Seluk Beluk Tentang Partisi Hardisk

Seluk Beluk Tentang Partisi Hardisk

Sebuah komputer atau laptop pasti memiliki hardisk, hardisk tersebut pasti sudah di partisi sebelum kamu format dan gunakan. Partisi Hardisk ini berfungsi untuk membagi penyimpanan drive kamu ke beberapa bagian yang kamu inginkan, dengan begini kamu dapat mengelompokan file atau data dengan lebih mudah. Ketika partisi sudah dibuat maka partisi hardisk tersebut haruslah di format supaya bisa digunakan. Kali ini WinPoin akan menjelaskan tentang seluk beluk apa itu partisi hardisk dan apa fungsi partisi hardisk dalam artikel #WinExplain.

 

Apa itu Partisi Hardisk?

Dalam struktur IBM PC, ada 3 table partisi di drive Master Boot Record (sebuah bagian terpenting yang berisi perintah yang diperlukan untuk menjalankan sistem operasi) atau MBR yang berisi daftar informasi tentang partisi pada hardisk. Tabel partisi ini kemudian dijadikan 4 entri tabel partisi yang dikenal dengan primary partition. Setelah itu dikembangkan lagi dengan tipe extended partition. Dengan menggantikan 4 partisi primary menjadi partisi extended, dengan begitu kamu dapat membuat 24 logical partition di satu partisi extended.

Hal tersebut bisa lebih kamu mengerti dengan melihat gambar diatas, gambar diatas dipecah menjadi 4 partisi primary. Partisi keempat yang diubah menjadi partisi extended memungkinkan kamu untuk membuat partisi logical, karena melewati batas 4 partisi.

Setiap hardisk juga memiliki salah satu dari 4 partisi yang ditandai sebagai partisi aktif. Partisi aktif ini mempunyai tugas khusus yang hanya dimiliki satu partisi pada hardisk yang disebut sebagai Master Boot Record (MBR) yang digunakan untuk booting komputer ke dalam sistem operasi. Kalau kamu memiliki dua sistem operasi atau lebih, tetapi masih bisa menjalankan semua sistem operasi tersebut. Itu dikarenakan boot loader yang ditaruh di partisi aktif. Ketika komputer booting, komputer akan membaca MBR dan menentukan partisi yang ditandai sebagai partisi aktif. Partisi aktif yang berisi boot loader. Ketika boot sistem operasi mati maka boot loader akan berjalan dan memungkinkan kamu untuk memilih sistem operasi yang inginkan.

Seluk Beluk Tentang Partisi Hardisk

 

Apa fungsi Partisi Hardisk?

Sekarang kamu sudah tahukan apa itu partisi hardisk? Tetapi mungkin kamu bertanya-tanya apa fungsi partisi hardisk. Sebenarnya ada beberapa alasan, namun WinPoin menyimpulkannya menjadi beberapa alasan yang penting.

  • Multiple Filesystem – Ketika kamu membuat partisi maka kamu harus melakukan format terlebih dahulu sebelum dapat digunakan. Ketika melakukan format, kamu harus memilih filesystem telebih dahulu. Filesystem ini memiliki beberapa type yang memiliki keunggulan masing-masing, seperti NTFS memiliki keunggulan kecepat akses yang lebih tinggi daripada FAT dan FAT32.
  • Ukuran Partisi – Pada sistem operasi lama ukuran maksimum partisi lebih terbatas. Karena itu kamu memerlukan partisi untuk membagi ukuran hardisk yang kamu miliki.
  • Multiple Sistem Operasi – Mungkin diantara kamu ada yang menginstall berbagai sistem operasi dalam satu komputer, seperti Windows 7 dan Ubuntu. Seperti yang sudah kamu ketahui kalau Ubuntu bisa membaca partisi Windows, namun sebaliknya Windows tidak bisa membaca partisi Ubuntu. Maka dari itu kamu perlu membuat dua partisi yang berbeda dan menginstall boot loader untuk dapat menjalankan sistem operasi.
  • Ruang Hardisk yang Lebih – Ketika filesystem menyimpan data di partisi, partisi yang lebih besar akan semakin banyak memiliki ruang hardisk kosong. Dengan memiliki beberapa partisi dengan ukuran yang lebih kecil, kamu dapat mengurangi jumlah sampah dari filesystem.
  • Filesystem terpisah dengan filesystem user – Beberapa komponen sistem operasi membutuhkan ruang tersendiri, sedangkan user juga membutuhkan partisis ruang sendiri. Karena itu kamu harus membuat partisi yang terpisah dari partisis filesystem sistem operasi.

Edo Chrisnado

Suka ngobrolin berbagai hal tentang teknologi. Dia hampir tidak pernah bisa tenang sebelum mengetahui kabar teknologi paling gress saat ini.

Post navigation