Kemarin secara mengejutkan pemuda yang menjadi pahlawan karena menaklukkan WannaCry — Marcus Hutchins — ditangkap oleh FBI di Bandara Las Vegas sesaat sebelum pulang kembali ke Inggris setelah mengunjungi konferensi Black Hat dan DefCon cybersecurity di US. (Baca: Pemuda yang Menghentikan Serangan WannaCry Ditangkap FBI)
Dia ditangkap atas 6 tuntutan, sehubungan dengan dugaan bahwa dialah yang membuat dan menjual trojan banking Kronos. Sebagai informasi, trojan Kronos ini merupakan Trojan banking canggih yang mampu mencuri data login bank, sekaligus memodifikasi situs perbankan agar korbannya memasukkan berbagai informasi penting seperti Pin dan sebagainya.
Meskipun mengejutkan banyak pihak dan sempat menjadi kontroversi karena tidak ada yang percaya bahwa Marcus melakukannya untuk tujuan kriminal, tetapi jaksa penuntut menyatakan kepada pengadilan bahwa Marcus mengaku dialah yang membuat trojan Kronos dan menjualnya dengan tujuan untuk mencuri detail perbankan korban.
Namun pengacara Marcus sendiri menyatakan bahwa dia menolak semua tuntutan tersebut dan mengajukan permohonan tidak bersalah. Marcus juga masih dinyatakan shock dan kaget atas penangkapan ini, dan seperti biasa, nantinya tuntutan dan pembelaan ini akan terus berlanjut di pengadilan sampai adanya sebuah keputusan final dari hakim.
Marcus Hutchins sendiri disetujui untuk bebas bersyarat dengan jaminan sebesar 400 juta rupiah dari hasil dukungan komunitas dan penggalangan dana. Tetapi karena belum sempat membayar hingga kantor pengadilan tutup, maka Marcus harus mendekam di penjara dan baru dibebaskan Senin besok.
Jika nantinya di pengadilan Marcus terbukti dinyatakan bersalah, maka dia terancam dihukum hingga 40 tahun penjara.
Sebelumnya Marcus Hutchins menjadi pahlawan setelah berhasil mematikan ransomware WannaCry hingga penyebarannya bisa ditekan. Hal ini membuatnya begitu populer hingga identitas anonim yang selama ini dia sembunyikan jadi terungkap. (Baca: 13 Fakta Unik dari Pemuda yang Berhasil Menjinakkan WannaCry)