Review Lenovo Edge 15 – Workstation Portabel yang Seimbang

Apakah kamu memerlukan PC yang kuat untuk menjalankan aneka program milikmu, tapi juga sering berada dalam situasi on-the-go sehingga perlu laptop yang mau diajak pindah-pindah tempat? Maka laptop yang satu ini memenuhi semua persyaratan tersebut: Lenovo Edge 15.

Laptop yang dirilis tahun 2015 ini adalah penerus Lenovo Flex 2 dengan beberapa penyempurnaan, yaitu material yang terbuat dari aluminium, grafik yang lebih superior, dan juga CPU i7 yang memungkinkan kita menjalankan software apa saja dengan mudah dan lancar. Selain itu, tipenya yang convertible, yaitu memungkinkan mode ‘layar lipat’ hingga 300° memberikan banyak fungsi, termasuk untuk menikmati konten multimedia dengan nyaman. Meskipun memiliki layar 15,6 inci, namun laptop ini cukup tipis! Hanya 1,06 inci, mendukung tampilannya yang premium! Bobotnya sekitar 2 kilogram, jika membawa charger, maka kamu memiliki beban sekitar 3 kilogram di tas. Belum cukup? Laptop ini juga memiliki touchscreen yang mengoptimalkan segala kelebihan Windows 10! Harganya juga cukup ‘bersahabat’ – berada di antara rentang harga Ideapad dan Thinkpad, yaitu dimulai harga 6 jutaan untuk versi processor Intel Core i3 dan spek minimum.

Yang saya review kali ini adalah versi tertinggi dari Lenovo Edge 15 dengan procie Intel Core i7, RAM 8 GB, dan SSD 512 GB sehingga benar-benar terasa seperti sebuah workstation yang siap diajak mobile! Apalagi dengan layar sebesar 15 inci yang sangat bermanfaat untuk pekerjaan saya yang sebagian besar mengharuskan saya mengetik di depan PC seharian.

 

Spesifikasi

Spek keseluruhan dari Lenovo Edge 15 ini adalah:

CPU  Intel Core i7 4510U @2.00 GHz
Haswell ULT 22nm Technology
Operating System MS Windows 10 Professional (64-bit)
RAM 8GB Dual-Channel DDR 3 @ 798Mhz
RAM Upgradable to 32GB
Hard Drive Size 512GB Samsung SSD 850 EVO
Display Size 15.6″
Native Resolution 1080×1920
Optical Drive  –
Sound Card
Graphics Card  INtel HD Graphics Family
2047MB NVIDIA GeForce 840M
Video Memory  2048 MB
Wi-Fi  802.11ac
Wi-Fi Model  Broadcom
Bluetooth  Bluetooth 4.0
Mobile Broadband  n/a
Touchpad Size  4,25 x 2,75 inci
Ports (excluding USB) HDMI
Ports (excluding USB) RJ-45
Ports (excluding USB) SD card slot
Ports (excluding USB) USB 2.0
Ports (excluding USB)  USB 3.0
USB Ports 3
Card Slots SD/MMC
Size  15,04 x 10,87 x 1,06 inci
Weight  2,3 kg
Company Website www.lenovo.com

 

Desain dan Build Quality

Lenovo Edge 15 memiliki material aluminium warna hitam matte (yang tentu saja mudah sekali menimbulkan bekas jari di atasnya) dengan deck keyboard berlapis plastik dan diperkuat dengan aksen logam yang menjadikannya berkesan premium.

Lenovo (atau IBM) adalah sedikit di antara manufaktur komputer yang ahli dalam membuat hinge atau engsel untuk laptop. Seri low end laptop Lenovo sekalipun memiliki bodi yang tahan banting, engsel yang kokoh dan durability optimal! Karena itu tidak perlu meragukan build quality dari Lenovo Edge ini.

Engsel kokoh dari Lenovo Edge 15 memungkinkannya ‘berubah’ menjadi tent mode atau 180° yang mendukung format pekerjaan apa saja yang kamu butuhkan.

 

Display

Lenovo Edge 15 memiliki layar beresolusi HD (1080p) yang sangat terang. Bahkan brightness 75% saja sudah cukup bagi saya untuk membaca konten web dengan jelas di bawah sinar matahari. Hanya saja, lapisan layarnya yang dilindungi kaca antigores, meski terkesan premium, namun dalam paparan cahaya terang menjadikannya seperti cermin.

 

Keyboard dan Touchpad

Lenovo adalah salah satu legenda dalam membuat keyboard. Desain keyboard dari Edge 15 ‘dicuri’ dari seri Thinkpad dengan bentuk tombol islands yang menjadikannya nyaman dipakai mengetik. Adanya numpad juga memberikan produktivitas tambahan. Kamu yang sering mengerjakan hitungan angka atau software berbasis spreadsheet sepertinya bakal sangat terbantu dengan format full-keyboard dari Lenovo ini. Selain itu, keyboardnya juga dilengkapi dengan backlit yang akan membantu jika kamu berada di ruang yang agak gelap.

Touchpad Lenovo Edge 15 sangat luas, berukuran 4,2 x 2,75 inci, memudahkan kamu mengoperasikannya. Windows Precision Driver yang dipasangkan pada laptop ini juga menjadikan cukup nyaman digunakan. Sayangnya saya tidak menemukan cara untuk menambahkan klik kanan dengan memanfaatkan dua jari, seperti halnya pada banyak laptop Windows modern (bahkan di banyak seri Thinkpad tahun 2016 ke atas). Klik kanan pada touchpad masih dilakukan dengan cara ‘jadul’, yaitu klik bagian bawah kanan touchpad.

 

Port dan Audio

Edge 15 memiliki pilihan port yang cukup modern dibandingkan dengan pendahulunya, Lenovo Flex 2. Di sebelah kiri terdapat charging port, ventilasi untuk pendingin ‘mesin’, port USB 2.0, audio jack, slot memory card, dan tombol ‘Novo’ (Tombol ini digunakan untuk mengaktifkan sistem Lenovo OneKey Recovery atau setup BIOS untuk masuk ke menu booting).

Di sisi sebelah kanan, terdapat Kensington Slot (untuk keamanan tambahan), port RJ-45 untuk jaringan Ethernet, port HDMI, port USB 2, port USB 3, dan tombol power.

Speaker Lenovo Edge 15 terletak di bagian bawah depan. Jika kamu melipat laptop ini ke dengan keyboard menghadap ke permukaan meja atau memutarnya membentuk tent mode, maka suara yang keluar dari speaker ini akan terdengar lebih keras. Secara umum kualitas audionya saya nilai biasa-biasa saja, tidak superior, meskipun tidak juga bisa dibilang mengecewakan. Saya tidak menyarankan kamu untuk memilih laptop ini jika audio adalah prioritas kamu.

 

Fungsi dan Daya Tahan Baterai

Dengan engsel yang bisa ‘dilipat’ hingga 300°, kamu bisa menggunakannya baik sebagai laptop, maupun perangkat untuk menikmati multimedia. Meskipun bentang layarnya lebar, yaitu 15,6″, namun bodinya yang sangat tipis bakal menjadikan kamu nyaman untuk meletakkannya di atas pangkuan kamu dan mengetik di sembarang tempat. Untuk urusan fungsionalitas, laptop ini benar-benar memberikan yang optimal!

Untuk urusan daya tahan baterai, dibandingkan dengan banyak laptop kelas premium, memang Lenovo Edge 15 bisa dianggap ‘tidak ada apa-apanya’. Namun dengan kemampuan touchscreen, layar HD dan backlit keyboard, laptop ini masih kuat menyala hingga 5 jam! Bahkan dengan brightness maksimum sekalipun, saya bisa bekerja selama 3-4 jam sebelum harus menancapkan charger. Cukup waktu jika pekerjaan kamu tidak mengharuskan kamu seharian berada di jalan. Namun untuk para road warrior, sepertinya kamu bakal memerlukan laptop yang tahan menyala lebih lama.

 

Kesimpulan? Workstation yang Portabel

Seperti yang saya singgung sejak awal, laptop ini berupaya memberikan keseimbangan antara portabilitas dan kekuatan ala workstation. Dengan spek maksimal seperti yang saya miliki, tidak ada bedanya bagi saya bekerja di depan PC desktop maupun di mana saja dengan laptop ini. Saya mendapatkan seluruh kekuatan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan saya.

Keharusan membawa charger tidak begitu menyusahkan saya, karena total beban di tas saya hanya sekitar 3 kg (laptop saya sebelumnya, Dell Latitude 6530, memiliki berat lebih dari 5 kg jika dibawa bersama chargernya). Oleh karena itu, untuk sementara ini saya sangat bersenang-senang dengan laptop ini, membawanya nyaris dalam semua kesempatan. Mungkin kamu juga, jika kamu kebetulan memilih laptop ini sebagai andalan kamu!

Kiki Sidharta

Penulis Winpoin yang paling sering minta dimaklumi kalau lagi lama nggak nulis | Dengan senang hati menjawab pertanyaan seputar Windows Phone lewat akun Twitter @kikisidharta

Post navigation