab kenapa banyak pengguna tidak suka dengan Windows Update dan bahkan cenderung membencinya.
Andaikan, Windows Update bisa diinstall secara optional kapanpun pengguna mau, tidak ada insider dan hanya ada tim penguji khusus seperti yang ada di Era Windows 7 dan sebelumnya yang mana Microsoft mengandalkan tim internal Quality Assurance (QA) yang melakukan pengujian intensif sebelum rilis publik dengan proses yang lebih tertutup dan terkontrol, ini mungkin bisa memperbaiki citra Windows update.
Tapi bagaimana menurut pendapatmu? apakah kamu punya alasan lain? komen dibawah guys.