Alkisah Tuhan sangat murka atas ketamakan serta kerusakan yang terus dilakukan oleh umat manusia di atas bumi. Saking murkanya, Tuhan kemudian memanggil tiga tokoh berpengaruh di muka bumi, yaitu Kim Jong Un, Jokowi, dan Bill Gates. Di depan ketiganya, Tuhan berkata, “Kalian manusia benar-benar sudah melampaui batas. Kali ini kalian Kupanggil untuk memberitahukan kepada seluruh dunia bahwa Aku akan menghancurkan bumi dalam waktu satu minggu. Itu waktu yang kalian miliki untuk bertobat!”
Ketiga tokoh ini kemudian kembali ke dunia, lalu berpidato di hadapan pengikut masing-masing.
Di depan parlemen Korea Utara, Jong Un berkata: “Saya ada kabar buruk. Ternyata saya bukan Tuhan dan Tuhan itu ada. Lebih buruk lagi, dia marah dan akan menghancurkan bumi kita dalam satu minggu.”
Jokowi mengumpulkan DPR beserta relawan gabungan seluruh negeri. Dia berkata lirih: “Saya ada kabar baik dan kabar buruk. Kabar baiknya, Tuhan mengasihi kita dengan memberikan kabar kepada kita semua secara langsung. Kabar buruknya, Dia akan menghancurkan bumi dalam seminggu, dan waktu singkat itulah yang diberikan kepada kita untuk bertobat.”
Sementara Bill Gates mengumpulkan seluruh staff di Redmond sambil tersenyum penuh kemenangan dan rasa percaya diri. “Saya ada kabar baik. Tuhan itu ada, dan dia telah memilih saya sebagai salah satu orang paling berpengaruh di dunia. Kabar yang lebih baik lagi: Kita tidak perlu bingung lagi melakukan update untuk security threat di Windows 7 dan 8.”
Oke, itu cuma gambaran bahwa security threat merupakan masalah yang sudah dihadapi oleh Microsoft sejak dahulu kala, dan mereka telah terbiasa dengan protokol melakukan update untuk menambal potensi ancaman keamanan yang dapat masuk dari PC-mu. Oleh karena itu, sebagai pengguna Microsoft, adalah penting bagi kamu untuk mengunduh update dari Microsoft, utamanya yang berstatus “Important”.
Namun memang semakin berkembang zaman, semakin variatif juga ancaman keamanan yang dihadapi oleh perangkat teknologi milikmu. Berikut ini adalah daftar 5 ancaman keamanan teratas di 2015:
1. Internet of Things
Kalau kamu belum akrab dengan terminology ini, Internet of Things adalah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung terus menerus. Contoh pemanfaatan Internet of Things adalah wearable device seperti smartwatch, smartband, atau bahkan smartglass ala Google. Namun, di luar manfaatnya yang sangat membantu manusia, banyak yang sampai memelesetkan IoT sebagai Insecurity of Things karena rentannya. Benda-benda terkoneksi ke internet ini biasanya memiliki informasi pribadi, serta terhubung ke berbagai perangkat lain. Sekali seseorang menerobos protokol keamanannya, maka seluruh perangkat milikmu lainnya juga terancam. Robert Hansen, Vice President di WhiteHat Labs untuk WhiteHat Security menyatakan, “kami mendapati banyaknya kerentanan perangkat yang terhubung internet seperti TV, sistem keamanan rumah, serta benda-benda otomatis lainnya.”
2. Serangan DDoS
Distributed Denial of Service atau DDos sudah lama menjadi ancaman keamanan. Tahun 2008, forum terbesar Indonesia, Kaskus, terkena serangan DDos dari Komunitas hacker yang berbasis di Yogyakarta dan hampir kehilangan seluruh fungsi situsnya. Tahun 2014 lalu, ancaman DDos meningkat dan bahkan semakin rapi karena mampu menghentikan layanan Xbox dan PlayStation di liburan Natal tahun lalu. Barry Steihman, direktur strategi keamanan untuk Imperva, menyatakan bahwa tahun ini DDos menjadi ancaman keamanan yang lebih menyulitkan karena lebih rapi dan meningkat. Jadi kita perlu mewaspadai ancaman yang satu ini.
3. Serangan Media Sosial
Media Sosial merupakan target ancaman keamanan yang paling popular tahun ini. Meluasnya pemakaian media sosial menjadikannya target favorit hacker. Tujuannya tentu saja mencuri seluruh informasi yang kamu miliki untuk dimanfaatkan bagi banyak hal. Misalnya, dijual sebagai database target iklan, menerobos informasi finansial kamu, dan bahkan memanfaatkan akun kamu untuk melakukan penipuan. Facebook Indonesia menunjukkan tren peningkatan dalam hal penipuan melalui media sosial.
4. Malware Seluler
Seiring dengan meningkatnya penggunaan produk smartphone, tentu saja ini menjadi hal yang menggiurkan bagi pembuat malware. Apalagi para pengguna seluler telah lama terlena oleh jarangnya serangan malware di ponsel. Ini seharusnya menjadi tanda untuk waspada. Bermingham dari Kaspersky, perusahaan pembuat antivirus terkenal mengungkapkan, “Seiring dengan semakin banyaknya konsumen dan pebisnis yang menggunakan perangkat mobile untuk aktivitas mereka sehari-hari, maka para penjahat cyber akan lebih berfokus untuk menargetkan platform ini. Sampai saat ini perangkat yang mudah disusupi adalah Android dan perangkat iOS yang telah di-jailbreak. Kalau sudah berhasil terkena target, maka upaya mengunci dan menghapus data dari jarak jauh tidaklah cukup untuk menyelamatkan data pribadi.”
Peringatan dari tokoh utama perusahaan antivirus terkemuka ini patut menjadi alaram kewaspadaan.
5. Serangan Pihak Ketiga
Teknologi membuat manusia semakin banyak terhubung. Perusahaan dalam bisnisnya sering membuka hubungan dengan pengecer atau agen kecil yang diberikan izin terbatas untuk masuk ke dalam jaringannya. Inilah yang menjadi sasaran empuk dari ancaman keamanan. Contohnya, lebih mudah untuk membobol server pulsa ponsel dari pengecer pulsa yang mengaksesnya. Cara ini pernah terjadi di Indonesia dua tahun yang lalu. Di tahun 2015 ini, tentu saja peluang ancaman keamanan dari sistem semacam ini lebih besar. Oleh karena itu sudah semestinya perusahaan lebih waspada dalam membagikan akses kepada pihak ketiga, apalagi bila mereka tidak begitu waspada akan keamanan sistem.
Tentu saja ini bukan sebuah kesimpulan akhir, tapi lebih pada peringatan dini agar kita lebih waspada. Meskipun Windows Phone terkenal aman, namun kita perlu mewaspadai berbagai metode untuk mencuri data pribadi, ataupun melakukan penipuan. Konon, social engineering atau trik membobol keamanan dengan memanfaatkan cara ‘menipu’ korban agar memberikan sendiri data tersebut, seperti diminta mengisikan formulir dan kata sandi untuk mengakses sebuah situs, merupakan tren serangan keamanan yang lebih mudah dilakukan karena semakin canggihnya tingkat pengamanan teknologi. Kamu perlu lebih waspada pada hal tersebut.
Punya tips lain untuk mengatasi ancaman keamanan atau menemukan tren ancaman keamanan tertentu? Bagikan pendapatmu di kolom komentar berikut.
PS: Bonus kenapa meretas data adalah karir yang punya prospek cerah.
via pcworld