Rasanya baru kemarin Windows masih mendominasi seluruh device, yaitu era dimana device komputing masih berkutat di PC dan laptop. Tetapi perkembangan teknologi yang begitu cepat membuat arah komputing berpindah ke era mobile. Betul memang Windows masih menguasai area PC, tetapi market PC terus menurun dari hari ke hari. Sedangkan di area tablet dan smartphone yang marketnya terus naik, Windows belum mampu berkuasa disana. (Baca juga: Tablet dan Smartphone Terus Menggerogoti Market PC)
Hal ini bukan berarti Windows 10 jelek, tidak. Faktanya Windows 10 sudah benar-benar mobile friendly di semua jenis device and it’s cool!! (Baca juga: Inilah 10 Fitur Tersembunyi Windows 10)
Tetapi diakui atau tidak, memang Microsoft sedikit terlambat untuk bercokol di area mobile — dan ini disadari oleh CEO Microsoft saat ini, Satya Nadella.
Kabar baiknya, Microsoft saat ini tidak begitu terusik dengan semakin turunnya market PC. Hal ini karena dibawah Satya Nadella mereka mengubah arah monopoli dari Windows ke Office (dan layanan lainnya) secara cross platform.
Kesalahan Utama Microsoft
Satya Nadella menyatakan bahwa kesalahan utama Microsoft kala itu adalah menganggap bahwa PC bakal tetap menjadi penghubung antar device sepanjang masa. Hal itu membuat Microsoft melewatkan begitu saja berbagai perubahan era, mulai dari munculnya iPhone hingga semakin mendominasinya Android.
Ketika menyadari bahwa ternyata market mobile mulai menggerogoti market PC, maka CEO Microsoft saat itu, Steve Ballmer mulai menghadapinya dengan touch friendly Windows yaitu Windows 8 dan Windows 8.1. Microsoft juga mulai serius menggarap Windows Phone 8.1, tetapi ternyata itu sudah cukup terlambat karena market smartphone dan tablet sudah dikuasai oleh Android dan iOS.
Microsoft juga sudah mencoba menggempur pasar smartphone dengan membeli Nokia dan merilis banyak sekali range device Lumia berkelas low-end sampai mid-end. Tetapi hal itu ternyata belum juga mampu membuat Windows Phone booming.
Saat ini market mobile Windows hanya berkisar di angka 3% saja, sedangkan iOS dan Android melenggang jauh diatasnya. Market share iOS memang lebih kecil dari Android, tetapi sangat menguntungkan. Sedangkan tahun lalu 1.1 milyar device Android laku dipasaran, dibandingkan dengan PC yang hanya berjumlah 300 juta.
Mungkin kamu berpendapat bahwa Microsoft tetap untung dari lakunya iPhone dan Android dari hasil paten. Ya itu memang benar, tetapi hanya mengandalkan pendapatan dari paten saja belum cukup agar bisnis Microsoft terus berjalan. Mereka perlu juga menguasai platform, memiliki monopoli teknologi di area mobile yang lagi ngetrend.
Strategi Jenius: Mengambil Alih Kekuasaan di Platform Lain
Hadirnya Satya Nadella menjadi CEO Microsoft membawa banyak perubahan drastis, salah satunya adalah strategi-strateginya yang jenius. Ide nya simple: kalau tidak bisa mengalahkan platform lawan, kenapa tidak mengambil alih kekuasaan di platform Android dan iOS tersebut?
Hal itulah yang membuat Microsoft akhirnya gencar merilis aplikasinya ke platform lain, termasuk Office, OneDrive, Cortana, dan berbagai layanan Microsoft lainnya. Tujuannya..apapun platform yang digunakan pengguna, ada layanan Microsoft didalamnya. Hal itu juga yang membuat Microsoft seringkali merilis aplikasi di iOS atau Android terlebih dahulu daripada di Windows Phone.
Microsoft lalu terus menggempur Android dan iOS dengan membeli berbagai apps terbaik di platform tersebut, misalnya Wunderlist, Acompli, Sunrise Calendar, dan masih banyak lagi — lalu menyulapnya menjadi aplikasi dan layanan milik Microsoft.
Jadi jika Microsoft yang dulu tidak peduli aplikasi apa yang kamu gunakan, asalkan platformnya adalah Windows. Microsoft yang sekarang tidak peduli platform apa yang kamu gunakan, asalkan ada layanan Microsoft yang kamu gunakan didalamnya.
Kembali Menguasai Bisnis di Area Mobile
Dengan strategi itu Microsoft bakal menguasai lagi bisnis di area mobile. Meskipun Windows tidak menguasai area tersebut, tetapi Office dan layanan Microsoft lainnya akan menguasai setiap platform yang ada.
Bahkan COO Microsoft Kevin Turner menyatakan bahwa produk Microsoft Enterprise Management Suite bakal menjadi bisnis milyaran dolar Microsoft, meskipun produk tersebut tidak tergantung kepada Windows.
Intinya, pendapatan utama Microsoft bakal mengalami transisi dari Windows menuju ke Office dan berbagai layanan lainnya di cloud serta cross platform.
Microsoft Ada Dimana-mana
Strategi tersebut kelihatannya sangat radikal, tetapi sebenarnya tidak mengubah fokus utama Microsoft di produktivitas. Jika sebelumnya Microsoft fokus di produktivitas pengguna melalui Windows, kini mereka fokus di produktivitas pengguna cross platform melalui Office dan berbagai layanannya. Yup, mereka tetap fokus di produktivitas..sama seperti ketika Windows masih memonopoli dunia komputing dulu.
Bahkan dengan strategi tersebut Microsoft bakal ada dimana-mana. Di PC Microsoft masih punya Windows yang memonopoli, dan di berbagai platform mobile mereka bakal memiliki Office dan berbagai layanan lainnya yang memonopoli. Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.
Seperti itulah kejeniusan Satya Nadella untuk kembali membawa kebesaran Microsoft di dunia komputing, baik itu area PC maupun mobile.
Bagaimana pendapat kamu dengan strategi ini?