Membedah Solusi HP Workspace untuk Menjalankan Software PC di Ponsel – App Gap Teratasi?

Hands-on Windows 10 Mobile Terbaru HP Elite X3 (Video)

Tahun ini, Microsoft mengumumkan tidak akan merilis perangkat baru. Konon sih karena sedang merebus Surface Phone yang hampir mirip mitos di kalangan penggemar Windows Phone. Oleh karena itu, perangkat high end Windows Mobile 10 yang sedang hot dibicarakan saat ini adalah HP Elite X3. Perangkat ini pertama kali dipamerkan di MWC 2016 dan dijanjikan akan dirilis pada musim panas, yang berarti satu dua bulan ke depan. Saya tertarik pada perangkat ini bukan karena spesifikasinya yang super seperti Snapdragon 820, RAM 4 GB, speaker depan Bang & Olufsen, atau berbagai aksesori pelengkap seperti monitor dan mobile extender yang ditawarkannya. Kamu bisa melihat detail spesifikasi mewah perangkat ini dari video berikut:

https://www.youtube.com/watch?v=gCJ9pYuxDNc

(Catatan tambahan: Seperti inilah seharusnya Microsoft membuat sebuah video promosi untuk menunjukkan keunggulan Windows Mobile atau Windows Phone).

Ketika menonton video tersebut, saya tersengat di bagian “Want Apps?

Tagline promosi tersebut seolah menjawab apa yang menjadi solusi dari ekosistem Windows Phone atau Windows Mobile saat ini, yaitu kurangnya aplikasi. Apa solusi dari HP? Perusahaan desktop terkemuka ini menawarkan ekosistem cloudnya, yaitu HP Workspace!

hp-workspace-logo

Kita akan membahas satu per satu mengapa saya menyimpulkan bahwa di masa depan, kemungkinan ini bisa menjadi solusi untuk kurangnya aplikasi di Windows Mobile.

Apa itu HP Workspace dan bagaimana cara kerjanya?

Seperti Inilah Windows 10 Mobile HP Elite X3 "Superphone" (Video + Spesifikasi)

HP Workspace adalah katalog aplikasi yang didesain oleh HP untuk dengan mudah mengakses software atau aplikasi yang sudah dijadikan virtual. Jadi HP menciptakan sebuah virtual PC di cloud, yang memungkinkan pengguna menginstal aplikasi di sana dan kemudian digunakan dari jarak jauh. HP Workspace akan menggunakan sistem virtualisasi aplikasi milik Citrix dan Azure dalam menjalankan ini.

Untuk menjelaskan konsep ini dengan mudah, kamu cukup melihat cara kerja Emulator di PC, misalnya Bluestack. Ketika terpasang di PC, maka emulator ini – oke bayangkan ini Bluestack karena saya yakin kamu banyak bermain game Android seperti CoC di PC – akan berpura-pura menjadi sebuah perangkat Android tertentu yang resource-nya memenuhi syarat untuk aplikasi yang kamu instal, kemudian kamu menjalankannya dalam sebuah sistem semacam sandbox di PC.

Seperti inilah gambaran HP Workspace. HP Elite sebagai perangkat penghubung akan mengakses aplikasi ini di Cloud, lalu menjalankannya. Dengan fitur Continuum yang mengubah penskalaan sebuah aplikasi sehingga berjalan layaknya desktop, ini artinya kamu akan membuka sebuah software mirip layaknya di PC.

HP Workspace saat ini sementara sudah berjalan sebagai penghubung perangkat mobile dan utamanya dimanfaatkan untuk mengirimkan data-data terkait kesehatan dan bisnis. Kamu bisa membaca solusi HP Workspace dari dokumen resmi yang dirilis oleh HP di sini.

 

Bagaimana ini bisa menjadi solusi App Gap?

App Gap

Seperti kita ketahui, app gap atau gap aplikasi merupakan istilah yang dilekatkan pada fenomena sulitnya Windows Phone berkembang karena jumlah aplikasinya yang tidak sebanyak OS mobile lainnya. Ini menjadikan OS Mobile milik Microsoft ‘menderita’ karena tidak dapat memuaskan para penggunanya yang memerlukan banyak aplikasi tertentu untuk pekerjaan spesifik yang dilakukan mereka. Sebaliknya, kita tahu bahwa jumlah aplikasi desktop Microsoft tidak dapat dikejar sama sekali oleh OS lainnya. Jadi sangat masuk akal jika sebagai salah satu upaya memenuhi permintaan aplikasi: bawalah aplikasi desktop agar dapat diakses mobile.

Solusi ini sebenarnya memang lebih banyak dibutuhkan oleh konsumen lingkup bisnis yang banyak memerlukan untuk mengakses software yang digunakan perusahaannya di perjalanan. Perusahaan biasanya memiliki software spesifik untuk digunakan, dan jika seseorang dapat mengakses software-nya dengan mudah di mana saja, maka ini sangat memudahkan bagi kalangan bisnis.

Namun nalar ini juga dapat diterapkan kepada konsumen biasa. Kita tahu banyak software desktop yang mendukung aktivitas kita sehari-hari, namun tak dapat diakses lewat ponsel yang OS-nya berstruktur ARM. Nah, solusi ini menjadikan pemanfaatan software mungkin dilakukan secara mudah.

Namun bukan berarti ini merupakan ‘solusi final’ bagi gap aplikasi di Windows Mobile. Ini hanya salah satu cara agar pengguna dari kalangan spesifik dengan kebutuhan akan software spesifik berbondong-bondong menuju Windows Mobile, dan tentu saja dengan meningkatnya pengguna, akan menjadi daya tarik bagi developer untuk membagikan software atau aplikasinya ke ekosistem Windows Mobile 10. Apalagi Microsoft juga sudah mempermudah upaya tersebut dengan memberikan Xamarin secara gratis dan skema UWP yang memungkinkan seseorang dapat langsung membuat aplikasi untuk seluruh perangkat berbasis Windows.

Mengambil Inspirasi dari Inovasi ini, mungkinkah bagi Microsoft menerapkannya?

Azure Remote Apps

Tak perlu menunggu HP untuk sukses dengan rute ini, sebenarnya Microsoft juga memiliki potensi untuk melakukan yang sama. Azure, layanan cloud khusus bisnis milik Microsoft, memiliki fitur RemoteApp yang memungkinkan pelanggan Azure membangun sebuah virtual PC dan mengakses softwarenya melalui Azure.

https://www.youtube.com/watch?v=DSuCqmWlr0s

Jika ini diintegrasikan dengan kemampuan Continuum, maka pengguna Windows Mobile 10 (yang memiliki fitur Continuum) akan dengan mudah mengakses software-nya di mana saja. Microsoft tinggal membuat sebuah perangkat yang dapat menjalankan konsep serupa *sambil melirik Surface Phone yang rencana rilis 2017.

Seberapa powerful sistem ini? Kamu bisa dengan mudah melihat skema Office 365. Berjalan di browser, kamu dengan mudah memanfaatkan fasilitas Microsoft Office dan menyimpan filenya di OneDrive milikmu. Ini sudah berjalan dengan sangat mulus beberapa tahun ini dan membantu banyak sekali orang.

Dengan memanfaatkan Azure, sangat mungkin untuk membuat sistem yang semacam itu!

 

KESIMPULAN

Rute yang diambil oleh Hewlett-Packard dan sistem penerapannya di Elite memungkinkan visi yang lebih besar dan menarik kalangan pebisnis untuk makin terikat ke sistem Windows dan memanfaatkan Windows Mobile 10. Situasi ini merupakan tiket bagi developer untuk semakin memperhatikan ‘anak tiri’ di kancah OS mobile tersebut.

Bagaimana pendapat kamu tentang solusi yang ditawarkan oleh HP melalui perangkat fenomenalnya tersebut? Ada pendapat lain? Sumbangkan buah pemikiranmu di kolom komentar!

Kiki Sidharta

Penulis Winpoin yang paling sering minta dimaklumi kalau lagi lama nggak nulis | Dengan senang hati menjawab pertanyaan seputar Windows Phone lewat akun Twitter @kikisidharta

Post navigation