Baru baru ini cukup panas diberitakan dimedia luar dimana Komisi Perdagangan Federal AS atau biasa disebut dengan Federal Trade Commission (FTC) telah mendenda Microsoft sebesar $20 juta USD karena melanggar U.S. Childrens Online Privacy Protection Act (COPPA).
Dalam siaran persnya, FTC mengatakan bahwa Microsoft secara ilegal mengumpulkan informasi pribadi dari anak-anak di perangkat Xbox console tanpa persetujuan dari orang tua mereka, selain itu FTC juga menuduh Microsoft menyimpan data yang dikumpulkannya dari anak anak selama proses pembuatan akun Xbox, bahkan ketika orang tua tidak menyelesaikan prosesnya. Dan menariknya nih, menurut FTC, Microsoft terkadang menyimpan data ini “selama bertahun-tahun” antara 2015 dan 2020.
Selain denda $20 Juta USD, FTc juga akan meinta Microsoft menerapkan system baru untuk meningkatkan privasi anak anak yang menggunakan Xbox, berikut pernyataan FTC:
"For example, the order will extend COPPA protections to third-party gaming publishers with whom Microsoft shares childrens data. In addition, the order makes clear that avatars generated from a childs image, and biometric and health information, are covered by the COPPA Rule when collected with other personal data"
Lalu bagaimana tanggapan Microsoft mengenai hal ini?, Dalam siaran pers yang diposting di Xbox Wire , Microsoft mengakui bahwa ada “kesalahan teknis” yang menyebabkan sistem Microsoft tidak menghapus data pembuatan akun untuk akun anak ketika prosesnya tidak sepenuhnya selesai setelah 14 hari. Microsoft mengatakan telah memperbaiki kesalahan dan menghapus data yang “tidak pernah digunakan, dibagikan, atau dimonetisasi.”
Selain itu Microsoft juga mengatakan telah memperbarui proses pembuatan akunnya untuk mengidentifikasi akun anak potensial dengan lebih baik dan membuat orang tua dan pengasuh menyadari apa yang perlu mereka lakukan untuk melindungi data anak-anak mereka. Dalam beberapa bulan mendatang kabarnya, Microsoft juga akan mewajibkan anak-anak di bawah usia 13 tahun yang membuat akun sebelum Mei 2021 untuk memverifikasi ulang akun mereka dengan orang tua.
"We are working hard to ensure that when parents are prompted to reconsent, they will have the information needed to proceed without disruptions to their childs access," ungkap Microsoft
Nah bagaimana menurutmu mengenai hal ini? komen dibawah guys