Masih ingat dengan AI buatan Microsoft yang bisa menebak umur hanya dari foto? (Baca: Seberapa Boros Wajahmu ? Yuk Cari Tahu Menggunakan AI Dari Microsoft)
Sistem Facebook juga bertabur AI dimana dia bisa mendeteksi seseorang hanya dari fotonya saja. Tetapi kini muncul AI yang lebih canggih dengan penggunaan yang..agak nyeleneh.
Tim peneliti dari Stanford University baru saja mengembangkan sebuah AI yang secara akurat bisa menebak seseorang Gay / Lesbi / tidak, hanya dari fotonya saja. Akurasinya nggak main-main, algoritma AI ini lebih akurat dari tebakan manusia!
Dengan hanya dari satu foto, AI ini bisa menebak dengan tepat 81% orientasi seksual pria, dan 74% orientasi seksual wanita. Sedangkan manusia hanya bisa menebak dengan akurasi 61% orientasi seksual pria dan 54% orientasi seksual wanita.
Jika kamu menyediakan 5 foto, akurasi AI ini bakal naik drastis menjadi 91% untuk menebak orientasi seksual pria dan 83% orientasi seksual wanita.
Bagaimana AI ini bisa sebegitu akurat menebak seseorang gay / lesbi?
Ternyata sang peneliti menemukan bahwa info orientasi seksual seseorang bisa terlihat dari ciri-ciri wajah, seperti bentuk hidung, kening, dan dagu, ekspresi wajah, serta dikombinasikan dengan cara dan gaya dalam berpenampilan. Di dalam papernya, tertulis juga bahwa algoritma AI ini juga didukung oleh teori bahwa orientasi seksual dipicu oleh hormon-hormon tertentu sebelum lahir.
Namun meskipun canggih dan akurat dalam mendeteksi orientasi seksual seseorang, AI ini langsung menjadi kontroversi. Hal yang ditakutkan adalah jika AI ini disalahgunakan untuk mendeteksi dan memperlakukan seseorang dengan berbeda hanya karena deteksi wajah sang AI. Bayangkan saja jika berdasarkan AI tersebut kamu dianggap punya orientasi seksual gay / lesbian dari deteksi foto, padahal sebenarnya tidak. Atau jika remaja menggunakannya sebagai bahan bullying rekannya, atau bahkan mendeteksi dirinya sendiri dan menentukan orientasi seksualnya berdasarkan hasil tebakan sang AI.
Algoritma AI seperti ini mengingatkan saya akan film Minority Report besutan Steven Spielberg tahun 2002 lalu. Di film tersebut digambarkan bagaimana polisi masa depan bisa mendeteksi apakah seseorang punya kecenderungan untuk melakukan kriminal atau tidak. Jika ternyata dari hasil deteksi seseorang terlihat akan melakukan aktivitas kriminal di masa depan, maka polisi akan menangkapnya jauh sebelum aksi kriminal tersebut dimulai.
Pertanyaannya adalah, bisakah kita mempercayai hasil deteksi AI tersebut?
Apapun jawabannya, pengembangan AI dengan deep neural network saat ini tengah menjadi fokus utama dari banyak perusahaan teknologi raksasa, termasuk Microsoft, Google, dan Facebook. (Baca juga: Facebook Mematikan Paksa Dua Bot AI Miliknya Setelah Saling Ngobrol dengan Bahasa Mereka Sendiri)
via osf