Windows 11 Dapatkan Fitur Point In Time Restore — Mirip Snapshot di Linux!

Sebuah fitur baru kembali diperkenalkan Microsoft via Windows Insider dimana kali ini fitur baru tersebut merupakan sebuah alat restore baru yang dirancang agar PC tetap berfungsi bahkan saat driver atau update bermasalah dan membuat sistem tidak bisa booting sama sekali.

Nah fitur baru ini bernama Point-in-time Restore, dimana fungsinya jelas adalah untuk memungkinkan pengguna mengembalikan PC ke kondisi persis seperti sebelumnya.

Secara umum, dengan fitur ini, jika sistem bermasalah pengguna bisa rollback ke sistem sebelum error terjadi, tidak ada langkah sulit dan cukup titik point yang telah ditentukan saja.

Bedanya dengan System Restore?

Point in Time Restore di Windows 11 ini bisa dibilang lebih konprehensif dibandingkan dengan System Restore karena mencakup kondisi system secara menyeluruh (baik itu aplikasi, file lokal dan pengaturan), sementara System Restore hanya fokus pada file sistem dan registry.

⚡️ Akhirnya Kebagian Sinyal 5G di Rumah, Sekencang Apa?

Selain itu, jika System Restore bisa disimpan lebih lama di perangkat, Point in Time hanya terbatas di 72 Jam terakhir saja, tapi akan terus berjalan dengan skema rolling window, snapshot lama akan dihapus dan diganti dengan yang baru.

CriteriaPoint-in-time restoreSystem Restore
ConfigurationSystem settingsControl panel
Restore point triggerScheduled frequency (automatic only)Event-triggered or manual
RetentionMax 72 hours per restore pointIndefinite (subject to disk usage/cleanup)
Target scopeFull system stateSystem files and settings; app/user data coverage varies
ManagementWill support remote management*No modern management

Mirip dengan Timeshift di Linux

Nah satu hal yang bisa kita perhatikan dengan fitur baru ini adalah konsepnya ini mirip dengan Timeshift di Linux, dimana snapshot disimpan di storage perangkat, proses pemulihan sederhana dengan tujuan yang sama seperti Timeshift di Linux hanya saja Point in Time hadir dengan retention terbatas.

Maksudnya, jika Timeshift bisa menyimpan snapshot jangka panjang sesuai kapasitas storage yang kita punya, Point-in-time Restore di Windows 11 hanya menyimpan “buffer” 72 jam yang terus bergulir diganti dengan yang baru.

Sudah bisa dicoba di Windows Insider Build 26220.7271

Menurut informasi dan bocoran darI Windows Latest, fitur Point in Time Restore ini sudah bisa kamu coba di Windows Insider Dev dan Beta Build 26220.7271, kamu bisa menemukannya di Settings > System > Recovery > Point-in-time restore.

Fitur ini secara default off, namun kamu bisa mengaktifkannya secara manual dari halaman tersebut.

Nah selain dari Storage usage juga bisa di atur sesuai kebutuhan, durasi waktu juga bisa diubah dari default 72 jam menjadi minimal di 4 jam, dimana ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas storage yang kamu miliki.

Untuk mengakses Point-in-time restore, kamu bisa masuk ke Windows Recovery Environment > Troubleshoot > Point-in-time restore.

Batasan Penting!

Nah mengenai fitur ini, kabarnya saat ini masih ada batasan penting yang wajib kamu tahu guys, dimana jika kita restore dengan menggunakan point-in-time restore, maka semua perubahan setelah restore point akan dihapus.

Hal ini terjadi karena Point-in-time restore menulis ulang seluruh MainOS volume ke kondisi lama dengan semua perubahan setelah titik restore (dokumen baru, aplikasi, password, sertifikat, encryption keys) juga akan hilang.

Selain itu, hanya partisi utama saja yang bisa dipulihkan, jadi rollback tidak akan berpengaruh pada partisi kedua atau ketiga. Dan yang terakhir sayangnya restore point adalah objek internal VSS (Volume Shadow Copy Service) yang tidak bisa diexport dan disimpan ditempat lain jika kita butuhkan.

Menurut saya sih ini fitur yang keren dan memang harusnya ada sejak lama, apalagi kadang System Restore gagal mengembalikan kondisi system jika ada update atau driver yang terkendala.

Nah untuk lebih jelasnya mari kita coba nanti guys, apakah fitur ini worth it untuk digunakan dalam masa kritis atau sama saja seperti system restore? Tapi bagaimana menurutmu? komen dibawah guys.

Via : Microsoft

Gylang Satria

Penulis, Pengguna Windows 11, Linux Ubuntu, dan Samsung S24. Tag @gylang_satria di Disqus jika ada pertanyaan.

Post navigation