Untuk para pengguna yang telah menggunakan Windows 10 sejak pertama kali dirilis 2014 lalu. Mengingat Microsoft mengatakan bahwa Windows 10 merupakan versi terakhir dari ekosistem Windows yang berarti tidak akan ada lagi Windows selanjutnya dan penambahan fitur akan terus dikembangkan pada Windows 10 ini.
Dan untuk mendapatkan penambahan fitur itu sendiri. Microsoft memberikan metode update dengan memberikan update secara berkala melalui Windows Update untuk mendapatkan Build terbaru yang didalamnya terdapat patch, hotfix ataupun fitur baru.
Perbedaan Upgrade ISO dan Windows Update
Secara garis besar, mungkin sebagian pengguna Windows 10 tidak begitu melihat banyaknya perbedaan antara upgrade dengan menggunakan ISO atau melalui Windows Update.
Jika kamu melakukan upgrade Build melalui Windows Update, kamu akan mendapati folder yang bernama ‘$WINDOWS.~BT‘ (hidden folder) pada partisi ‘C‘ ketika proses installasi selesai, yang isinya merupakan file installasi dari Build Windows 10 yang kamu download.
Metode upgrade melalui Windows Update sendiri juga tergolong cepat. Disamping cepat lambatnya koneksi internet yang kamu miliki, proses installasi juga berjalan secara otomatis karena kamu hanya tinggal menunggu ketika sistem melakukan beberapa kali restart untuk menginstall build baru.
Sedangkan jika upgrade menggunakan ISO yang bisa kamu dapatkan melalui Decrypt ESD atau Media Creator. Kamu akan mendapatkan folder yang bernama ‘Windows.old‘ yang isinya adalah komponen dari Windows sebelumnya. Gunanya agar dapat rollback kembali melalui fitur Recovey.
Jadi dasarnya memang tidak ada perbedaan sama sekali, jadi kamu dapat memilih salah satu dari cara untuk upgrade ke Build Windows 10 terbaru. Baik untuk folder ‘$Windows.~BT‘ atau ‘Windows.old‘, jika dirasa kamu tidak membutuhkannya lagi maka kamu dapat menghapusnya. (Baca Juga : Apa itu folder $WINDOWS.~BT dan Windows.old pada Windows 10? Lalu Amankah untuk di Hapus?)
