Saya sedikit berdebar-debar ketika Microsoft mengumumkan bahwa mereka mematikan dukungan push notifications untuk perangkat Windows Phone 7.5 dan 8 kemarin. Ini karena beberapa perangkat saya masih berjalan di Windows Phone 8.1 dan saya khawatir akan terkena imbasnya juga. Untunglah perangkat ini masih bisa menerima notifikasi umum, sehingga masih lebih fungsional dibanding smartphone dengan OS sebelumnya. Meskipun demikian, tentu saja banyak kekurangan yang tidak bisa kita abaikan jika ingin menggunakan perangkat ini di tahun 2018.
Teman kita Amin, meminta saya untuk melakukan review terhadap penggunaan Windows Phone 8.1 tahun 2018.
Sebenarnya saya agak berat melakukannya, karena sejak Skype dan Messenger dihentikan dukungannya, tentu saja perangkat ini sudah tidak optimal lagi untuk saya gunakan bekerja. Namun saya akan mencoba juga. Untuk keperluan review ini, saya menggunakan Lumia 1020 selama dua hari (kayaknya nggak bisa lebih lama dari itu karena tentu saja akan menyulitkan produktivitas kerja saya mengingat saya sangat memerlukan Skype dan Messenger dalam bekerja). Berikut ini kesan-kesan saya.
Hal yang Mengasyikkan
Dari segi mode atau tren, saya rasa desain Nokia yang unik ini sangat fashionable, bahkan menjadikan kita berbeda di keramaian. Lumia 1020 yang konturnya membulat dengan warna kuning terang terkesan sexy, bahkan meskipun dijajarkan dengan ponsel zaman sekarang yang trennya menggunakan lapisan gelas. Pada zamannya, ponsel Nokia memang terkenal fashionable dan memberikan kesan trendi yang kuat. Fitur Glance pada Lumia terkesan modern, karena bahkan baru tahun lalu Apple mengimplementasikan layar yang terus menyala dan menunjukkan kilasan jam serta aplikasi penting ini.
Untuk pemakaian umum, seperti telepon, SMS, dan WhatsApp, Lumia 1020 masih belum menemui kesulitan berarti dan asyik saja digunakan. Windows 8.1 masih mampu menangani pengalaman menggunakan aplikasi dengan cukup baik, meskipun jika dibandingkan dengan smartphone high end modern, kita harus jujur mengakui bahwa perangkat ini cukup lambat. Resuming beberapa kali terjadi saat saya membuka WhatsApp, dan bahkan terkadang membuka aplikasi bawaan Microsoft sekalipun tidak terasa gesit jika dibandingkan dengan high end modern. Tapi secara umum saya cukup dapat menerimanya.
Kamera mungkin merupakan poin terkuat dari Lumia 1020. Sudah lima tahun berlalu, dan kamu masih akan tetap menemukan kualitas gambar prima, yang bahkan masih bisa bersaing dengan flagship modern, baik dalam situasi cahaya penuh ataupun minim cahaya. Tapi tentu saja pengalaman menggunakan kamera yang lambat dengan shutter lag yang dahsyat mungkin menjadikan kamu merasa ingin melemparkan flagship Windows Phone tahun 2013 ini.
Audio, meskipun bukan yang terbaik di kelasnya, namun cukup pantas untuk dipuja. Saya bahkan berani mengatakan bahwa pengalaman mendengarkan musik, baik melalui headphone ataupun speaker di Lumia 1020 jauh lebih baik dibandingkan dengan Samsung Galaxy S7! Sejak memaksakan perangkatnya tahan air, Samsung mengalami penurunan drastis dalam kualitas audio. Para blogger teknologi memperkirakan ini adalah karena coating atau lapisan pelindung yang digunakan Samsung untuk melindungi perangkatnya agar air tidak bocor dan masuk ke dalam mesin.
Hal yang Menyebalkan
Saya sudah sedikit menyinggung bahwa perangkat ini terkesan lambat dibandingkan dengan smartphone yang lebih modern. Bahkan terus terang, Android mid-range tahun 2017 saja memberikan pengalaman yang lebih baik dalam hal ini. Saya sudah menyinggung bahwa kamera di Lumia 1020 superior, namun itu hanya jika kamu tahan dengan pengalaman penggunanya. Shot to shot terasa sangat lambat. Jika dengan flagship milik Samsung atau Apple, kamu bisa dengan cepat melakukan point and shoot alias langsung memotret dengan fokus kilat (bahkan langsung memotret bukan hanya satu kali dalam sedetik, melainkan beberapa belas kali dalam sedetik), maka di Lumia 1020, jeda sekitar beberapa detik tiap kali menekan shutter akan menjadikan kamu stres.
Pengalaman aplikasi akan memberikan mimpi yang lebih buruk. Bukan rahasia lagi bahwa banyak aplikasi sudah tidak melanjutkan dukungannya pada platform Windows Phone 8.1 karena Microsoft sendiri sudah menghentikan dukungan. Namun yang unik, meskipun sudah berjanji menghentikan dukungan pada akhir Desember 2017, WhatsApp masih nyaman untuk digunakan. Jadi jika kamu hanya memerlukan aplikasi ini, mungkin ini dapat dijadikan bahan pertimbangan. Untuk aplikasi lain, pengalaman penggunanya sudah tidak sebaik yang dulu. Lebih parah lagi, Skype dan Messenger yang terhitung sebagai ‘aplikasi utama’ bagi sebuah smartphone sudah menghentikan dukungannya.
Jika kamu adalah pengguna smartphone secara ‘sosial’, dalam artian kamu terbiasa bermain bersama teman-teman menggunakan game yang sama (Mobile Legend, anyone?) atau mungkin juga berbagi interaksi aplikasi yang sama, seperti LINE, maka Windows Phone 8.1 tidak cocok untuk kamu. Terlalu lebar jurang aplikasi dan fitur yang dimiliki smartphone ini jika dibandingkan dengan smartphone modern.
Kesimpulan
Jika kamu tinggal di kota besar dengan kebutuhan smartphone yang melekat untuk aktivitas harian kamu, dalam artian kamu perlu menggunakan Gojek, Grab, aplikasi pembayaran dari vendor tertentu, atau mungkin memiliki aplikasi chat khusus untuk kebutuhan pekerjaan kamu, maka OS Windows Phone 8.1 tidak cocok untuk kamu. OS ini sudah kurang fungsional jika harus mengejar kebutuhan zaman sekarang, utamanya tahun 2018.
Saat ini menurut saya OS ini sifatnya hanya rekreasional. Kita akan bahagia mengunjunginya sekali-sekali, memanfaatkan fitur kamera dan audionya saat liburan atau santai. Namun sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman. Jika kamu berharap bisa menjalani kehidupan modern ala kota besar dengan lancar menggunakan smartphone ber-OS Windows Phone 8.1, maka kamu salah besar. Namun jika kamu tinggal di lingkungan yang lebih tradisional, dengan tidak adanya kebutuhan online yang mendesak, maka mungkin kamu masih akan bisa bertahan tahun ini dengan memanfaatkan OS ini.
Pada akhirnya, memang akan ada batasan yang tidak dapat kita lalui, seberapa sayangnya kita pada perangkat ini, atau seberapa menyenangkan hari-hari yang pernah dihadirkannya dulu.