Sebuah berita menarik baru baru ini dipublikasikan oleh Reuters, dimana Reuters melakukan wawancara dengan Ketua Alphabet John Hennery yang mana dalam wawancara tersebut, John menyatakan bahwa Search Engine yang menggunakan ChatBot dengan model bahasa yang besar kemungkinan menghabiskan biaya sebanyak 10 kali lipat dari Search Engine normal.
Dan mengenai hal tersebut, ini selaras dengan sebuah tweet yang diungkapkan oleh CEO OpenAI – Sam Altman yang mengunggah tweet bahwa ‘Biaya komputasinya sangat menarik’, sehingga dengan itu, OpenAI memutuskan unutk meluncurkan ChatGPT Plus pada awal Februari ini dengan harga $20 perbulan.
Reuters juga menggunakan laporan dari Morgan Stanley yang memperkirakan bahwa biaya Google seperlima sen untuk setiap kali seseorang melakukan pencarian dilayanannya pada tahun 2022, namun diperkirakan bahwa jika ChatBot AI seperti Bard ditempakan, maka biaya tersebut bisa naik hingga 6$ pada tahun 2024 nanti, itupun dengan asusmi chatbot hanya menangani setengah dari pencarian Google dengan jawaban hanya 50 kata.
Kenapa Bisa Lebih Banyak Biaya?
Mengenai hal tersebut, ini karena untuk menjalankan AI yang super cerdas dibutuhkan lebih banyak CPU, yang tentu bersamaan dengan itu daya listrik juga akan meningkat agar sejalan dengan server yang ditanganinya.
Untuk saat ini teknologi ini memang masih baru dan mungkin masih membutuhkan banyak biaya, termasuk Microsoft sendiri yang baru meluncurkan Bing baru yang saat ini hadir sebagai Preview untuk sejumlah pengguna, kedepannya kita tidak tahu apakah akan ada Bing Chat berbayar atau tidak, namun jika kabar dan rumor bahwa biaya pengoperasian ChatBot AI ini lebih besar dari Search Engine biasa, maka tentu tidak menutup kemungkinan akan ada versi berbayar dari AI dari Bing Chat dan Bard, sama seperti ChatGPT milik openAI saat ini, kecuali jika layoff yang dilakukan perusahaan besar ini terus dilakukan untuk menutup biaya pengoperasian dari ChatBOT AI ini.
