Masihkah diantara kalian yang menggunakan jaringan CDMA milik Smartfren? Jika ya, bersiaplah untuk pindah. Smartfren segera menutup jaringan CDMA mereka. Kenapa?
Jaringan CDMA milik Smartfren yang saat ini digunakan pada frekuensi 850 MHz akan dimatikan pada 13 November. Penutupan ini menyusul dimatikan CDMA Smartfren di frekuensi 1.900 MHz pada tahun lalu.
Dengan demikian, Smartfren akan mematikan jaringan CDMA dan akan sepenuhnya beralih ke jaringan 4G LTE.
Baca Juga:
- Review Internet: Smartfren Andromax 4G LTE (M2Y) Harga, Kecepatan, Stabilitas, dsb
- Andromax A2 Mulai Dijual, Ini Harga dan Spesifikasinya!
- Gak Mau Kena Blokir? Ini Cara Registrasi Kartu Prabayar
Direktur Utama Smartfren, Merza Fachys mengatakan, Smartfren memilih menutup jaringan CDMA karena jumlah pelanggan yang sudah sangat sedikit dan tidak signifikan terhadap perusahaan. Diakui Smartfren, mengoperasikan dua jaringan CDMA dan 4G cukup membebani biaya dan waktu perusahaan.
Selain itu pihaknya telah memberikan penawaran kepada pengguna yang masih betah dengan jaringan CDMA Smartfren.
“Betul sekali (soal menutup jaringan CDMA pada 13 November). Sejak 2015 secara bertahap kita sudah sosialisasikan bahwa layanan CDMA akan dimatikan dan kita sering menawarkan untuk segera pindah ke 4G dengan banyak penawaran istimewa, mulai dari ponsel gratis hingga diskon besar,” kata Dirut Smartfren, Merza Fachys.
Smartfren sendiri telah membujuk pelanggan CDMA Smartfren untuk pindah ke 4G salah satunya dengan menghadirkan ponsel Andromax Prime seharga Rp 350 ribu dengan desain seperti ponsel fitur, hingga meluncurkan smartphone Android murah seperti Andromax A2.
Smartfren juga telah menginformasikan ke pengguna via SMS soal penutupan jaringan ini.
Nomor dan sisa pulsa pelanggan Smartfren yang masih menggunakan jaringan CDMA dipastikan oleh Smartfren tidak akan hangus jika upgrade ke jaringan 4G milik Smartfren.
Smartfren saat ini merupakan pemain tunggal jaringan CDMA di Indonesia. Jaringan CDMA di Indonesia sudah kian ditinggalkan sejak 2013 lalu, dan diikuti oleh tumbangnya operator CDMA di Indonesia.
Diawali oleh Telkom Flexi yang memindahkan pelanggannya ke Telkomsel, lalu ditutupnya StarOne milik Indosat, hingga Esia milik Bakrie Telecom yang sempat menjadi ‘raja’ di CDMA kini sudah tiada.
Bahkan Bakrie Telecom sendiri diketahui telah menyerahkan frekuensi 850 MHz kepada Smartfren, sehingga pelanggan Esia kala itu bisa memakai jaringan Smartfren.
Dengan demikian, inilah akhir dari sejarah jaringan CDMA di Indonesia.
So, buat kamu yang masih bertahan, pindah segera!
via Kumparan, CNN Indonesia