Sudah 5 bulan sejak headset Windows Mixed Reality diluncurkan ke pasar. Ini merupakan paket yang menjanjikan sejak dukungan Creators Update dirilis oleh Microsoft. Update besar Microsoft tersebut berfokus pada perangkat produktif dan juga fitur Mixed Reality. Pada saat itu, dunia heboh menyambutnya dan banyak yang bersemangat menantikan gebrakan apa yang dapat dilakukan oleh peralatan ini. Apalagi kemudian headset pendukung ini menjanjikan harga yang murah, penyiapan mudah, dan juga mendukung PC dengan spek rendah.
Sayangnya, sambutan pasar ternyata tidak seindah bayangan awal. Bahkan Microsoft berjuang hebat untuk sekedar memelihara 5% pangsa pasar yang menginginkan perangkat headset Windows Mixed Reality ini.
Laporan dari Hewlett Packard menunjukkan bahwa mereka terpaksa mendiskon perangkat HP Windows Mixed Reality miliknya yang kini hanya seharga USD 222 di Amazon. Dell Visor, perangkat serupa besutan Dell juga didiskon hingga hanya seharga USD 253.
Beberapa peritel di Inggris, menurut laporan The Register, saat ini terpaksa menurunkan perangkat headset unik ini dari etalase mereka. Perangkat yang dipamerkan tinggal headset Windows Mixed Reality high end, yaitu HTC Vive dan Oculus Rift.
Koran Inggris tersebut juga menyatakan bahwa tidak ada minat yang tinggi atas headset tersebut dari developer. Bahkan beberapa perusahaan harus secara literal ‘memaksa’ developer untuk membantu mengembangkan software untuk headset VR kelas atas seperti Oculus Go, tentu saja dengan tujuan agar tidak ditinggalkan penggunanya.
Perlengkapan kami diporting ke platform Windows Mixed Reality dengan tanpa masalah. Tapi tidak ada yang mendekati kami untuk meminta melakukan sesuatu terhadapnya. Sudah ada dua pemain kuat di pasar (Oculus dan Vive) dan banyak perusahaan memaksa kami untuk mengembangkan software tambahan bagi Oculus Go
Lambatnya adopsi Windows Mixed Reality oleh pasar ini kemungkinan karena pengguna masih malas membeli perangkat baru yang support headset Windows Mixed Reality untuk mencobanya, selagi perangkat komputasi lama mereka masih andal. Selain itu, pengguna kasual tidak begitu memerlukan fitur ini dalam aktivitas sehari-harinya.
Dengan makin menurunnya minat terhadap perangkat Windows Mixed Reality, apakah ini merupakan pertanda buruk bagi perangkat canggih dengan fungsi semacamnya seperti Hololens? Apakah perangkat ini bakal terkena kebijakan Hit Refresh ala Satya Nadella karena dianggap tidak mendatangkan keuntungan?
Sumber: MSPoweruser